x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Minggu, 7 Mei 2023 20:46 WIB

Zombi, Sel Tua yang Tampak ‘Funky’ dalam Diri Kita

Anda hanya setua yang Anda rasakan. Usia hanyalah penyebutan angka. Ilmuwan yang mempelajari penuaan mengatakan ada sesuatu di dalamnya. Beberapa peneliti bekerja untuk secara tepat menentukan usia biologis seseorang atau bagaimana tubuh individu merespons seiring bertambahnya usia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Ada langkah-langkah yang bisa kita semua lakukan sekarang untuk menjadi "Super Age". Mengapa orang bahagia dan sigap saat mereka menambah tahun hidup mereka. Sementara orang lain bergumul dengan sakit dan penyakit?

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini adalah pertanyaan yang mengganggu peneliti Aditi Gurkar selama bertahun-tahun. Kakek neneknya tinggal bersama mereka saat tumbuh dewasa. Dia menyebut kakeknya pahlawan super.

 

Dikutip dari laman  Ivanhor ahli Biologi Sel dan Pakar Penuaan di University of Pittsburgh Aditi Gurkar, PhD, berkata, "Dia bisa naik tiga tingkat ke atas, dia berusia delapan puluhan, mencuci pakaiannya sendiri, Anda tahu, menjemput saya dari sekolah."

 

Neneknya seumuran, namun dia berjuang. “Sejak dia berusia 60-an, dia terus-menerus terkena satu atau lain penyakit.” Kata Profesor Gurkar.

 

Hari-hari ini, ahli biologi sel ini ingin menjawab pertanyaan mengapa beberapa orang super tua, tampaknya menghindari penyakit dan kecacatan, dan yang lainnya adalah usia dini. Profesor Gurkar berkata, “Seiring bertambahnya usia, kita memiliki sel-sel yang tampak funky dalam diri kita yang disebut sel zombie. Dalam sains sebenarnya mereka disebut sel tua.”

 

Zombi itu, atau sel tua, melepaskan peradangan ke jaringan di sekitarnya. Peradangan dianggap meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

 

Sementara para peneliti bekerja untuk menemukan cara untuk membersihkan tubuh kita dari sel zombi, Profesor Gurkar mengatakan pencegahan adalah kuncinya. Dia mengatakan sedikit latihan berjalan jauh. Pertahankan sikap positif. Pikiran Anda akan memberi tahu tubuh Anda apa yang harus dilakukan.  Selalulah makan makanan yang sehat.

 

Profesor Gurkar berkata, “Jika kita mengambil langkah kecil hari ini, kita mungkin memiliki hari esok yang lebih sehat.

 

Para peneliti juga mengatakan penting untuk mempertahankan kehidupan sosial yang aktif. Orang yang menjaga hubungan dan persahabatan yang kuat cenderung hidup dengan baik hingga usia delapan puluhan atau sembilan puluhan. Sangat tua.

 

 

Sebagaimana diketahui Super Agers adalah individu yang berusia di atas 80 tahun yang memiliki kemampuan kognitif yang setara atau lebih baik daripada orang yang usianya puluhan tahun lebih muda dari mereka. Orang-orang ini unik,  karena mereka berhasil mempertahankan fungsi kognitif dan ingatan yang luar biasa meskipun usia mereka sudah lanjut.

 

Para peneliti yang mempelajari para lansia telah mengidentifikasi beberapa faktor yang tampaknya berkontribusi pada fungsi kognitif mereka yang luar biasa. Salah satu faktor yang paling signifikan adalah genetika.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa Super Agers cenderung memiliki varian genetik spesifik yang berhubungan dengan kesehatan kognitif dan umur panjang yang lebih baik. Para lansia cenderung memiliki kebiasaan yang sehat, seperti berolahraga teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan menghindari kebiasaan berbahaya seperti merokok dan minum berlebihan.

 

Kebiasaan ini dapat membantu melindungi otak dari penurunan terkait usia dan menjaga fungsi kognitif. Biasanya, kurang dari satu persen populasi mencapai usia lebih dari 100 tahun.

 

Neuroscientist Aditi Gurkar dari University of Pittsburg melakukan penelitian terhadap para lansia. Penelitian Gurkar berfokus pada identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada fungsi kognitif yang luar biasa di usia tua, dengan tujuan mengembangkan intervensi yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kognitif bagi orang-orang dari segala usia.

 

Penelitian Gurkar telah menemukan bahwa salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada fungsi kognitif luar biasa para lansia adalah struktur otak mereka. Orang super tua cenderung memiliki korteks yang lebih tebal di area otak tertentu dibandingkan dengan teman sebayanya, yang dapat membantu melindungi dari penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.

 

Temuan ini memiliki implikasi penting untuk mengembangkan intervensi untuk meningkatkan kesehatan kognitif, karena menunjukkan bahwa terlibat dalam aktivitas yang menantang otak dapat membantu melindungi terhadap penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB