x

kepalsuan

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Januari 2021

Selasa, 19 Januari 2021 11:52 WIB

Kamu yang Palsu di Sosial Media

Kepalsuan di sosial media, acap kali menjadi suatu kebanggaan. Itu semua dilakukan untuk menarik minat followers.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di era globalisasi saat ini, siapa sih yang tidak tau dengan sosial media? Hampir semua orang pasti tau apa itu sosial media. Anak kecil sampai orang tua pun tau dan pasti pernah mendengar tentang sosmed atau sosial media. Tiak mengherankan sih, kini perkembangan zaman sudah semakin pesat, teknologi pun semakin maju. Terbukti dengan munculnya berbagai platform sosial media baik buatan luar negeri ataupun dalam negeri, seperti Instagram, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi.

Dengan sosial media, kita bisa terhubung satu sama lain tanpa harus bertemu secara langsung, bisa bersosialisasi dan berkenalan dengan orang baru, mengetahui trend atau informasi penting yang sedang terjadi. Pokoknya dengan sosial media, kegiatan bersosialisasi kita sangat dimudahkan.

Namun, selain berdampak positif bagi banyak orang, sosmed juga menimbulkan dampak negatif. Banyak sekali kasus-kasus tentang efek buruk sosial media. Kita ambil saja contoh-contoh kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti kecanduan bermain sosmed hingga lupa waktu makan, belajar dan beribadah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kadang kita jadi tidak peka pada sekeliling karena terlalu fokus memandang layar gadget. Banyak pula dari kita yang merasa insecure atau minder karena melihat orang lain di sosmed yang lebih kaya, cantik, ganteng dan lainnya, hal ini membuat kita jadi tidak bersyukur dan merasa down. Nah, di sosmed pun bisa bermunculan akun-akun palsu yang dengan entengnya menyebarkan hoaks, berkomentar buruk pada orang lain, dan menciptakan tulisan-tulisan kontroversial. Orang-orang dengan akun palsu inilah yang akan kita bahas.

Bermodal sebuah gadget, kita bisa mengakses berbagai platform sosial media. Kita bisa mendaftar dan membuat akun sosmed kita dengan mudah. Bahkan, kita juga bisa loh membuat lebih dari satu akun. Nah, disinilah masalahnya. Harusnya sih, kelebihan bisa membuat lebih dari satu akun itu digunakan dengan bijak dan positif. Contoh, akun pertama dibuat khusus untuk kegiatan sehari-hari dan akun kedua kita buat untuk berjualan. Bukankah itu lebih baik? Sayangnya tak semua orang bisa berpikir bijak seperti itu.

Semua orang bisa mengakses dan menggunakan sosmed, baik yang tua dan muda, semuanya bisa. Kini, banyak akun palsu bermunculan. Bagaimana itu bisa disebut sebuah akun palsu? Karena display picture dan informasi akun tersebut hanya asal dan tidak mengindikasikan sebuah “identitas seseorang”. Orang-orang ini berlindung dengan identitas palsu yang ia buat. Dimana dia bebas menuliskan apapun tanpa harus takut identitas aslinya terlihat. Kebanyakan dari mereka membuat akun palsu dengan tujuan berkomentar buruk pada orang yang tidak mereka suka, menjadi anonim lalu menulis perkataan-perkataan buruk yang bisa memicu perselisihan.

Contoh nyatanya, mampirlah ke akun seorang artis atau selebritas terkenal, disana kamu bisa melihat beberapa komentar menyakitkan dari si “akun palsu”. Tanpa pikir panjang dan memikirkan perasaan orang lain, akun palsu itu meninggalkan komentar jahat berisi makian, cacian dan umpatan.

Hampir di semua platform sosial media, terdapat akun palsu yang memang dibuat khusus untuk menjatuhkan orang lain. Baik di Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya. Sebetulnya, apa sih yang membuat mereka rela membuat akun palsu hanya untuk mengejek-ejek orang lain? Menurut opini saya, mereka adalah kumpulan orang-orang yang sebetulnya  tidak percaya diri dan penakut. Mengapa? Karena mereka harus berlindung di balik “topeng” saat ingin mengomentari orang lain. Mereka harus menyembunyikan identitas asli mereka jika ingin berkoar-koar. Inilah yang meresahkan.

Kadang, banyak komentar mereka yang sudah sangat keterlaluan, menimbulkan orang yang mereka benci menjadi sedih bahkan terganggu psikisnya. Saat ingin diperkarakan, akan sangat sulit mengetahui identitas si akun palsu. Ya karena semua yang mereka taruh di biografi mereka adalah kebohongan.

Dari sini, kita mendapatkan fakta bahwa kemunculan sosial media ternyata dapat menimbulkan efek negatif pula. Dari pembahasan kali ini, kita harusnya menjadi sadar untuk lebih bijak dalam bersosial media. Saya juga berharap orang-orang si pemilik akun palsu ini menyadari betapa besar efek perbuatannya pada orang yang mereka serang. Marilah kita menjaga lisan dan perbuatan kita. Ingatlah kalau semua yang kita lakukan pada orang lain, suatu hari pun akan berbalik ke kita. Karena apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai.

Penulis : Endro Aji. Mahasiswa STISIP Widuri

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler