x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Senin, 26 Juni 2023 10:26 WIB

Ainul Husna, Obati Luka Batin Lewat Pemberdayaan Diri Awareness to the Universe

Pemberdayaan Diri “Awareness to the Universe” yang didirikan Ainul Husna Heruditya S.Ag adalah sebuah kelas sosial yang berfokus pada pemberdayaan diri yang berkaitan dengan kesehatan mental dan self healing. Kelas ini dilakukan baik secara luring maupun daring melalui media sosial seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook). Salah satunya, mengobati luka batin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lawson (2010) mengartikan luka batin sebagai  formatif dari pengalaman menyakitkan masa lalu yang dapat menentukan pandangan, sikap, emosi, dan reaksi seseorang. Luka batin muncul karena adanya tekanan yang sangat berat yang diberikan secara terus menerus pada lapisan batin terdalam seseorang .

Luka ini menjadi suatu akibat dari batin seseorang yang tertekan oleh pengalaman tertentu, bahkan oleh adanya pengalaman traumatik. Perasaan takut, cemas, dan ketidakberdayaan seseorang dalam menghadapi pengalaman yang menyakitkan itulah yang membuat seseorang tidak mampu mengekspresikan emosi atau perasaan yang seharusnya sehingga membuat batin terluka. Seseorang bisa saja abai dan lupa dengan detail pengalaman masa lalu yang menyakitkan itu. Akan tetapi, afeksi atau perasaannya masih ada.

Luka batin berbeda dengan trauma. Luka batin mayoritas dimiliki setiap orang dengan pengalaman dan persepsi yang berbeda-beda. Sedangkan trauma lebih mengarah pada suatu gangguan psikologis akibat adanya peristiwa yang mengancam jiwanya, dengan gejala dan rentan waktu yang sudah ditentukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkaitan dengan hal tersebut, menarik upaya yang dilakukan Ainul Husna Heruditya sehubungan dengan luka batin. Sarjana Agama kelahiran Balikpapan, 22 Januari 1995 ini terinspirasi dari fakta tempat tinggalnya Desa Rasabou RT.13 RW.04 Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di kompleks tempat Ainul tinggal, sering ditemui anak usai sekolah yang putus bersekolah. Mereka nongkrong di depan gang dekat rumahnya. Aktivitas mereka pun membuat Ainul miris. Mengapa? Mereka mengonsumsi narkotika terutama jenis Tramadol.

Di lain pihak Ainul juga menemukan fakta, bahwa pola asuh anak-anak dan kesehatan mental dari orang tua kurang memadai. Penyebabnya antara lain, karena masyarakat tempat tinggalnya didominasi oleh petani dan pekerja dengan mata pencaharian rendah membuat anak-anak di sekitarnya mengalami kekerasan fisik dan verbal.  Hal tersebut memantik anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang temperamen, pendendam, dan impulsif.

Pola asuh yang salah menimbulkan luka batin sehingga kebutuhan untuk relaksasi dan healing anak-anak dan remaja sangat tinggi.  

Itu sebabnya, melalui Pemberdayaan Diri “Awareness to the Universe”, Ainul berniat membantu anak-anak dan remaja mengatasi luka batinnya.  Kondisi ini diperkuat dnegan adanya temuan, bahwa  anak-anak dan remaja merasa keberatan untuk berkunjung ke klinik atau dokter.

 

Awareness to the Universe

Pemberdayaan Diri “Awareness to the Universe”adalah sebuah kelas sosial yang berfokus pada pemberdayaan diri yang berkaitan dengan kesehatan mental dan self healing. Kelas ini dilakukan baik secara offline maupun online melalui media sosial (Instagram, WhatsApp, dan Facebook).

 

Kelas ini memiliki berbagai macam aktivitas yang beragam, misalnya ‘Reading Energy." Kegiatan ini merupakan pembacaan  pesan pikiran bawah sadar dan pola dominan pikiran dengan kartu tarot atau Oracle Card (Card healing).  Tujuan aktivitas ini menjadikan sarana untuk curhat dan sesi konseling .’ Selain itu ada pula aktivitas Coaching, Self Healing, dan Meditasi.  Dalam hal ini disediakan tema yang sesuai dengan kebutuhan para peserta binaannya.

 

Mula Kiprah

Kiprah Ainul Husna, pertama kali dilakukan pada Juli 2018. Ini  dimulai kepada  teman sekolah adiknya yang aktif di ekskul Paskibraka. Kemudian dalam perjalanan berikutnya, Ainul memulai membuka kelas untuk umum pada 2019 dan bekerjasama dengan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)  dan Dinas Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Bolo, Bima.

 

Sebagaimana diketahui PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK Kelurahan mempunyai tugas membantu Pemerintah Lurah dan merupakan mitra dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

 

Pada Tahun 2020 masa Pandemi Covid-19, Ainul bergabung dengan kegiatan Keep Calm Indonesia: menyuarakan “Tips Stop Panik Corona” di media sosial  secara daring yang dipandu  langsung oleh Krisnamurthi dari kegiatan belajar.

Informasi berbagi yang diadakan lewat Zoom dan diskusi via WhatsApp ini semakin meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan baik psikis dan mental untuk menghadapi tantangan zaman.   Catatan kiprahnya dibukukan dengan judul Lembo Ade: Sebuah Perjalanan.

 

 

Trauma Healing dan Sembuh Yang Utuh pada  Desember 2021.

 

Tahun 2021,  ibunya membangun sebuah lembaga “Yayasan TK Pelita Srikandi” dan mendapatkan izin operasional tahun 2022. Dengan adanya lembaga ini,  kiprah Ainul dan Ibunya lebih terwujud. Apalagi kiprahnya juga mendapat dukungan dari Kepala Desa Rasabou dan masyarakat setempat. Ainul semakin optimis.

 

“Dengan adanya lembaga ini, saya yakin  akan mempermudah mengadakan kegiatan- kegiatan positif lainnya karena sudah memiliki tempat sendiri,” ujar Ainul.

 

Desember 2021 Ainul mengadakan lomba seni kaligrafi tingkat SMP dan SMA se-kabupaten Bima. Dengan mengusung tema: “Menghidupkan Kembali Semangat Keislaman Melalui Seni Kaligrafi.”  

 

“Kegiatan ini menjadi sarana bagi  anak-anak bisa lebih kreatif dan berani berkarya. Anak-anak yang mengikuti kegiatan semangat dan besar harapan mereka agar banyak kegiatan positif lainnya,” tambahnya.

 

TK Pelita Srikandi juga pada tahun 2021 digunakan sebagai tempat rapat untuk kegiatan pelantikan anggota BPD dan vaksinasi Covid-19, karena saat itu kantor Desa Rasabou sedang direhab bangunannya.

 

Berbekal pelatihan dengan beberapa coach seperti Mr. Gobind Vashdev (Capacitar Indonesia Trainer), Mr. Iskandar, A (Founder and Owner Medical Wuji Qiqong Techniques) dan Tarot Light Givers dari Mr. Audifax, Psi membuat Ainul termotivasi untuk mempraktikkan ilmunya di kampung halamannya.

 

Selain itu, latar belakang pendidikannya yaitu Aqidah dan Filsafat Islam dan skripsinya tentang manfaat meditasi. Ainul yang juga membantu menjadi pelatih Paskibraka di sekolah almamaternya. Kemudian mulai membagikan ilmu yang ia dapat kepada adik- adik juniornya dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Ternyata ilmu tersebut memberikan banyak manfaat sehingga Ainul ingin menyebarkan manfaat tersebut kepada lebih banyak orang.

 

Kegiatan awal yang dilaksanakan berupa Coaching dengan Tarot dan ‘Meditasi’ ini banyak diminati oleh anak-anak remaja.  Ganjaran yang diperoleh  Ainul melalui aktivitas tersebut,  membawanya untuk lolos Program NTB Memanggil Batch 1.  Ia berkesempatan untuk magang selama 3 bulan di Kantor Gubernur NTB dan menjadi staf khusus Gubernur di kelompok Intern PKK.

 

Pada program itu Ainul kemudian diperbantukan untuk mendampingi dan meninjau program pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD Berkualitas NTB.  Program ini membuatnya lebih paham tentang kesehatan mental, komunikasi efektif, guru merdeka belajar, dan juga ia bertemu dengan tim Kampus Guru Cikal dan Keluarga Kita binaan dari Najeela Shihab. Program yang ia ikuti membuatnya semakin termotivasi mempraktikkan ilmu yang ia dapatkan.

 

Motif lain yang membuatnya harus melakukan sesuatu adalah setelah menjadi Guru TK pada 2022.  Ainul semakin merenung  dan melihat toxic parenting ini akan menjadi bom waktu bagi siapapun. Ada banyak anak kecil yang terluka dalam diri orang dewasa dan kita butuh melek akan hal tersebut. Ainul melihat bagaimana anak didiknya Ainul membawa perilaku mereka di rumah ke sekolah dan kadang itu menyedihkan.

Kata, kalimat atau sikap yang seharusnya tidak diucapkan anak usia 4-6 tahun tapi itu dilakukan seperti berkata kasar, memukul teman dan bersandiwara terluka atau dilukai teman padahal tidak ada yang menggangu. Kesehatan mental sangat perlu untuk pendidikan dan edukasi saat ini untuk menciptakan manusia yang bisa memanusiakan manusia lainnya dan berbudi luhur menjaga alam untuk keberlangsungan hidup dan generasi selanjutnya.

 

Tiga  Kendala

Tiga kendala yang dialami Ainul meliputi faktor peserta, sarana, dan cuaca. Dalam hal peserta, kendala yang dihadapi menyangkut  kemauan untuk belajar. Dalam hal sarana, minimnya biaya untuk membeli alat penunjang peserta ‘healing  seperti Singing Bowl. Ia juga harus meminjam alat penunjang lainnya seperti laptop, LCD, dan wireless speaker. Kendala lain adalah cuaca hujan yang terjadi sehingga menghambat aktivitas program,  karena kegiatan masih dilakukan di luar ruangan.

 

Semua kendala itu terbayar, karena Ainul  berhasil memberikan pengetahuan baru tentang cara belajar, meningkatkan minat belajar anak-anak yang turun karena kegalauan dari masalah asmara, jati diri, atau problem di sekolah, juga memberikan fasilitas konsultasi untuk anak-anak yang mendapatkan masalah pertemanan yang toxic, atau masalah komunikasi dengan orang tua di rumah. Selain itu, kelas ini berhasil menyampaikan bermacam-macam topik tentang parenting, hubungan anak dan orang tua, hubungan toxic pasangan remaja, mental blok, psikosomatis, dan blocking energy pada tubuh.

 

Disamping itu, juga Ainul berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 50-60 orang dari kelas Pemberdayaan Diri “Awareness to the Universe”, kegiatan ini rutin dilakukan selama sekali dalam satu bulan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo di Kabupaten Bima.

 

Setelah mengikuti kelas ini, manfaat yang dirasakan adalah peserta dapat belajar mengurai penderitaan, melepaskan emosi negatif dengan tehnik sederhana seperti hypnowriting, terapi sentuhan, lebih mengenali diri sendiri, mengenali pola dirinya dalam menghadapi tantangan hidup, lebih menyadari pengaruh pikiran bawah sadar dalam merespon, bertindak dan lebih selaras lagi antara pikiran, perasaan dan tubuh.

Selama ini 50% peserta yang mengikuti kegiatan banyak mendapat manfaat langsung sebab banyak juga yang diterapi dan direlaksasi. Apalagi para remaja dan orang tua menjadi lebih sadar saat sesi coaching dan reading energi dengan pola dominan mereka, saat kesadaran mereka bergeser, mindset dan perspektif dalam memandang kehidupan juga berubah dan otomatis terjadi healing.

 

Ainul Husna Heruditya S.Ag yang mendapat apresiasi dari SATU Indonesia Awards pada 2022, menyatakan optimis dan harapannya melalui program Kesehatan, dengan spesialisasi Pemberdayaan Diri atau Self Healing.

 

“Saya berharap,  kegiatan ini diikuti lebih banyak orang sehingga manfaat yang diberikan lebih dapat dirasakan oleh orang lain,” kata Ainul Husna.

 

Sebagaimana diketahui, #SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui 5 bidang yaitu: Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, serta satu Kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.

 

 Yuk, berbagi dan tunjukkan pengabdian dari salah satu dari  5 bidang tersebut dengan mendaftar melalui tautan https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/. ***

 

#SATU Indonesia Awards (SIA)   #Kita SATU Indonesia  #satuIndonesia  #Indonesiana

#Slamet Samsoerizal

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu