x

Peluang Usaha Generasi Gen-Z

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 31 Oktober 2022 05:56 WIB

Cerdas Mengelola Keuangan di Tengah Ancaman Resesi Global 2023

Meskipun ketahanan ekonomi Indonesia kuat, ancaman resesi global 2023 tak boleh diabaikan. Keyakinan ekonomi Indonesia tetap "baik-baik saja" tidak boleh membuat siapa pun menjadi over confidence. Besar atau kecil, resesi global pasti memberikan dampak, salah satunya adalah pelambatan ekonomi karena daya beli masyarakat menurun. Ini yang bisa dilakukan khalayak umum mengantisipasi keadaan itu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ancaman resesi global pada 2023 mendatangkan reaksi beragam di tengah keyakinan ekonomi Indonesia yang bakal tidak terlalu terdampak karena ketahanan ekonominya yang lebih kuat dibandingkan negara-negara lainnya.

Keyakinan kondisi ekonomi Indonesia yang tetap "baik-baik saja" pada dasarnya tidak boleh membuat siapa pun menjadi over confidence. Besar atau kecil, resesi global itu pasti memberikan dampak bagi perekonomian dalam negeri. Salah satu dampak yang tak dapat dihindari adalah pelambatan ekonomi karena daya beli masyarakat yang menurun.

Namun pelambatan di Indonesia ini tak seseram yang dibayangkan. Yang justru urgent dikedepankan adalah kewaspadaan sejak dini untuk siap menghadapi berbagai kemungkinan kondisi ekonomi 2023 mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu langkah antisipatif yang penting disiapkan sejak dini adalah pengelolaan uang yang matang. Langkah-langkah apa saja yang sebaiknya dilakukan supaya keuangan tetap sehat meski ada riak-riak ekonomi 2023?

1. Dana Darurat

Menyiapkan dana darurat itu sangat penting untuk menghadapi potensi lambatnya perekonomian yang dampak-dampak konkretnya belum bisa diprediksi. Dana darurat ini sifatnya harus likuid alias mudah dicairkan, Idealnya, dana darurat yang perlu disiapkan atau dimiliki itu sebesar minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Dengan kata lain, rasio dana darurat yang sebaiknya disiapkan yakni 3-12 kali pengeluaran bulanan.

Tiga kali pengeluaran bulanan ini tentu yang paling minimal bagi yang masih bujang atau single. Kalau sudah berkeluarga sebaiknya lebih dari 3 kali pengeluaran bulanan. Cara menyisihkan dana darurat ini pun sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan tapi memang butuh konsistensi, yakni dengan memastikan 20% dari dana untuk tabungan atau investasi tiap bulan itu dialokasikan untuk dana darurat. So, semakin besar proporsinya maka dana darurat akan mudah terwujud.

2. Mengencangkan Ikat Pinggang

Dihadapkan pada potensi ketidakpastian ekonomi di masa depan, langkah dini yang sebaiknya dilakukan adalah mengencangkan ikat pinggang dengan cara mengurangi dan membatasi pengeluaran untuk pos-pos keuangan yang nggak urgent. Dengan melakukan ini maka kemungkinan untuk mewujudkan dana darurat lebih cepat akan terealisasi. Upaya konkret untuk poin ini yakni tidak perlu menambah beban utang baru dan jika mungkin justru utang yang dimiliki segera dilunasi.

Selain itu, dalam menjalankan kehidupan ini penting bahwa pikiran tetap jernih. Pikiran tenang dan tetap tenang adalah kunci menghadapi berbagai persoalan terkait keuangan. Dengan pikiran yang jernih maka persoalan apapun pasti ada solusi. Selain itu, dengan tetap tenang maka bisa menjalani hidup yang sewajarnya tanpa harus banyak mengeluarkan keuangan di pos-pos yang nggak perlu, terutama pos-pos yang hanya berdasarkan keinginan semata.

3. Atur Ulang Portofolio Investasi

Kendati ada potensi perlambatan ekonomi, investasi tetap harus dilakukan. Yang justru wajib diperhatikan adalah mengatur ulang portofolio. Di tengah ketidakpastian, tentu justru ada peluang-peluang baru yang bisa ditemukan. Mencermati peluang-peluang baru yang potensial bernilai ekonomi sangat penting agar keuangan tetap terjaga. Dalam hal investasi, selain pilihan pada produk investasi yang lebih aman, sejatinya di tengah ketidakpastian ekonomi justru ada peluang-peluang baru dari produk investasi yang bisa memberikan cuan.

Pilihan produk investasi yang beragam dan mudah dinikmati, semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas yang menawarkan produk reksa dana, obligasi, ETF dan saham dan mudah dinikmati dengan smartphone di genggaman tangan. 

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler