Genangan Rindu
Rizal De Loesie
Pohonan sepanjang jalan Ganesha, Berwindu dalam genangan rindu, Sekian detak ranting yang rapuh ke ujung kenangan manis dan suara-suara ringkik kuda.
Tercatat dalam rumitnya algoritma,
Susunan batu bagai hitungan angka sepanjang perjalanan itu, aku terhenti sejenak di bawah rindang kasih sayang. Menarik benang-benang sari kembang Taman Ganesha yang berpuluh peluh puisi mengikuti anak tangga.
Ada siur angin, ada jalinan rindu yang tertanam, ada harapan yang menghampar. Memaknai tiap langkah dan lalu lalang para penuntut ilmu. Kulihat cahaya di celah dedaunan hijau, akan ku bakar api dalam gelora semangat dari tiap sisa waktu, karena daunan pasti menua menjadi ringan seringan semua beban terlepaskan. Hakekat hidup adalah menyukuri, menjalani.
Sepanjang Jalan Ganesha, wujud semesta dalam diriku yang hanya menghamba kepada-Mu, kepada segala takdir yang tergariskan. Karena hakekat hidup bukan Algoritma, bukan hitung-hitungan angka, kecuali usia yang terus menua dan belajar pada hikayat-hikayat masa silam,
Taman Ganesha beribu candu kurindui, kurindu cahaya-Mu.
Komplek Ganesha, ITB
Ikuti tulisan menarik Rizal De Loesie lainnya di sini.