Saya Riska, saya Mahasiswa aktif S1 lImu Komunikasi Universitas Pamulang. Memiliki minat pada teori komunikasi, media, dan budaya populer. Aktif mengasah analisis, penulisan akademik, serta terbuka pada pengalaman baru.
Gen Z dan Manifesto Politik: Suara Baru Anak Muda untuk Negeri
2 jam lalu
Gen Z bangkit lewat aksi dan media sosial. Mereka bawa manifesto politik buat dorong perubahan dan buktiin politik bukan milik elite
***
Generasi Z kembali bikin gebrakan di dunia politik. Bukan lewat partai, tapi lewat aksi jalanan, media sosial, dan tuntutan publik. Manifesto politik yang mereka bawa kali ini menyoroti isu-isu nyata: biaya hidup mahal, gaji minim, korupsi, hingga kebijakan DPR yang dianggap jauh dari rakyat.
Gelombang demonstrasi mahasiswa Agustus lalu melahirkan “17+8 Tuntutan Rakyat”. Isinya mencakup tuntutan jangka pendek dan panjang, dari pembatalan tunjangan anggota DPR, pembenahan sistem pencalonan presiden, sampai representasi anak muda dan perempuan dalam pemerintahan.
“Buat apa DPR punya fasilitas mewah kalau rakyatnya susah? Manifesto ini bentuk protes kami biar pemerintah denger,” kata Rani, mahasiswa yang ikut aksi di Jakarta.
Respons DPR
Tekanan publik akhirnya membuahkan hasil. DPR mengumumkan penghentian tunjangan perumahan bagi anggotanya per 31 Agustus 2025, serta membatasi kunjungan kerja luar negeri. Meski begitu, mahasiswa menilai langkah ini belum cukup.
“Ini cuma permukaan. Masalah sesungguhnya ada di budaya politik yang nggak transparan,” ujar Farhan, aktivis kampus di Yogyakarta.
Politik Versi Gen Z
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z tidak tertarik masuk partai politik. Survei terbaru menunjukkan mayoritas mereka lebih memilih jalur fleksibel dan digital: petisi online, konten kritis di TikTok, atau meme politik di Twitter/X. Mereka percaya ruang digital bisa jadi senjata untuk mengawasi elite politik.
Harapan
Meski penuh tantangan, manifesto politik Gen Z menegaskan bahwa anak muda nggak lagi apatis. Mereka menolak politik transaksional dan menuntut demokrasi yang benar-benar berpihak pada rakyat. Suara mereka adalah pengingat: politik bukan hanya milik elite, tapi juga milik generasi muda yang siap mengambil peran.
Unset cover

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Artikel Terpopuler