Kerajaan Arakan, Pusat Maritim Buddhis di Pesisir Teluk Benggala
Sabtu, 2 Agustus 2025 10:04 WIB
Inilah kerajaan pesisir bersejarah di perbatasan Myanmar-Bangladesh, terkenal sebagai pusat Buddhisme dan perdagangan maritim.
Mengenal Kerajaan Arakan
Kerajaan Arakan, juga dikenal dengan nama Mrauk U, adalah kerajaan maritim bersejarah yang terletak di pesisir barat Myanmar (Burma) sekarang, di negara bagian Rakhine. Wilayah ini membentang di antara Pegunungan Arakan Yoma di timur dan Laut Andaman di barat, menjadikannya jalur penting yang menghubungkan India Timur Laut, Bengal, dan Burma Daratan. Bangsa Rakhine yang mendiami wilayah ini memiliki budaya Buddhis yang kuat, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya Islam Bengal akibat hubungan erat dengan Kesultanan Bengal.
Awal Berdirinya Kerajaan Mrauk U
Peradaban di Arakan telah ada sejak abad ke-4 Masehi, namun kerajaan mencapai bentuk paling termasyhur pada masa Dinasti Mrauk U. Dinasti ini didirikan pada tahun 1430 M oleh Raja Min Saw Mon, seorang pangeran Arakan yang sempat diasingkan ke Bengal.
Ia berhasil merebut kembali tahta dengan bantuan Sultan Bengal, Jalaluddin Muhammad Shah, dan mendirikan kota Mrauk U sebagai ibu kota. Sejak itu, Mrauk U tumbuh menjadi salah satu pusat perdagangan dan spiritual Buddhis di pesisir Teluk Benggala.
Puncak Kejayaan: Perdagangan dan Kosmopolitan
Kerajaan Arakan mengalami masa keemasan antara abad ke-15 hingga ke-17. Dengan pelabuhan-pelabuhan strategis di muara sungai Kaladan dan Teluk Benggala, Arakan menjadi pusat transit perdagangan regional. Komoditas utama seperti beras, gading, emas, dan budak diperdagangkan dengan pedagang Persia, Arab, India Mughal, Portugis, hingga pedagang Asia Tenggara.
Menariknya, di masa Raja Min Bin (1531–1553 M), Arakan memanfaatkan bajak laut Portugis sebagai tentara bayaran untuk menguasai jalur laut dan menyaingi pengaruh Mughal di wilayah Bengal. Dalam periode ini, Chittagong—kota pelabuhan penting di Bangladesh sekarang—berada di bawah kekuasaan Arakan.
Pengaruh Islam terlihat dari koin kerajaan yang memuat aksara Arab dan Persia, meski rakyatnya mayoritas beragama Buddha Theravada. Hal ini menjadikan Mrauk U salah satu pusat budaya multikultural yang unik di Asia Tenggara.
Garis Waktu Penting Dinasti Mrauk U
-
1430 M: Min Saw Mon mendirikan Dinasti Mrauk U dengan bantuan Sultan Bengal.
-
1459–1482 M: Raja Min Khaung Raza memperluas wilayah hingga Chittagong.
-
1531–1553 M: Raja Min Bin membawa Arakan ke puncak kejayaan, armada lautnya menyaingi kekuatan regional lain.
-
1580-an: Ketegangan memuncak dengan Kekaisaran Mughal akibat perebutan wilayah di perbatasan Bengal.
-
1666 M: Kekaisaran Mughal di bawah Shaista Khan merebut Chittagong, memutus jalur penting Arakan.
-
1784 M: Dinasti Konbaung Burma menaklukkan Arakan, mengakhiri kedaulatannya.
Wilayah dan Peta Pengaruh
Pada puncaknya, pengaruh Kerajaan Arakan mencakup:
-
Wilayah Inti: Negara bagian Rakhine (Arakan) sekarang di Myanmar barat, jalur pesisir Teluk Benggala.
-
Wilayah Taklukan: Chittagong dan sebagian pesisir selatan Bengal (Bangladesh tenggara).
-
Jalur Maritim: Menguasai pelabuhan alami di muara sungai dan jalur laut Laut Andaman.
Letak strategis ini menjadikannya penghubung perdagangan antara India, Teluk Benggala, dan Asia Tenggara.
Runtuhnya Kerajaan
Kerajaan Arakan mulai melemah setelah kehilangan Chittagong. Ketergantungan pada pelabuhan ini membuat ekonomi mereka terpukul. Konflik internal, perebutan tahta, dan munculnya Dinasti Konbaung yang agresif dari Burma Tengah semakin mempercepat keruntuhan.
Pada tahun 1784, pasukan Konbaung di bawah Raja Bodawpaya merebut Mrauk U, menghancurkan istana dan memindahkan simbol suci Buddhis seperti Patung Buddha Mahamuni ke Mandalay—di mana patung ini masih menjadi objek pemujaan penting hingga hari ini.
Warisan Budaya dan Isu Kontemporer
Hingga kini, reruntuhan kota Mrauk U menjadi saksi bisu kemegahan Arakan di masa lampau. Ratusan candi batu, pagoda, dan benteng masih bertahan di tengah pedesaan Rakhine. Mrauk U sering disebut “Angkor Wat versi Burma” karena skala dan keindahan arsitektur batunya.
Di sisi lain, warisan sejarah Arakan juga terkait erat dengan realitas modern di Rakhine, termasuk konflik etnis dan migrasi penduduk Muslim Rohingya, yang historisnya juga punya jejak panjang di wilayah Arakan pesisir.
Kaitan dengan Perang Sipil Myanmar Sekarang
Sejarah panjang Arakan meninggalkan warisan identitas yang rumit di Rakhine hari ini. Penduduk Rakhine (etnis Buddhis Rakhine) masih memegang erat identitas kebangsaan Arakan lama. Mereka sering merasa terpinggirkan oleh pemerintahan pusat Myanmar yang didominasi Bamar.
Setelah kemerdekaan Myanmar pada 1948, sentimen otonomi Arakan berulang kali memicu pemberontakan. Gerakan bersenjata, seperti Arakan Army (AA), kini menjadi salah satu kelompok etnis bersenjata terkuat di Myanmar. Sejak kudeta militer Myanmar pada 2021, Arakan Army aktif dalam konflik sipil, menuntut otonomi yang lebih luas, bahkan kadang disebut ingin menghidupkan semangat “kerajaan Arakan” yang merdeka.
Selain konflik antara tentara Myanmar dan Arakan Army, Rakhine juga menjadi sorotan dunia akibat tragedi kemanusiaan Rohingya—komunitas Muslim di wilayah Arakan pesisir utara, yang sejarahnya terkait migrasi di era kerajaan. Konflik identitas, sengketa tanah, dan sentimen agama menjadi isu berlapis di daerah bekas Kerajaan Arakan ini.
Dengan kata lain, akar konflik sipil Myanmar di Rakhine tak bisa dilepaskan dari sejarah Arakan: dari identitas kebangsaan Rakhine, sisa memori kerajaan maritim, hingga dinamika multiagama sejak era Mrauk U.
Penutup
Kerajaan Arakan adalah bukti penting bahwa kawasan Teluk Benggala pernah menjadi panggung pertemuan budaya besar: Buddhisme Burma, Islam Bengal, bajak laut Portugis, hingga pedagang Persia. Kejayaan maritimnya menunjukkan betapa strategisnya jalur laut di pesisir barat Myanmar sebagai jembatan antara Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Mrauk U, dengan stupa batunya yang sunyi, masih menyimpan rahasia masa lalu yang menunggu untuk digali, dipelajari, dan dijaga untuk generasi mendatang.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler