x

foto buku

Iklan

Fani Meyla Sari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Januari 2023

Senin, 9 Januari 2023 17:57 WIB

Menelusuri Jejak Influencer

sebuah resensi dari buku yang berjudul "The Magic of Influencer"

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menelusuri Jejak Influencer

  • Judul buku : The Magic of Infuencer
  • Penulis : Alam Bachtiar
  • Tahun terbit : 2022
  • Penerbit : Araska, kota Yogyakarta
  • Tebal buku : 232 halaman
  • Ukuran buku : 14 x 20,5 cm
  • Jenis kertas : book paper
  • Harga buku : Rp 59.500,00
  • Peresensi : Fani Meyla Sari

Seseorang yang ber-kharisma begitu mudah mengelola dan mengatur seseorang lainnya, bahkan mengelola dan mengatur massa yang jumlahnya banyak. Buku ini men-jabarkan apa itu influencer, bagaimana cara men-jadi seorang influencer. Tidak hanya itu saja, dengan membaca buku ini, pem-baca dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan kemampuan untuk memengaruhi dan me-naklukkan orang lain, tanpa mengurangi tujuan positif yang ingin dicapai.

       Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, menjadi salah satu tokoh influencer yang berjaya pada masa kepemim-pinannya. Dimana setiap kata yang diucapkannya mampu menggerakkan seluruh bangsa Indonesia untuk berjuang menuju kemerdekaan. Salah satu contoh influencer pada era sekarang, yaitu Steve Jobs. CEO Apple, dimana menjadi brand terkenal diseluruh dunia. Tidak hanya butuh modal uang, tetapi memiliki kemampuan negoisasi dan memengaruhi orang lain. Seseorang yang mempunyai sikap tersebut dapat dengan mudah mengelola dan mengatur orang lain, bahkan dalam jumlah banyak. Hanya dengan me-ngucapkan kata-kata, menunjuk-kan gaya hidup dan perilaku, influencer dapat memberikan dampak positif maupun negative terhadap orang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjadi seorang in-fluencer tidaklah mudah. In-fluencer harus memiliki kepri-badian yang menarik. Harus berjiwa besar, inspiratif, berpikir dan bertindak realistis. Seorang influencer harus mengetahui cara bersikap kepada orang lain yang menjadi targetnya. Perlu me-mahami dengan baik kemampuan dalam berkomunikasi baik yang verbal (melalui ucapan dan tu-lisan) atau melalui Bahasa tubuh.

Pada era sekarang banyak influencer memposting konten-konten di media sosial. Konten-konten yang menarik harus murni dari ide sendiri, karena jika menjiplak ide orang lain akan buruk citra influencer tersebut. Selain itu, dalam membuat konten juga memuat informasi yang akurat, sehingga bisa menjawab rasa penasaran orang lain. Konten-konten tersebut bisa berupa foto atau video. Media sosial yang sering digunakan influencer untuk memposting kontennya, yaitu Instagram, twitter, youtube, dll.

Saat ini kita tidak asing dengan yang Namanya massa atau followers. Keduanya dipengaruhi oleh seorang influencer, tetapi memiliki perbedaan yang signi-fikan. Kita bisa menjelaskan perbedaan keduanya. Sebutan massa untuk pengikut influencer pada masa dahulu dan followers untuk influencer pada masa media sosial seperti saat ini. Men-dapatkan followers jauh lebih mudah dibanding mendapatkan massa, karena pada masa dahulu informasi bisa disampaikan melalui surat kabar, radio, dan televisi, tetapi jumlah dari media informasi itu sangat terbatas dan jangkauannya juga sangat sempit. Terbentuknya massa adalah melalui pidato-pidato, orasi-orasi, selebaran, poster dan berbagai bentuk media informasi yang memungkinkan influencer men-jangkau calon massanya.

Followers juga mendapat-kan sesuatu yang bisa dinikmati di mana sesuatu itu didapat dari seorang influencer. Kekuatan mi-litansi para followers tidak sekuat massa. Mereka lebih mudah goyah dan pindah ke lain in-fluencer. Oleh sebab itu, seorang influencer harus memiliki ke-mampuan yang baik dalam mempertahankan followers-nya. Sesuai pepatah yang ada di dalam buku ini yang mengajarkan kita untuk terus konsisten “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit” (halaman 78). Jadi seorang influencer harus memahami bagaimana membangun pengikut di mana berbagai platform sangat terbuka lebar. Selain itu juga seorang influencer juga menge-tahui bagaimana mempertahan-kannya di media masa yang sangat mudah berubah ini. Dan juga harus mengetahui bagaimana mengembangkannya agar pe-ngikut seorang influencer se-makin kokoh dan militan.

Banyak resiko yang akan ditanggung jika salah dalam berindak, salah satu contohnya bisa dibenci oleh orang lain. Tetapi hal tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk diperbaiki dan terus berkembang  di masa yang akan datang. Sejujurnya bukan apa cita-cita kita, tetapi bagaimana kita meningkatkan kemampuan atau kualifikasi kita agar kita dapat meraih cita-cita kita. Semakin kita rajin belajat maka kita akan semakin mudah menggapai cita-cita kita (halaman 59).

Buku ini memiliki kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu juga ada beberapa quote yang disebutkan. Menyertakan beberapa contoh tokoh influencer dan karyanya, pada masa dahulu maupun sekarang. Sehingga dapat men-jadikan sebuah panutan untuk kita. Buku ini tidak hanya mengajarkan bagaimana menjadi seorang influencer, tetapi juga banyak poin-poin penting lainnya yang dapat kita contoh dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga buku ini cocok untuk semua kalangan. Cover buku ini sederhana dan juga menarik, cukup dengan kata-kata yang membuat saya ingin membacanya.

Kelemahan dari buku ini, yaitu terdapat beberapa kata asing yang sulit dipahami.dan masih ada beberapa kesalahan dalam pe-ngetikan.

Saya tertarik untuk membaca buku ini karena pada bagian cover, buku ini menuliskan kalimat yang membuat saya ingin membacanya lebih lanjut, yaitu “Bagaimana Memberi Nilai pada Diri Sendiri dan Memikat Orang Lain”. Buku ini sangat cocok untuk kita yang ingin menjadi seorang influencer, tidak harus mempengaruhi orang banyak, tetapi kita juga bisa menjadi seorang influencer bagi orang-orang terdekat kita.

Ikuti tulisan menarik Fani Meyla Sari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu