Saat ini investasi saham sudah sangat terjangkau bagi siapa pun, termasuk bagi kebanyakan milenial yang masih memiliki pendapatan pas-pasan. Investasi saham sudah tidak seperti di masa lalu, dimana hanya dinikmati eksklusif mereka yang memiliki modal gede.

Investasi saham di saat ini sudah bisa dinikmati siapa pun karena dari sisi modal sudah benar-benar terjangkau. Dengan modal Rp.100 ribu saja pemula sudah bisa menikmati saham, terlebih cara berinvestasi saham pun sudah mudah karena telah berbasis aplikasi.

Investasi saham dengan aplikasi di smartphone, semisal aplikasi IPOT, sudah tidak serumit di masa lalu. Registrasi atau pembukaan rekening efek sudah bisa dilakukan secara online tanpa tanda tangan basah dan kirim dokumen fisik seperti di masa lalu.

Makanya selain terjangkau, investasi saham saat ini juga sudah sangat user-friendly sehingga akan mudah dinikmati mereka yang benar-benar newbie. Namun karena di dalam investasi saham ini berlaku hukum high return high risk makanya pentin bagi newbie untuk berinvestasi saham dengan uang dingin.

Lantas, uang dingin bagi kalangan milenil fresh graduate yang baru saja kerja itu yang seperti apa? Nah, bagi milenial yan baru saja bekerja, uang dingin itu uang yang tidak diposkan pada kebutuhan tertentu dalam jangka waktu 3-5 tahun.

Karena setiap bulan bisa mengatur pengeluaran dengan bijak sehingga ada tabungan maka uang tabungan inilah yang disebut uang dingin. Perlu dicatat, tabungan ini tentunya benar-benar uang yang free belum ada alokasinya alias belum ditentukan untuk mencapai tujuan tertentu selain investasi.

Jika yakin memiliki uang yang demikian ini maka mengalokasikannya ke pasar modal untuk transaksi investasi saham blue chip yang sedang diskon tentu akan sangat bermanfaat.

So, bagaimana pun uang dingin itu wajib jika ingin investasi saham di tengan pandemi Covid-19 seperti saat ini, terutama bagi para investor milenial.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.