x

Iklan

Kevin Purba

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 November 2020

Kamis, 19 November 2020 18:03 WIB

Pemanfaatan Minyak Jelantah untuk Membuat Sabun

Minyak jelantah adalah hasil sisa dari penggunaan minyak goreng yang biasanya menjadi limbah rumah tangga, namun saat ini minyak jelantah dapat digunakan kembali sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun. Hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dari minyak goreng dan dapat menjaga lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Minyak jelantah merupakan sebuah limbah rumah tangga yang berasal dari minyak goreng yang biasa digunakan. Minyak goreng memiliki fungsi untuk menghantar panas, penambah rasa gurih, dan menambah nilai kalori bahan pangan. Namun apabila minyak ini digunakan terus menerus maka minyak ini akan berubah menjadi hitam dan tidak baik lagi digunakan. Hal ini dikarenakan Suhu yang semakin tinggi dan semakin lama pemanasan, kadar asam lemak jenuh akan semakin naik. Dengan demikian minyak yang seperti ini dapat dikatakan telah rusak dan berbahaya bagi kesehatan atau biasa disebut dengan minyak jelantah.

Minyak jelantah yang sudah tidak dapat digunakan ini akan menjadi limbah rumah tangga yang dimana jika dibuang akan menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Karna itu diperlukan sebuah pengolahan yang baik terhadap minyak jelantah ini agar dapat diubah sehingga dapat digunakan kembali. Contohnya adalah dengan mengubah minyak jelantah menjadi sabun.

Minyak goreng bekas ini bila langsung digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi hasilnya kurang baik. Sabun mandi dari minyak goreng bekas ini mungkin dari sisi warna tidak menarik karena kotor dan gelap dan dari sisi aroma mungkin aroma dari bahan yang digoreng masih akan melekat pada prodok sabun. Maka minyak jelantah tersebut harus dimurnikan dahulu melalui dua tahap yaitu filtrasi dan adsorbs dan kemudian diikuti tahapan pembuatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Caranya minyak goreng bekas disaring dengan menggunakan kertas saring. Hasil filtrasi berupa minyak ang telah bebas dari pengotor berupa zat padat. Adsorbsi : Proses ini bertutujuan untuk menghilangkan warna gelap minyak, bau minyak. Hasil dari proses adsorbs ini adalah minyak yang jernih dan tak berbau.

Caranya minyak dipanaskan pada suhu 60 °C ditambah 2 % karbon aktif dan diaduk selama 30 menit. Selanjutnya minyak disaring untuk memisahkan minyak dari karbon aktif dan pengotor yang telah teradsorbsi. Tahap pembuatan produk : 200 ml minyak goreng bekas yang telah dimurnikan dipanaskan sesuai suhu proses yang diinginkan (30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C dan 50 °C) di tambah 60 ml larutan NaOH kemudian dilakukan pengadukan sampai trace. Setelah mencapai keadaan trace, campuran ditambah pewarna makanan dan parfum secukupnya dan diaduk perlahan agar homogen dan dituang ke cetakan sabun. Sabun didiamkan selama 2 minggu agar proses penyabunan berjalan sempurna. Setelah 2 minggu sabun siap untuk digunakan.

Keunggulan dari sabun berbahan minyak jelantah ini adalah meningkatkan nilai ekonomis minyak goreng bekas dan sabun yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan tidak membuat iritasi pada kulit tangan dan pastinya dengan menggunakan minyak jelantah sebagai bahan dasar pembuatan sabun akan mengurangi pencemaran pada lingkungan sekitar.

 

 

 

Kevin Parbarita Purba, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Ikuti tulisan menarik Kevin Purba lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler