Munas Golkar 2019 dan Prospek Kepemimpinan Nasional 2024
Senin, 12 Agustus 2019 11:49 WIBProgram-program Partai Golkar kedepan harus berusaha mengutamakan dan melibatkan generasi milineal Golkar, baik dalam struktur kepengurusan atau sebagai eksekutor pelaksanaan program kepartaian.
Jakarta (10/08/19), Semakin hari kian hangat pemberitaan di media nasional perihal suksesi singgasana Partai Golkar-1. Ini adalah hal yang sangat wajar berkembang di tubuh Golkar. Bukan kali ini saja, saat yang lalu pun berlangsung penjaringan dengan proses yang panjang dan melelahkan, dimana calon-calon Ketua Umum harus turun dan berkampanye ke setiap daerah. Situasi sekarang jauh lebih baik dan kondusif.
Gonjang-ganjing di media akhir-akhir ini menandakan keingintahuan publik yang sangat hebat. Mereka ingin tahu lebih banyak tahapan-tahapan proses demokrasi yang terjadi di tubuh Golkar. Golkar masih mejadi magnet yang kuat dan selalu dinantikan story-nya.
Sebagai Kader Golkar saya melihat dinamika yang terjadi sebagai hal yang biasa saja. Memang hal tersebut merupakan kebiasaan demokrasi di Golkar. Dengan rentang waktu yang panjang dan tampilan-politik yang dilalui Golkar, (hal tersebut) dikaitkan dengan budaya politik yang tetap bernafaskan Pancasila dengan asas Musyawarah dan Mufakat. Akhirnya terciptalah budaya Pancasila atau politik yang berkebudayaan Pancasila.
Memang terlihat diawal memanas, namun nilai-nilai etika politik adat ketimuran harus tetap dijaga dalam berkompetisi. Ini sebagai contoh perilaku politik Golkar untuk generasi selanjutnya. Sebagai generasi muda kami yakin seri apapun yang ada Beringin Tangguh, pada akhirnya akan saling berangkulan demi mewujudkan cita-cita partai membangun bangsa Indonesia yang maju, sejahtera, berkeadilan dan beradab.
Program-program partai kedepan harus berusaha mengutamakan dan melibatkan generasi milenial Golkar, baik dalam struktur kepengurusan atau sebagai eksekutor pelaksanaan program kepartaian. Program kaderisasi yang berkelanjutan harus digagas demi melahirkan figur-figur politik yang memiliki kepemimpinan kuat, militan, dan berwawasan nasionalisme jebangsaan.
inilah modal politik yang harus dimiliki Golkar dalam suksesi kepemimpinan nasional 2024 mendatang. Budaya akomodatif pasca Munas 2019 harus dilaksanakan karena persaingan bukan di internal atau antar pengurus yang disetujui lawan-lawan politik. Keputusan-keputusan atau pokok-pokok pikiran Munas nanti harus fenomenal dan menantang dalam membuat kebijakan, seperti mempertanyakan calon pengurus, menentang periodesasi untuk legislator Golkar. Dengan demikian proses re-branding partai ini dapat berjalan. Rias wajah, dipercantik dan dipersiapkan sebelum tiba di musim capres 2024 mendatang.
Menciptakan kembali dan memposisikan ulang Golkar dalam Kabinet menjadi hal yang disetujui Presiden Joko Widodo. Golkar harus hadir dan berusaha mencapai cita-cita Nawacita Jilid II yang akan melanjutkan program kebangsaan periode 2024-2029 mendatang.
Ahmad Mahadi Nasution, SH, CATS, CCPS
Wakil Bendahara Bakastratel DPP Golkar
Bendahara Umum Pusdal Pemenangan JMA SOKSI.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Didi Kempot, Penyambung Lidah Kaum Patah Hati Milenial
Kamis, 15 Agustus 2019 10:40 WIBMunas Golkar 2019 dan Prospek Kepemimpinan Nasional 2024
Senin, 12 Agustus 2019 11:49 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler