Analisis Dampak Kebiasaan Merokok terhadap Kesehatan Tubuh Manusia

2 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Analisis Dampak Kebiasaan Merokok terhadap Kesehatan Tubuh Manusia
Iklan

Merokok hingga kini masih menjadi salah satu kebiasaan yang sulit dilepaskan meskipun bukti ilmiah telah menunjukkan bahaya serius yang ditimbul

Wacana ini ditulis oleh Andine Mei Hanny, Luthfiah Mawar M.K.M., dan Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si. Lalu diedit oleh Aisyah Umaira, Andieni Pratiwi, Dwi Keisya Kurnia, dan Naila Al Madina dari IKM 6 Stambuk 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merokok hingga kini masih menjadi salah satu kebiasaan yang sulit dilepaskan meskipun bukti ilmiah telah menunjukkan bahaya serius yang ditimbulkannya terhadap kesehatan. Data WHO mencatat bahwa lebih dari delapan juta orang meninggal setiap tahun akibat kebiasaan ini, baik perokok aktif maupun pasif (RSUD, 2025). Fenomena tersebut memperlihatkan bahwa merokok bukan hanya sekadar kebiasaan personal, melainkan persoalan sosial yang berakar kuat di berbagai lapisan masyarakat (Siloam, 2024). Satu hisapan rokok mampu menghadirkan ribuan zat beracun yang perlahan namun pasti menggerogoti tubuh manusia. Tidak mengherankan bila dampaknya tidak hanya dirasakan oleh mereka yang merokok secara langsung, melainkan juga oleh orang-orang di sekelilingnya (Budiyanto, 2025).

 

Secara definisi, merokok merupakan aktivitas menghisap atau membakar produk tembakau dalam beragam bentuk, baik rokok kretek, rokok putih, cerutu, daun nipah maupun bentuk sintetik lain yang seluruhnya berasal dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, ataupun turunannya. Asap yang dihasilkan mengandung nikotin, tar, serta zat adiktif lain, dengan atau tanpa tambahan bahan kimia. Dampaknya tidak hanya bersifat medis tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi. Dari sisi kesehatan, rokok diketahui mengandung sekitar empat ribu bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin yang memicu kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, serta formalin yang beracun bagi tubuh (Galuh, 2022).

 

Bahaya rokok terhadap kesehatan begitu luas dan serius. Kandungan zat berbahaya di dalamnya dapat merusak sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta aneurisma otak yang berpotensi fatal. Pada tingkat organ pernapasan, paparan asap rokok terbukti menjadi penyebab utama kanker paru-paru, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis, serta emfisema. Tidak kalah mengkhawatirkan, merokok juga menjadi faktor risiko kanker mulut, bibir, lidah, tenggorokan, hingga kanker nasofaring yang menghancurkan kualitas hidup penderitanya.

 

Gangguan akibat merokok tidak berhenti pada jantung dan paru-paru. Pada sistem pencernaan, merokok melemahkan katup lambung sehingga memicu refluks asam lambung atau GERD, bahkan dapat menimbulkan luka pada lambung serta meningkatkan risiko kanker lambung. Pada struktur tulang, racun rokok membuat tulang rapuh dan memperbesar kemungkinan osteoporosis. Dari sisi penampilan, kebiasaan ini mempercepat proses penuaan dini karena pembuluh darah menyempit sehingga asupan oksigen ke kulit berkurang, menyebabkan munculnya kerutan lebih cepat dibandingkan individu yang tidak merokok.

 

Dampaknya juga menyentuh sistem reproduksi. Pada pria, merokok sering dikaitkan dengan disfungsi ereksi serta penurunan kualitas sperma, sementara pada wanita kebiasaan ini mengurangi tingkat kesuburan sekaligus meningkatkan kerentanan terhadap kanker serviks akibat berkurangnya kemampuan tubuh melawan infeksi HPV. Lebih jauh lagi, merokok tidak hanya menimbulkan penyakit fisik, tetapi juga menjerat aspek psikologis. Kecemasan, gangguan tidur, hingga depresi dapat timbul baik akibat paparan zat toksik pada otak maupun proses penghentian merokok secara mendadak.

 

Asap rokok pada dasarnya adalah racun yang merusak kesehatan perokok aktif maupun pasif. Paparan berulang terhadap asap ini meningkatkan risiko kanker, gangguan pernapasan kronis, penyakit jantung, sekaligus merusak kualitas udara serta mencemari lingkungan. Dengan memahami betapa luas dan mendalamnya bahaya rokok, sangat penting bagi masyarakat untuk membatasi paparan asap rokok serta mendukung upaya kolektif dalam menurunkan prevalensi merokok. Hanya dengan kesadaran bersama, kesehatan publik dapat lebih terlindungi dan generasi mendatang terbebas dari jerat kebiasaan yang merusak ini.

 

Corresponding Author: Andine Mei Hanny (email: [email protected])

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler