DONGENG LANGIT.
Sentir layar terkembang cahaya pembuka.
Musik: Metal symphony adegan berkisah.

Kekuatan pers di dunia; sumber kepercayaan arus informasi ke delapan penjuru mata angin, kalau mau menilik secara konsep pelatihan silat leluhur purba, kalau mau pratinjau kesejarahan purba hingga modern sila meninjau asal mula komunikasi antar manusia sejak dialog simbolis hingga verbal menuju kemodernan analisis, kini.

Alegoris.; Analogi realitas kekuatan Ibu berkomunikasi dengan bayi baru ia lahirkan, hal ihwal setelah tangis, membaringkan bayi di dada Sang Ibu.; Desir Kekuatan Ilahi, sinergisme sublim kepekaan rasa saling genggam jemari; awal komunikasi fisik keduanya setelah melewati fase sentuhan naluriah, tak terasa lewat permukaan pori-pori keduanya.

Kelembutan santun, ketajaman akurasi penetrasi optis daya bidik, kepekaan sublimasi mencapai keyakinan fakta; sifat dasar daya juang jurnalisme investigasi - jurnalisme jurdil (jujur adil) mumpuni dalam Iman Ilahi.; Berita kebenaran mencapai komunikasi publik.; Sebagaimana kekuatan sinergisitas seorang Ibu kepada ananda bayinya kelak tampil, menjadi generasi terbarukan.

Seumpama peristiwa ketidak adilan - ketidak seimbangan berbagai akumulasi manipulasi terjadi. Koruptor/penyamun menjadi tuan di takhta para raja.; Akan berhadapan dengan jurnalisme investigatif - jurnalime jurdil berkekuatan hukum tetap bolak balik.; Dengan dua anak panah dalam satu busur daya terjang.
 
Anti kompromi. Bongkar.; Faktual, akurat, cermat, detail, tak asal nyomot data kiri kanan lantas masuk arus informasi lewat karya seni gambar bergerak kelas abal-abal. Jurnalisme investigatif; pelaku penyelidikan fakta berita sebenarnya - investigatif piawai mutlak, valid, mencapai fakta legal formal, fisik maupun nonfisik.

Perilaku korupsi.; Bongkar dapur penyamun. Tak cuma kata lembaga anu begini, hasil konperensi pers dengan si anu begitu. Oh! No! News? Tak hanya itu.; Masuk dari delapan penjuru mata angin, sebagaimana pendekar sakti menyusup ke area lawan; tempur adu sakti, sekalipun berhadapan dengan rudal jelajah kelas dunia. 

Jurnalisme investigatif  - jurnalisme jurdil merupakan the power of communication and public trust, di lingkup kekuatan jurnalisme dunia, menampilkan arus informasi iman kebenaran-melindungi narasumber, narahubung, salah satu dasar kekuatan pelengkap arus jurnalisme untuk publik, dalam arti luas.

Alegoris.; Seyogianya roda sistem kemaslahatan publik berjalan jernih.; Mengapa berkelit sembunyi di balik alibi do.re.mi - setelah pemberitaan valid suatu masalah oleh kekuatan kebenaran berita telah dilahirkan jurnalisme jurdil. Tak perlu lebai berkoar sana sini - akibat terdampak kebenaran valid jurnalisme investigatif.  
 
Jurnalis, serupa tentara pelindung negerinya, mengabdi pada publik, bela negara, bangsa, berpeluru kebenaran komunikasi pemberitaan tersahih, anti tawar menawar politis - tidak berpolitik. Komitmen teguh jurnalisme jurdil - jurnalisme investigatif, menjunjung tinggi asas negara menghormati kebenaran berita untuk publik. 

Jurnalis. Berani, berkata benar selaku investigatif, guna kebenaran valid pemberitaan. Jreng!

KANTOR JURNALIS SIANG.
Pleno korporasi bidang usaha pers baru saja usai.  

Redaktur Pelaksana (RedPel), melanjutkan memimpin rapat awak media lengkap. Setelah empat puluh lima menit selesai sudah dialektika formal strategis dengan awak media pasukannya. 

"Final keputusan Pemimpin Redaksi (PemRed), termasuk direktur bidang usaha. Bersama telah diketahui. Kawan, langkah lanjut investigasi lakukan berbagai kemungkinan secara proposional, tetap menjaga kesantunan privasi pihak lain. Operasional sila langsung berhubungan dengan Sekretaris Redaksi (SekRed) Deadlines, empat puluh delapan jam waktu tempuh, data valid. Rapat saya tutup." Begitu kata penutup RedPel.

WARUNG MAKAN SORE
Dua sahabat jurnalis asyik berbincang.

"Rukun selalu lah kau, kawan."
"Bersyukur aku. Ada buah hatiku di rahimnya."

"Alamak, tapi tak tampak hamil, waktu kita jumpa."
"Baru dua minggu usianya."

"Bersyukurlah kita. Aku traktir kau."
"Tabik kawan." Keduanya asyik menyantap. Lapar tampaknya.

"Kolaborator di lampu merah."
"Mantap kawan, lanjut."

"Seperempat waktu."
"Percepatan awan panas di lereng gunung."

"Awan, agak tebal kawan?"
"Perlu badai."

"Faktor satu cukup?"
"Kuadrat backup."

"Salam untuk cantikmu. Cabut kita."
"Okeh. Sip."

Membaca tanda-tanda
Tak serupa membaca semafor
Hening. Simbolis simpang siur
Fakta tak boleh terkecoh

Bongkar!

***

Jakarta Indonesiana, Maret 25, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.