Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Datangnya dan Perginya, Penyesalan dari Masa Lalu yang Tak Kunjung Henti

Minggu, 1 Juni 2025 17:05 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Cerpen \x22Datangnya dan Perginya\x22: Penyesalan yang Tak Kunjung Henti
Iklan

Penyesalan yang dirasakan oleh tokoh "ayah" dari masa lalunya.

Cerpen Datangnya dan Perginya karya A.A. Navis menceritakan tentang seorang ayah yang menyesali atas perbuatannya di masa lalu. Ia telah melakukan kekerasan dengan menampar pipi anaknya yang bernama Masri. Ia melakukan itu karena merasa terganggu oleh Masri yang mengintip kebahagiaannya bersama pelacur. Sehingga menyebabkan Masri pergi dari rumah dan tidak kembali lagi.

Dengan nafas yang tertahan dan jantung yang berdebar, tersadarlah ia bahwa yang dilakukannya sangat keterlaluan. Masri selalu kirim surat sampai empat kali tetapi tidak dibalasnya karena sifatnya yang sombong.

Ia pun bertobat. Lalu ia pergi menuju rumah Masri. Di sana ia terkejut ketika menghadap pintu yang dilihatnya adalah Iyah mantan istrinya. Iyah berkata bahwa istri Masri yang bernama Arni adalah anaknya juga.

Terkejutlah ia sehingga ingin memberitahu kepada anaknya bahwa mereka ialah saudara kandung. Tetapi ia tidak diperbolehkan Iyah karena akan merusak kebahagiaannya. Ia pun menurutinya.

Penyesalan yang selalu menghantui tokoh "ayah" atas perbuatan di masa lalunya. Upayanya untuk menebus dosa justru membawanya pada masalah moral yang lebih rumit. A.A. Navis menunjukkan dalam cerpen ini bahwa penyesalan bukan hanya tentang masa lalu tetapi juga bagaimana ia terus membentuk sekarang dan masa depan serta meninggalkan luka yang sulit sembuha.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler