Tak Semudah di Indonesia, Bangun Masjid di Jepang Wajib Jalani Uji Mutu Ketat
4 jam lalu
***
Tidak seperti di Indonesia, pembangunan masjid di Jepang wajib melalui serangkaian uji mutu konstruksi. Tahap yang cukup ketat ini dilakukan sebelum bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Hal ini juga berlaku pada proyek Masjid As-Sholihin di Yokohama. Masjid yang diinisiasi oleh Yayasan Masjid As-Sholihin Yokohama dan Cinta Quran Foundation ini merupakan hasil wakaf umat Islam di Indonesia, Jepang dan berbagai negara lain.
Pembangunan Masjid As-Sholihin Yokohama resmi dimulai awal tahun 2025. Setelah pertengahan Agustus lalu fokus pada penyelesaian bagian basement, kini proyek tersebut telah memasuki tahap akhir pengerjaan bekisting lantai satu.
Pada 29 Agustus mendatang, akan dilakukan uji mutu bekisting. Jika hasilnya memuaskan, maka pada awal September akan dimulai pengecoran, dari dinding basement, hingga lantai satu masjid.
Dalam hukum konstruksi Jepang, setiap bangunan wajib melalui beberapa tahap pemeriksaan resmi atau dalam bahasa Jepang dinamakan chūkan kensa. Pemeriksaan ini dilakukan oleh lembaga pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah
Tanpa lolos uji mutu, pembangunan tidak boleh berlanjut ke proses berikutnya. Uji mutu ini mencakup kekuatan bekisting, kualitas besi tulangan, hingga metode kerja di lapangan, demi memastikan standar keselamatan bangunan benar-benar terpenuhi.
Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim, menegaskan bahwa perbedaan prosedur ini menjadi tantangan sekaligus jaminan kualitas. “Di Jepang, setiap detail konstruksi harus melewati pemeriksaan resmi,” kata Ustadz Fatih Karim.
Meski begitu, ia bersyukur karena dengan proses yang ketat kualitas masjid akan terjaga dengan baik. Selain untuk memenuhi syarat pembangunan di Jepang, hal ini juga akan menjamin keselamatan dan kenyamanan jamaah.
“Ada pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah untuk memastikan bangunan sesuai standar. Ini bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar demi keselamatan jamaah yang kelak beribadah di masjid ini,” sambungnya.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan masyarakat Indonesia dan Jepang dalam mewujudkan Masjid As-Sholihin. “Alhamdulillah, tahap demi tahap bisa kita lalui. Kami berharap dengan doa dan dukungan umat, proses pembangunan berjalan lancar hingga bisa segera digunakan untuk kegiatan ibadah dan dakwah,” ujarnya.
Masjid As-Sholihin Yokohama ditargetkan rampung pada akhir 2025. Nantinya masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan umat Islam di Jepang, bukan hanya untuk shalat berjamaah, tetapi juga pembelajaran Al-Qur’an, kegiatan sosial, hingga wadah kebersamaan bagi diaspora Muslim Indonesia. []

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler