Statistisi Ahli Pertama - BPS Kabupaten Sumba Barat Daya

Bandara Lede Kalumbang, Salah Satu Titik Masuk Utama Kabupaten Sumba Barat Daya

2 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Jumlah Penumpang Pesawat Menurut Bulan di Bandara Lede Kalumbang (Tambolaka)
Iklan

Peningkatan ini dapat mencerminkan momentum pertumbuhan pariwisata di Sumba Barat Daya

***

Berdasarkan data BPS, Data penumpang pesawat di Bandara Lede Kalumbang, Kabupaten Sumba Barat Daya, sepanjang 2023 hingga Agustus 2025 mengalami fluktuasi dengan tren positif, baik untuk penumpang datang maupun berangkat. Pada grafik memperlihatkan adanya pola musiman yang cukup jelas, di mana lonjakan jumlah penumpang terjadi pada periode liburan, bulan keagamaan, dan puncak aktivitas wisata.

Sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025 mengalami peningkatan yang signifikan menandakan bahwa bandara mengalami pertumbuhan strategis sebagai pintu gerbang ekonomi dan pariwisata Sumba Barat Daya.

1. Mobilitas Penduduk dan Wisatawan Terus Meningkat

Jika dilihat pada grafik penumpang datang mendominasi pada sebagian besar bulan, mengindikasikan bahwa di Sumba Barat Daya mengalami peningkatan arus masuk wisatawan dan mobilitas masyarakat dari luar Sumba. Fenomena seperti ini bukan hanya sekadar perjalanan sementara, melainkan gambaran daya tarik Sumba Barat Daya sebagai destinasi wisata.

Puncak kedatangan dan keberangkatan terjadi pada Juni–Agustus 2025, hal ini dikarenakan pembukaan penerbangan dari Surabaya menuju Sumba Barat Daya, sehingga berdampak pada jumlah penumpang. Peningkatan ini dapat mencerminkan momentum pertumbuhan pariwisata di Sumba Barat Daya.

2. Tren Musiman sebagai Sinyal Ekonomi dan Sosial

Penurunan drastis pada awal tahun 2024 dan awal 2025 mencerminkan periode low season karena sudah selesai musim libur tahun baru ataupun sekolah, namun kembali meningkat pada periode berikutnya hal ini menunjukkan pemulihan pada jumlah penumpang. Hal ini merupakan salah satu ciri pasar transportasi udara yang sehat, dimana permintaan kembali menguat dalam jangka pendek. Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh adanya aktifitas/event seperti Pasola atau kegiatan lainnya.

3. Bandara sebagai Penggerak Ekonomi Regional

Secara Umum, Pertumbuhan jumlah penumpang dapat dikatakan berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas ekonomi lokal. Dimana, setiap kedatangan penumpang membawa dampak ekonomi langsung maupun tidak langsung seperti belanja wisatawan, komsumsi lokal, bahkan tranportasi di wilayah Sumba Barat Daya. Pertumbuhan penumpang di Bandara Lede Kalumbang mencapai titik tertinggi pada Juli - Agustus sekitar 11.000 Penumpang. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Pemerintah Sumba Barat Daya, apakah kondisi bandara masih dapat menampung atau perlu peningatan kapasitas untuk kedepannya.

4. Peluang dan Tantangan

Peningkatan jumlah penumpang merupakan peluang strategis bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan sektor pariwisata, UMKM, serta perdagangan antarwilayah supaya perekonomian Sumba Barat Data terus bertumbuh. Namun, terdapat pula tantangan berupa keterbatasan fasilitas terminal, kapasitas landasan, integrasi transportasi darat, dan infrastruktur di wilayah. Jika hal ini tidak diperhatihkan lonjakan penumpang justru berpotensi menjadi beban dan menghambat pengalaman wisatawan.

Kesimpulan

Bandara Lede Kalumbang kini menjadi salah satu titik masuk utama ke Sumba Barat Daya, sehingga peningkatan jumlah penumpang harus menjadi perhatihan bersama agar peningkatan tersebut dapat optimal dan berdampak positif bagi Sumba Barat Daya. Dan momentum seperti ini harus tetap dijaga melalui penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan bandara, serta integrasi sektor pariwisata dan perdagangan agar manfaat ekonomi yang ditimbulkan menjadi berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler