x

Iklan

Redaksi Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Februari 2020

Minggu, 27 Oktober 2019 15:25 WIB

Pengertian Inseminasi dan IVF yang Perlu Anda Ketahui

Inseminasi bisa menolong pasangan yang mempunyai beberapa masalah kesuburan sedangkan sistem IVF direferensikan untuk pasangan yang sudah coba program hamil sepanjang satu tahun, atau yang memperlihatkan satu ataupun lebih permasalahan kesuburan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mempunyai buah kesayangan ialah idaman tiap pasangan yang sudah menikah. Untuk menimang-nimang si buah kesayangan, banyak pasangan ikhlas lakukan beragam langkah, dari yang tradisionil sampai kekinian. Salah satunya usaha mempunyai anak yang banyak dilaksanakan beberapa pasangan ialah melalui sistem pembuahan bikinan.

Ada dua tipe sistem yang dapat kamu kerjakan, yakni inseminasi dan bayi tabung atau IVF. Apa perbedaan dari kedua sistem itu? Berikut kami sudah meringkas serba-serbi ketidaksamaan inseminasi dan bayi tabung yang penting dimengerti saat sebelum putuskan jalaninya. Baca ulasan lengkapnya di bawah ini;

 

Pengertian Inseminasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IUI atau intrauterine insemination ialah proses yang tempatkan sperma yang sudah dihimpun dan diolah di laboratorium ke rongga kandungan. Di laboratorium, sperma alami pencucian untuk hilangkan cairan mani yang selanjutnya dikonsentrasikan.

Proses inseminasi tempatkan sperma semakin tinggi ke rongga kandungan, menggunting lajur leher kandungan dan membuat jalan ke aliran tuba jadi lebih pendek. Maksudnya untuk tingkatkan kesempatan supaya semakin banyak sperma yang berjumpa dengan sel telur.

Inseminasi bisa dilaksanakan selama saat ovulasi alami Anda, yang dihitung waktunya dengan alat perkiraan ovulasi (ovulation predictor kits, OPK) atau ditolong dengan konsumsi obat kesuburan yang mempunyai tujuan menolong peranan ovulasi dan tingkatkan kualitas sel telur.

 

Tujuan Inseminasi Dilakukan

Inseminasi bisa menolong pasangan yang mempunyai beberapa masalah kesuburan, diantaranya:

  • Wanita yang memiliki masalah dengan ovulasi dan tidak dapat hamil walau memakai obat kesuburan yang menggairahkan ovulasi.
  • Obat kesuburan dipakai untuk tingkatkan jumlah telur wanita yang normal berovulasi.
  • Adanya permasalahan minor pada sperma, seperti fokus, motilitas, dan morfologi atau wujud sperma.
  • Pasangan pria alami kesusahan ejakulasi.
  • Pasangan pria mempunyai sperma yang beku, yang disebabkan karena operasi atau perawatan penyakit, seperti kanker testis.

Inseminasi kerap dipandang seperti penyembuhan pertama untuk kasus infertilitas yang belum diketemukan dengan tentu sumber permasalahannya, endometriosis enteng, atau factor infertilitas pria yang termasuk enteng.

Baca Juga : Info Bayi Tabung

Pengertian IVF

IVF atau in vitro fertilization atau yang kerap dikenali dengan program bayi tabung ialah tehnologi reproduksi yang ditolong tehnologi di mana sel sperma pria dan sel telur wanita disandingkan di luar badan. Seorang wanita akan konsumsi obat untuk menggairahkan produksi indung telur.

Pada sistem IVF, dilaksanakan proses minor dengan sedasi memakai ultrasonografi (USG) transvaginal untuk mengisap folikel dan memperoleh sel telur. Proses penghimpunan sperma dilaksanakan di hari yang serupa. Seterusnya sel telur dan sel sperma yang berkualitas akan disandingkan di laboratorium sampai membuat embrio.

Embrio akan diawasi perubahannya untuk tentukan kapan dan embrio yang mana maksimal untuk ditransfer ke kandungan.

 

Tujuan IVF Dilakukan

Sistem IVF direferensikan untuk pasangan yang sudah coba program hamil sepanjang satu tahun, atau yang memperlihatkan satu ataupun lebih permasalahan kesuburan, misalnya:

  • Penyumbatan tuba falopi dari jaringan parut atau ligasi tuba.
  • Kurangnya ovulasi.
  • Jumlah sperma pria sedikit atau motilitasnya rendah.
  • Mengalami endometriosis kelanjutan.
  • Pasangan pria dengan kisah vasektomi.
  • Jumlah sel telur yang sedikit dan vitalitas telur yang jelek.

IVF biasanya direferensikan untuk pasangan yang tidak berhasil hamil sesudah jalani tiga transisi inseminasi yang gagal. Menurut Society for Assisted Reproductive Technology, tingkat kesuksesan IVF di Amerika Serikat untuk wanita dari semua umur ialah sekitaran 30 %. Tetapi, pada wanita di bawah umur 35 tahun, tingkat kesuksesan IVF lebih besar.

 

Konsultasikan dengan specialist infertilitas untuk menilai keadaan kesuburan Anda dan pasangan. Dengan ketahui dengan jelas keadaan kesuburan Anda dan pasangan, dokter bisa tentukan perlakuan yang terbaik. Disamping itu, penting untuk cari tahu tingkat kesuksesan klinik yang bakal dituju saat sebelum lakukan perawatan. Mudah-mudahan info ini berguna.

Ikuti tulisan menarik Redaksi Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler