1
Pada pagi hari yang cerah di bulan Juni, jalan raya utama yang ada di pusat kota terlihat begitu ramai dengan lalu-lalang kendaraan bermotor yang seolah tidak ada habisnya. Di salah satu sudut pusat kota, terdapat sebuah gedung tua yang telah berdiri sejak zaman era kolonial dengan bentuk persegi panjang dan terdiri dari dua lantai. Gedung tua itu dibangun dari susunan batu bata merah, serta dihiasi dengan beberapa jendala lengkung berwarna biru khas abad pertengahan.
Gedung tua itu terlihat begitu indah serta penuh dengan nuansa artistik yang memanjakan mata. Gedung tua dua lantai yang memiliki nilai sejarah tinggi dari perjalanan bangsa Indonesia di masa lalu, serta untuk melestarikan cagar budaya yang masih tersisa, dan sebagai wahana edukasi kepada masyarakat perkotaan juga generasi muda masa kini agar tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah kota memiliki inisiatif untuk menjadikan gedung tua dua lantai sebagai perpustakaan kota yang modern. Tempat di mana para pelajar, mahasiswa, juga para pekerja kantoran; serta masyarakat umum datang berkunjung untuk membaca berbagai macam koleksi buku-buku yang berada di lantai dua, atau hanya sekedar duduk bersantai sambil berdiskusi mengenai situasi politik dan ekonomi saat ini yang sedang mengalami guncangan hebat akibat faktor global yang penuh dengan ketidakpastian.
Di bagian depan gedung perpustakaan kota, terdapat halaman parkir yang luas dan terlihat bersih serta indah dipandang mata, ditambah lagi dengan adanya sebuah taman bunga yang berada tepat di tengah halaman parkir yang menambah kesan anggun, juga sebagai sarana kampanye untuk menghijaukan kembali bumi yang sedang sakit. Pagi itu halaman parkir gedung perpustakaan kota terlihat masih sepi dan hanya ada beberapa motor tengah terparkir rapi di tempat yang telah disediakan.
Dari arah jalan raya, terlihat dua orang pemuda sedang berjalan kaki masuk ke halaman gedung perpustakaan kota. Salah seorang diantaranya terlihat begitu percaya diri, dengan raut wajah yang menggambarkan kebulatan tekad serta keberanian mengambil risiko dalam hidup. Sedangkan rekannya adalah kebalikan dari semua itu, dia terlihat seperti seorang mahasiswa baru dengan raut wajah pemalu dan imut, pendiam bagai seorang pertapa, serta seorang kutu buku dengan kaca mata bulat yang selalu dikenakannya dalam setiap kesempatan.
Setibanya di depan pintu masuk gedung perpusatakaan kota yang berada di lantai satu, kedua pemuda itu secara bergantian menempelkan kartu id card ke sebuah mesin pembaca hingga lampu mesin pembaca berwarna hijau. Setelah lampu mesin pembaca berwarna hiajau, barulah kedua pemuda itu berjalan masuk ke dalam gedung perpustakaan kota. Di lantai satu ini terdapat beberapa ruang serta bilik-bilik kerja bagi para karyawan perpustakaan, sedangkan di bagian tengah terdapat beberapa komputer yang terhubung dengan jaringan internet, serta dilengkapi dengan beberapa meja kursi yang disusun memanjang yang dapat digunakan untuk menulis, membaca koran dan jurnal ilmiah; serta berdiskusi mengenai berbagai hal serta isu-isu panas yang berkembang akhir-akhir ini.
Akan tetapi, kedua pemuda yang baru saja masuk ke dalam gedung perpustakan kota segera berjalan menuju ke sebuah tangga yang berada di ujung ruangan, lalu berjalan menaikinya menuju ke lantai dua tempat berbagai macam koleksi buku-buku best seller milik perpustakaan tersimpan rapi. Tidak hanya itu, di lantai dua juga dilengkapi dengan meja kursi yang tertata rapi untuk membaca buku serta menulis, tidak ketinggalan adanya beberapa pendingin ruangan yang akan membuat suasana membaca buku menjadi lebih menyenangkan, sehingga para pengunjung akan merasa betah berlama-lama di dalamnya.
Setelah berada di lantai dua, salah seorang diantaranya langsung memilih tempat duduk yang berada di ujung ruangan yang bersisian dengan jendela lengkung yang menghadap ke arah jalan raya yang berada di bawah. Dengan perlahan Ricky menarik sebuah kursi, lalu duduk dengan santai sambil menikmati pemandangan jalan raya yang kini mulai terpanggang oleh terik matahari.
Sedangkan rekannya Andre, masih berkeliling sambil melihat-lihat deretan koleksi buku-buku yang ditata dengan sangat rapi. Kedatangan Andre dan Ricky ke gedung perpustakaan kota ini adalah untuk mendiskusikan rencana pembuatan konten youtube misteri Ricky yang sedang naik daun dan sudah memiliki penggemar setia. Akan tetapi, agenda diskusi kali ini belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu dua orang sahabatnya yang belum datang. Kedua orang sahabat yang belum datang ini adalah sesama youtuber misteri dan telah menjadi sahabat yang saling melengkapi serta mendukung satu dengan yang lainnya.
Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.