x

cek plagiarisme online buatan Indonesia

Iklan

Nugroho Widiyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Januari 2022

Senin, 24 Januari 2022 06:19 WIB

Kuliah Menyenangkan Dengan Hybrid Learning Ala Unisa Yogyakarta

Covid-19 telah melanda Indonesia sejak tahun 2020. Hal ini berdampak pada seluruh lapisan masyarakat dari berbagai bidang, salah satunya pendidikan. Bidang pendidikan merupakan terdampak pandemi yang mengalami perubahan signifikan. Berbagai upaya dilakukan demi memperoleh kualitas belajar maksimal di masa pandemi, salah satunya dengan menerapkan sistem pembelajaran yang baru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terhitung sejak awal tahun 2020, Covid-19 telah melanda Indonesia selama kurang lebih dua tahun. Seluruh lapisan masyarakat merasakan dampak dari adanya pandemi tersebut. Adanya pandemi menyebabkan pemerintah harus membuat kebijakan baru untuk menekan jumlah terdampak pandemi, salah satunya adalah dengan membatasi aktivitas di luar ruangan, sehingga hampir seluruh kegiatan masyarakat dilaksanakan di rumah. Bidang pendidikan merupakan salah satu terdampak pandemi yang mengalami perubahan signifikan, dimana siswa dan tenaga pengajar harus beradaptasi dengan suasana baru, yaitu melalui pembelajaran daring (online) demi mencegah penyebaran virus. Kegiatan pembelajaran secara daring kerap kali dinilai tidak efektif karena siswa merasa kurang dapat memahami materi yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Berbagai cara telah diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi penyebaran virus, sekaligus menjaga kelancaran aktivitas belajar mengajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sistem hybrid learning.

Hybrid learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan pembelajaran daring dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sejauh ini, sudah banyak institusi pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran tersebut, satu di antaranya diterapkan oleh Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), dengan syarat minimal berupa vaksinasi dosis pertama bagi para peserta. Dengan tetap memperhatikan beberapa risiko potensial dari metode hybrid learning, pihak Unisa sepakat untuk mengimplementasikan metode tersebut dengan beberapa konsiderasi. Salah satu konsiderasinya adalah untuk meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh dosen, mengingat pembelajaran daring selama ini dirasa cukup sulit untuk dipahami secara maksimal. Selain itu, pihak Unisa juga mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa untuk melakukan kegiatan yg turun langsung ke lapangan, seperti kegiatan praktikum, organisasi kemahasiswaan, serta beberapa kegiatan lainnya yg membutuhkan fasilitas dan interaksi langsung.

Metode hybrid learning oleh Unisa sangat menarik, terlebih belum semua institusi pendidikan tinggi menerapkan metode tersebut karena perbedaan jumlah kasus dan tingkat keparahan Covid-19 di setiap daerah. Unisa tentu telah mempersiapkan secara matang metode ini. Kampus Unisa telah mengatur jadwal kedatangan mahasiswanya dalam melakukan pembelajaran hybrid learning ini untuk menghindari kerumunan. Beberapa persyaratan yang diwajibkan oleh Unisa kepada mahasiswanya yaitu harus dengan keadaan yang sehat dibuktikan dengan bukti pemeriksaan GeNose atau rapid test yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut dalam keadaan sehat (yang mengindikasikan bahwa mahasiswa ini terbebas dari virus). Protokol kesehatan juga diwajibkan untuk dipatuhi seluruh mahasiswa dan tenaga pengajar di Unisa. Tidak hanya memastikan protokol kesehatan, pihak Unisa pun telah menyediakan platform daring Lensa Unisa sebagai sarana transfer materi pembelajaran dan penugasan dari dosen kepada mahasiswa. Mahasiswa juga dapat mengakses perpustakaan daring yang menyediakan literatur ilmiah pendukung. Sementara itu, mahasiswa dan dosen dipermudah dalam hal presensi melalui UNISA_Swamahasiswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Metode hybrid learning dinilai memiiki banyak sisi positif yang menguntungkan bagi mahasiswa dan juga tenaga pengajar. Dalam metode ini, mahasiswa dan tenaga pengajar dapat berinteraksi scara langsung sehingga mahasiswa lebih mudah memahami materi dan mengatasi kesulitan akademik. Mahasiswa juga mendapat akses untuk membangun relasi dan koneksi dengan rekan-rekannya. Melalui hal ini, kehidupan mahasiswa di masa perkuliahan menjadi lebih menyenangkan.

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Nugroho Widiyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu