Andai saja kita mendapatkan bonus atas pretasi kerja sebesar 25 juta rupiah di tengah pandemi Covid-19, kebanyakan dari kita pasti mau menerimanya saat ini juga dibanding menerimanya dalam jumlah yang sama di masa mendatang.

Pertanyaannya kini, kenapa kebanyakan kita mau menerima bonus dalam jumlah yang sama saat ini dibandingkan di masa mendatang? Jawabannya sangat simpel. Bisa jadi karena memang sedang butuh, dimana situasi sedang sulit karena dampak Covid-19.

Tapi tentu banyak juga yang berpikir praktis kenapa harus diterima di masa mendatang kalau nominalnya juga sama saja. Di sinilah makna nilai uang itu mendapatkan arti yang sesunggunya.

Time value of money (dalam bahasa Indonesia artinya nilai waktu dari uang) adalah konsep finansial yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang lebih berharga daripada uang yang sama di waktu mendatang. Penasaran kenapa demikian?

Yup, itu semua karena potensi pendapatan uang tersebut. Pada dasarnya prinsip nilai waktu dari uang adalah adanya potensi pendapatan uang melalui investasi untuk mendapatkan hasil investasi yang baru.

Uang yang diterima saat ini justru berpotensi berkembangbiak menjadi lebih banyak lagi dengan diinvestasikan, dibanding uang dengan jumlah yang sama diterima di masa depan.

Apalagi, di masa depan juga ada yang namanya faktor risiko, dimana di masa mendatang potensi penurunan nilai uang yang disebabkan oleh inflasi itu juga terbuka.

Uang dalam jumlah sama yang diterima pada saat ini memungkinkan keputusan rasional untuk mengalokasikan uangnya dalam platform investasi agar nilainya tidak ditaklukkan oleh inflasi di masa depan.

Ada banyak pilihan investasi yang bisa dipilih untuk mengembangkan uang bonus prestasi kerja agar nilainya tak tergerus oleh waktu, semisal melalui aplikasi IPOT yang menawarkan pengembangan uang melalui saham yang kini sudah sangat mudah dan terjangkau.

Karena bonus yang diterima hari ini tidak didiamkan begitu saja maka nilainya di masa mendatang tak akan tergerus oleh inflasi. Dengan mamahami arti time value of money maka keuangan pun akan diatur sedemikian rupa, seperti halnya para peminjam dan pemberi pinjaman yang lantas bisa membuat kesepakatan yang adil dan layak.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.