Mahasiswa Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin Prodi Ilmu Komputer Fakultas Teknik
Menulis Resensi, Membangun Budaya Literasi
Senin, 14 Juli 2025 06:54 WIB
Budaya literasi merupakan fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang kritis, cerdas, dan berpengetahuan luas.
***
Budaya literasi merupakan fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang kritis, cerdas, dan berpengetahuan luas. Di tengah arus informasi yang deras, kemampuan menyaring, memahami, dan mengevaluasi informasi menjadi kebutuhan utama. Salah satu cara efektif untuk memperkuat budaya literasi adalah dengan menjadikan kegiatan resensi sebagai sarana edukatif yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menumbuhkan minat membaca dan berpikir reflektif.
Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi dalam kehidupan sehari - hari.
Keterampilan ini menjadi fondasi utama bagi siswa untuk menghadapi tantangan pendidikan di tingkat lanjut dan kehidupan mereka di masa depan. Literasi juga bisa dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam pembentukan kualitas pendidikan.
Minat baca di kalangan siswa, di Indonesia masih tergolong rendah. Dikarenakan menurut data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
masih banyak siswa di daerah tersebut yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap bahan bacaan yang memadai. Berdasarkan beberapa penelitian, salah satu penyebab rendahnya minat baca adalah kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang menarik dan lingkungan yang mendukung budaya literasi.
Salah satu cara efektif untuk memperkuat budaya literasi adalah dengan menjadikan kegiatan resensi sebagai sarana edukatif yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menumbuhkan minat membaca dan berpikir reflektif.
Peran Media Sosial Sebagai Sarana Edukasi Budaya Literasi Untuk Menanamkan Jiwa Naionalisme
Era globalisasi seperti Saat ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak sekali aplikasi aplikasi dan platform plaform yang dapat dimanfaatkan untuk sararana edukasi Literasi untuk meningkatkan minat budaya baca yang dapat digunakan sebagai cara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme. Cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan edukasi di Media sosial adalah :
1.Membuat Podcast dan webinar Salah satu cara dalam menumbuhkan budaya literasi adalah dengan cara membuat podcast yang berisi obrolan singkat namun berbobot contohnya seperti diskusi dengan budayawan , tokoh tokoh Sejarah , atau pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap isu isu nasionalisme dan literasi.Sementara, untuk mengadakan webinar, dapat diadakan secara online dengan mendatangkan pembicara pembicara yang aktif di kegiatan nasionalis serta familiar terhadap budaya literasi. Konten edukatif perlu dikemas dalam bentuk yang menarik serta disampaikan dalam Bahasa yang ringan agar diminati oleh semua kalangan.
2.Membuat postingan di media socialPemanfaatan media social dapat dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan konten edukatif tentang Sejarah, pengetahuan kebangsaan seperti tokoh pahlawan, kebudayaan lokal serta hal lainnya yang berkaitan dengan wawasankebangsaan dengan visualisasi yang menarik. Hal ini tentu akan menambah daya tarik Masyarakat.
Resensi memiliki potensi besar sebagai alat edukatif karena:
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam meresensi, seseorang dituntut untuk memahami isi secara menyeluruh, membandingkan dengan konteks lain, dan menyusun opini berdasarkan argumen yang logis. - Melatih Kemampuan Menulis dan Berbahasa
Menyusun resensi mendorong keterampilan menulis yang terstruktur, memperkaya kosakata, serta membiasakan penggunaan bahasa yang baik dan benar. - Membangun Daya Apresiasi terhadap Karya Orang Lain
Resensi tidak hanya memberi kritik, tetapi juga mengapresiasi nilai, pesan, dan kreativitas dalam karya tersebut. Ini penting untuk menanamkan rasa hormat terhadap intelektualitas. - Menumbuhkan Minat Membaca
Saat seseorang membaca resensi yang menarik, rasa penasaran terhadap buku atau karya yang diulas bisa muncul. Ini dapat memicu keinginan untuk membaca dan menelusuri literatur lebih lanjut.
Selanjutnya pemerintah dan masyarakat juga memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan minat baca pada anak :
- Meningkatkan akses terhadap bahan Pemerintah dapat meningkatkan akses terhadap bahan bacaan dengan membangun lebih banyak perpustakaan dan taman bacaan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan subsidi kepada penerbit buku agar harga buku menjadi lebih terjangkau.
- Mendukung gerakan literasi yang digagasoleh Pemerintah dan masyarakat dapat mendukung gerakan literasi yang digagas oleh masyarakat, seperti gerakan membaca 15 menit sebelum belajar dan gerakan orang tua membacakan buku untuk anak.
- Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan minat baca. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca, terutama di kalangan generasi muda. Misalnya, dengan mengembangkan aplikasi perpustakaan digital dan menyediakan buku elektronik (e-book).
Membangun Budaya Literasi Melalui Resensi di Lingkungan Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, guru dan dosen dapat menjadikan resensi sebagai tugas rutin atau proyek literasi. Siswa bisa diminta membuat resensi buku yang mereka baca dan mempresentasikannya di depan kelas. Kegiatan ini tidak hanya mendorong mereka untuk membaca, tetapi untuk melatih keberanian berpendapat dan mendengarkan sudut pandang teman-teman mereka.
Kesimpulan
Literasi kewarganegaraan juga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman tentang keberagaman budaya. Di era globalisasi sekarang ini, orang orang banyak yang berada dalam satu wadah sehingga Masyarakat perlu untuk diberi pemahaman tentang keragaman budaya agar tidak mudah terpengaruh terhadap budaya lain.
Literasi kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan aktif berpartisipasi dalam masyarakat. Melaluipemahaman hak dan kewajiban, serta nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat mengembangkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia.
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Data literasi siswaIndonesia. Jakarta: Kemendikbud. vol. 4, no. 2, pp. 1 – 189, 2019, doi:10.31002/rep.v4i2.1952.
Simatupang, Nurhenti Dorlina, Sri Widayati, Kartika Rinakit Adhe, and Sefy Amaliatus Sholichah. “Pengembangan Buku Cerita Big Book Kalender Meja Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Usia Dini.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini7, no. 1 (2023):1130–41. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i1.4067.
Fitriana, Rahmah, and Islam Makassar. “Room of Civil Society Development Membangun Generasi Cerdas : Penguatan Literasi Dan Kesadaran Nasional Melalui Pengabdian Masyarakat” 3, no. 5 (2024): 172–81.
Wahyuni, N. (2019). "Meningkatkan Keterampilan Literasi Anak Melalui Pojok Baca." Jurnal Pendidikan Literasi Anak, 7(2), 56 - 64.
Ismail, M. (2018). Strategi Peningkatan Minat Baca di Kalangan Siswa. Bandung: Alfabeta

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Gaya Bahasa Ilmiah yang Komunikatif dan Menarik
Selasa, 15 Juli 2025 17:54 WIB
Menulis Resensi, Membangun Budaya Literasi
Senin, 14 Juli 2025 06:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler