Seratus tahun waktu melesat bagai peluru,
Kini usiamu tak lagi muda,
Lebih tua dari pertiwi,
Gelar pujangga masih juga kau jabat,
Pada malam sahaja ini,
Dewi malam, langit berbintang,
Manusia-manusia wibawa,
Pada megahnya pentas,
Air mata dan bara kagum berderai mengenangmu,
Pada kolong langit hampa,
Aku duduk memangku tangan,
Memasang netra,
Bersama semesta,
Mencerna buah pemikiranmu tertuang dari auman para penyair,
Sudah malam sekali,
Tapi aku tak beranjak putar badan,
Kubiarkan sepi melompong,
Dalam dadaku kau baru seratus,
Masih ada seribu tahun lagi yang akan digelar seperti ini,
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Bombana, 2022
Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.