x

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Januari 2021

Rabu, 20 Januari 2021 19:05 WIB

PJJ oh PJJ, Suka-duka Selama Belajar-mengajar Daring

Para siswa di Indonesia menjalani sistem belajar di rumah sejak 19 Maret 2020. Kebijakan ini ditetapkan pemerintah sebagai langkah mengurangi penyebaran virus korona Covid-19.Lantaran baru pertama kali diterapkan secara serentak, sistem belajar di rumah menjadi pengalaman baru bagi guru dan murid, termasuk wali murid.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Para siswa di Indonesia menjalani sistem belajar di rumah sejak 19 Maret 2020. Kebijakan ini ditetapkan pemerintah sebagai langkah mengurangi penyebaran virus korona Covid-19. Lantaran baru pertama kali diterapkan secara serentak, sistem belajar di rumah menjadi pengalaman baru bagi guru dan murid, termasuk wali murid.

Banyak suka dan duka dialami. Salah satunya, kendala jaringan internet. Seperti diketahui, sistem belajar di rumah menggunakan perantara gawai dan koneksi internet untuk mempertemukan guru dan murid secara online.

1. Mengandalkan Aplikasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejauh ini, para murid menikmati sistem belajar dari rumah. Dalam proses keseharian, mereka masih bisa berkomunikasi dengan teman-temannya melalui aplikasi chatting.

Kelas selalu dimulai setiap pukul 08.00 pagi. Saat memulai kelas, absen kehadiran siswa dilakukan via aplikasi Google Classroom.

"Wajib mengisi nama lengkap dan kelas. Setelah itu, menunggu tugas yang diberikan guru," kata Elang Riki, bercerita kepada Medcom.id. Begitu juga ketika mengumpulkan pekerjaan rumah (PR). Aplikasi Google Classroom menjadi andalan para murid. Mereka tinggal mengirimkan semua PR melalui aplikasi Google Clasroom.

2. Tantangan Menjaga Murid Tetap Fokus

Dengan belajar di rumah, tentunya fungsi pengawasan dari guru berkurang. Beberapa anak mungkin kerap mencuri waktu melakukan kegiatan lain, sehingga tidak fokus mengerjakan tugas.

3. Pendekatan Orang Tua Kunci Utama

Hal yang lumrah ketika anak bosan dan tergoda bermain ketimbang mengerjakan tugas sekolah. Kehadiran orang tua penting dalam mengawasi dan menasihati.

"Biasanya saya memberikan nasihat. Karena semakin cepat menyelesaikan tugas, maka anak biqsa melakukan aktivitas lain yang disuka.

Memberikan pengertian kepada anak tentang arti tanggung jawab, sehingga setiap pilihan sikap punya konsekuensi. Kemudian, memberikan pengertian soal pembagian waktu,

4.. Murid Kesiangan

Suasana belajar di rumah lebih fleksibel. Murid tidak perlu bangun lebih pagi untuk sarapan dan persiapan berangkat ke sekolah. Namun, beberapa murid kerap terlambat mengikuti kelas online.

Ada beberapa siswa yang bangunnya kesiangan. Sedangkan proses belajar onlinenya sudah dimulai, sehingga terlambat mengumpulkan tugas. Guru yang harus mengabsen satu per satu siswanya untuk memulai kegiatan home learning, dan proses absen yang harus direkap setiap harinya dilaporkan kepada kepala sekolah

Ada beberapa siswa yang bangunnya kesiangan. Sedangkan proses belajar onlinenya sudah dimulai, sehingga terlambat mengumpulkan tugas. Guru yang harus mengabsen satu per satu siswanya untuk memulai kegiatan home learning, dan proses absen yang harus direkap setiap harinya dilaporkan kepada kepala sekolah

5. Menguras Tenaga

Proses belajar online menguras tenaga para guru. Para guru harus menyiapkan banyak energi, karena harus belajar berbagai program belajar online, menyiapkan kuota, serta kesulitan mengoreksi hasil tugas yang terkadang hasilnya tidak maksimal.

"Contoh, tugas yang difoto dan dikirimkan melalui Google Classroom kurang jelas," kata Guru BK SMP.

Begitu juga dari segi siswa yang mengeluh karena banyak tugas. Setelah dievaluasi, beberapa guru sudah mulai mengurangi tugas agar meringankan murid.

"Mungkin beberapa murid menikmatinya karena di beberapa sekolah setiap harinya diberikan satu pelajaran saja dengan durasi tiga jam mengerjakan tugas yang diberikan setiap mata pelajaran," ujarnya.

6. Guru Rutin Memotivasi Murid

Dalam proses belajar di rumah, guru punya cara tersendiri dalam meningkatkan semangat belajar murid. Salah satunya dengan memberikan kalimat-kalimat motivasi yang membangun semangat murid untuk selalu siap memulai proses belajar di rumah setiap harinya.

"Dengan begitu, mereka setiap hari sebelum proses belajar dimulai, mereka sudah menunggu materi atau tugas pelajaran pada hari itu. Artinya, siswa sudah siap untuk melaksanakan sistem belajar dari rumah," ujar Guru BK SMP itu.

Menurutnya, memberikan kalimat motivasi berjalan efektif. Dia memberikan dua contoh kalimat motivasi yang disampaikan kepada murid.

Kemalasan hanya akan membawamu ke dalam penyesalan.

Semangat untuk hari ini, yang kemarin gagal tidak apa-apa. Hari ini belajar berproses lebih baik lagi.

7. Rindu Sekolah

Belajar di rumah yang sudah berjalan hampir sebulan rupanya memberikan kesan tersendiri bagi Dia menilai lebih suka belajar di sekolah karena bisa bertemu teman.

"Kalau belajar di rumah ada internet. Mengerjakan tugasnya jadi lebih mudah karena bisa langsung cari di Google. Kalau di sekolah, ponsel dikumpulkan di loker kelas selama jam belajar,

8. Murid Menikmati

Proses belajar di rumah dinilai menyenangkan bagi para murid. Sebab, selain waktunya fleksibel, murid terbantu mesin pencarian dalam menyelesaikan tugas.

Guru juga memberikan respons yang baik selama sistem belajar jarak jauh. "Alhamdulillah, jika ada yang tidak mengerti guru bersedia menjelaskan dan bekerja sama dengan baik

selama jaringan internet tidak ada gangguan, proses belajar akan berlangsung dengan baik. "

Penulis : Endro Aji, Mahasiswa STISIP WIDURI

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler