Kata Mutiara Iskandar Zulkarnain Tentang Kekuatan Untuk Mendapatkan Harta

Kita semua ingin punya harta. Sebagian orang memakai kekuatannya untuk mendapatkan harta. Bagaimana kata Iskandar Zulkarnain alias Alexander the Great tentang ini?

Kata Mutiara Iskandar Zulkarnain Tentang Kekuatan Untuk Mendapatkan Harta

Bambang Udoyono

Kata Mutiara atau quotes dalam bahasa Inggris memiliki beberapa kelebihan.   Karena itu kata mutiara dari para tokoh di berbagai bidang sangat layak kita cermati, kita hayati dan kita pelajari. Salah satu tokoh besar dari masa lalu yang meninggalkan kata mutiara adalah Alexander the Great alias Iskandar Zulkarnain.  Meskipun ada yang mengatakan bahwa keduanya tokoh yang berbeda,  saya tetap yakin bahwa Alexander the Great adalah Iskandar Zulkarnain yang disebutkan dalam kitab suci Al Qur’an.

Berikut ini kata mutiaranya. Whatever possession we gain by our sword cannot be sure or lasting, but the love gained by kindness and moderation is certain and durable. (Alexander the Great)

Kepemilikan apa pun yang kita peroleh dengan pedang, tidak dapat dipastikan atau bertahan lama, tetapi cinta yang diperoleh dengan kebaikan dan kesederhanaan adalah pasti dan tahan lama.

Iskandar Zulkarnain adalah seorang penakluk. Awalnya dia hanya mewarisi sebuah kerajaan kecil saja dari ayahnya, yaitu kerajaan Macedonia di Yunani utara saat ini.  Kemudian dia menaklukkan seluruh wilayah Yunani saat ini.  Setelah itu dia menaklukkan kekaisaran Persia yang merupakan sebuah negeri adi daya kala itu.  Lalu dia menaklukkan banyak sekali kerajaan sehingga akhirnya dia kalah di India.  Namun setelah dia mati muda wilayah yang pernah ditaklukkannya satu per satu lepas lagi.  Hari ini Yunani hanya sebuah negeri kecil saja yang tidak memiliki peran penting dalam percaturan politik internasional.

Meskipun ketika dia masih hidup wilayah yang sudah ditaklukkannya masih dalam genggaman kekuasaannya, Iskandar Zulkarnai agaknya sudah mampu memiliki wawasan jauh ke depan.  Dia sudah mengutarakan dalam kata mutiaranya di atas bahwa apapun yang diperoleh dengan kekuatan pedang alias kekuatan militer, tidak akan berlangsung lama.  Akan tiba saatnya mereka lepas dari genggamannya.  Terbukti dia benar.

Saya memiliki tafsir sendiri tentang kata ‘pedang’ dalam kata mutiara Iskandar Zulkarnian itu.  Hakekatnya bukan hanya kekuatan fisik saja tapi semua jenis kekuatan.  Jadi bisa saja kekuatan uang, kekuatan politik, kekuatan apapun. Kekuatan politik adalah kumpulan dari semua kekuatan. Gabungan dari kekuatan fisik, ekonomi, intelektual dsb.  Kalau kita memaksakan dan merebut apapun, harta misalnya, dengan kekuatan fisik, kekuatan uang, kekuatan politik dsb maka kepemilikan itu tidak akan langgeng.  Suatu saat ia akan lepas.

Kejadian kekinian di Indonesia yang menghebohkan masyarakat adalah bukti lain.  Bisa saja manusia yang memiliki kedudukan tinggi dan kekuatan yang tak tertandingi mendapatkan kekayaan yang fantastis.  Tapi masyarakat bisa melihat sendiri melalui pers bahwa kakayaan besar seperti itu tidak membawa manfaat.  Kekayaan itu justru membawa petaka.

Dalam Islam ada istilah berkah atau barokah.  Artinya kebaikannya atau manfaatnya.  Inilah sejatinya unsur terpenting dari harta. Berkahnya dari harta itu yang terpenting, bukan jumlahnya atau banyaknya. Memang idealnya kita memiliki harta banyak dan berkah.  Lebih ideal lagi berkahnya dinikmati tidak hanya oleh kita dan keluarga tapi juga oleh orang lain.

Maulana Jalaludin Rumi sudah mengingatkan kita bahwa segala sesuatu, termasuk harta, yang berlebihan adalah racun.  Bagaimana kalau pas pasan saja?  Tidak masalah asal berkah itu tadi.

Iskandar Zulkarnain menyarankan kita memberikan kebaikan dan kederhanaan saja.  Maka kita akan mendapatkan kasih sayang dan itu bertahan lama.  Pekerjaan yang sah itu sama saja dengan memberikan kebaikan dan kasih sayang kepada masyarakat.  Maka kita akan mendapat kasih sayang dan kebaikan juga.

Jadi pastikan harta milik Anda berasal dari kerja yang sah. Agar harta Anda halal. Maka Anda dan keluarga menikmati harta yang berkah.  Manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang.