Sistem Pengendalian Manajemen merupakan suatu proses sistematis yang dilakukan setiap perusahaan guna mewujudkan tujuan dari perusahaan tsb. Setiap perusahaan memiliki standar pengendalian yang berbeda-beda, semakin baik sistem pengendaliannya akan sangat berpengaruh bagi perusahaan.
Menurut Anthony dan Reece (1984) Sistem pengendalian manajemen merupakan sebuah sistem dalam menentukan strategi yang diterapkan dan upaya mencapai tujuan organisasi melalui fungsi pengendalian setiap aktivitas yang terjadi.
Fungsi dari system pengendalian manajemen sendiri yaitu untuk memberi motivasi kepada SDM yang ada supaya dapat menjalankan tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Unsur-unsur yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Manajemen meliputi unsur detektor, selektor, efektor, dan komunikator.
Dalam hal ini, kita dapat mengambil contoh sistem pengendalian perusahaan dari tata kelola yang baik di suatu perusahaan ternama yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk. berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan dengan integritas, serta bertindak setiap saat untuk kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat. PT. Unilever Indonesia Tbk. juga berkomitmen untuk mematuhi kerangka kerja dan praktik pengendalian keuangan yang diakui secara global berdasarkan Pasal 404 Sarbanes-Oxley Act (SOX). Untuk memenuhi persyaratan kepatuhan, sistem pengendalian internal kami bergantung pada penilaian independen tahunan berdasarkan Continuous Assurance Model (CAM). Pengendalian internal perusahaan ini sudah memenuhi persyaratan CAM. Perusahaan ini juga menegaskan bahwa kerangka kerja pengendalian internal Unilever Indonesia sepenuhnya selaras dengan Kerangka Kerja Internal Kontrol-Terpadu yang dikembangkan oleh COSO, dan telah menggabungkan 17 prinsip kerangka kerja COSO.
Dena Setya Rini
Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi Akuntansi S1
Ikuti tulisan menarik Dena Rini lainnya di sini.