Agar dapat paham lebih mengenai hubungan antara akuntasi dan pasar modal, maka anda harus mengerti dengan baik penjelasan mengenai pasar modal itu sendiri, dikarenakan walaupun tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam bidang pasar modal sudah tinggi tetapi masih belum mengerti secara detail terkait dengan pasar modal itu sendiri.
Menjadi sulit untuk dapat mengetahui keterkaitan hubungan antara akuntansi dan pasar modal, di sisi lain definisi pasar modal sama halnya dengan definisi dari pasar secara umum, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. yang membedakan hanya pada objek yang diperjualbelikan di pasar ini yaitu instrumen keuangan yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Selanjutnya di dalam pasar modal, penjual dan pembeli memperjualbelikan surat berharga seperti saham dan obligasi. Dalam praktiknya tersebut, banyak manfaat dari keberadaan pasar modal, Selain menjadi wadah sarana investasi bagi investor, di sisi lain juga dapat menjadi salah satu indikator dari tren perkembangan ekonomi di suatu negara.
Selain itu, pasar modal juga mempunyai peran penting dalam mengalokasikan sumber dana secara optimal. Sehingga dapat menjadi alternatif investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan dan merupakan instrumen keuangan yang dapat dipilih untuk diperjualbelikan cukup banyak, salah satunya produknya adalah dalam bentuk saham.
Keterkaitan Akuntansi dan Pasar Modal
Setelah memahami pengertian dari pasar modal, tentu akan menjadi lebih mudah untuk memahami keterkaitan antara akuntansi dan pasar modal . Dimana para pembeli di pasar modal yang selanjutnya disebut sebagai investor, akan menempatkan sahamnya di perusahaan tertentu untuk mendapat keuntungan dalam jangka panjang atau di masa yang akan datang.
Saham merupakan instrumen pasar keuangan yang paling popular. penerbitan saham merupakan salah satu strategi perusahaan ketika memutuskan terkait dengan pendanaan perusahaan. dan di sisi yang lain, saham merupakan salah satu instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Definisi Saham secara umum merupakan bukti penyertaan modal seseorang atau pihak dalam suatu perusahaan dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta mendapatkan pembagian Dividen.
Konsep Akuntansi Pasar Modal
1. Akuntansi Transaksi Saham, terdiri dari 3 macam, yaitu:
a. Akuntansi Penerbitan Saham Biasa, tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik mengidentifikasi sumber modal perseroan.
Selanjutnya di dalam metode Akuntansi Penerbitan Saham Biasa dapat dibagi menjadi 3 bagian secara perhitungan Akuntasi, di bawah ini:
1. Pada Nilai Pari Untuk Memperoleh Kas.
2. Tanpa Nilai Pari Untuk Memperoleh Kas.
3. Pada Nilai Pari Untuk Memperoleh Jasa Atau Aset Non-Kas.
b. Akuntansi Saham Tresuri, Metode biaya perolehan umumnya digunakan dalam akuntansi saham tresuri. Dengan pendekatan ini, Saham Tresuri didebit pada harga yang dibayarkan untuk membeli kembali saham tersebut. Jumlah yang sama dikreditkan ke Saham Tresuri pada saat saham tersebut dijual. Selisih antara harga jual dan biaya perolehan dicatat di akun ekuitas, bukan dalam laporan laba rugi.
c. Akuntansi Saham Preferen, merupakan jenis saham tambahan yang diterbitkan oleh sebuah perseroan untuk menarik lebih banyak investor. Saham Preferen memiliki ketentuan kontrak yang memberikan fasilitas kepada para investor, pemilik saham preferen ini dapat memiliki prioritas untuk mendapatkan:
1. Distribusi laba (dividen)
2. Pembagian Aset jika terjadi likuidasi
Namun demikian, terkadang para pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam perusahaan.
2. Akuntansi Investasi Saham.
Investasi Saham merupakan suatu kegiatan investasi yang menempatkan dana pada saham perusahaan lain.
Selanjutnya, Akuntansi untuk investasi dalam saham tergantung pada sejauh mana pengaruh investor terhadap urusan operasi dan keuangan perusahaan penerbit atau yang bisa disebut sebagai Investee.
Berikutnya, didalam Akuntansi Investasi Saham, memiliki 3 bagian berdasarkan kepemilikan dengan jumlah persentase, yaitu:
1. Kepemilikan Kurang Dari 20%, perusahaan menggunakan metode biaya.
2. Kepemilikan antara 20% dan 50%, ketika perusahaan investor hanya memiliki Sebagian kecil dari saham biasa perusahaan lain, maka investor tidak dapat mengendalikan investee. Namun, apabila investor memiliki antara 20% dan 50% saham biasa perusahaan, diperkirakan investor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas keuangan dan aktivitas operasi investee.
3. Kepemilikan Lebih dari 50%, Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas lain dikenal sebagai Perusahaan Induk.
Melaporkan Investasi
Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan, dalam hal ini sebuah perusahaan mengklasifikasikan investasi baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang. Berikut penjelasannya, sebagai berikut:
1. Investasi Jangka Pendek (short-term investments) juga disebut sebagai sekuritas yang dipasarkan (marketable securities) adalah sekuritas yang dimiliki oleh perusahaan yang:
a. Siap dipasarkan, dan
b. Dimaksudkan untuk dikonversi menjadi uang tunai pada tahun siklus operasi mendatang, mana yang lebih lama. Investasi yang tidak memenuhi
kedua kriteria tersebut diatas diklasifikasikan sebagai Investasi Jangka Panjang (long-term investments).
Petunjuk yang membantu penjelasan diatas adalah:
a. Siap Dipasarkan, sebuah investasi dikategorikan sebagai siap dipasarkan ketika investasi tersebut dapat dengan mudah dijual kapan pun pada saat kebutuhan uang tunai muncul.
b. Dimaksudkan untuk Dikonversi, investasi yang dimaksudkan untuk dikonversi berarti bahwa manajemen bermaksud untuk menjual investasi tersebut dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, mana yang lebih lama
2. Investasi Jangka Panjang, dalam hal ini Perusahaan umumnya melaporkan investasi jangka Panjang pada bagian terpisah dari laporan posisi keuangan tepat di atas “Aset Lancar”
Selanjutnya di dalam Investasi Jangka Panjang, perusahaan harus menyajikan dalam bentuk laporan keuangan keuntungan atau kerugian investasi, baik yang telah terealisasi maupun yang belum terealisasi. Berikutnya adalah terkait dengan laporan laba rugi, perusahaan dapat melaporkan keuntungan dan kerugian pada bagian aktivitas non operasional berdasarkan ketegori, seperti yang tercantum dibawah ini:
Transaksi non operasi yang mempengaruhi investasi
(Pendapatan dan Beban Lainnya), sebagai berikut:
a. Pendapatan Bunga: Keuntungan yang belum terealisasi-Laba.
b. Pendapatan Dividen: Kerugian Penjualan Investasi.
c. Keuntungan Penjualan Investasi: Kerugian yang belum Terealisasi-Laba.
Sumber: Sonny Perdana Putra, A.M.d.M.I.D. /Mahasiswa Manajemen UPJ
Ikuti tulisan menarik Sonny Perdana Putra lainnya di sini.
