Hidup tak lepas dari angka dan penghitungannya. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia, baik langsung maupun tidak langsung hidup bersinggungan dengan yang namanya angka dan matematika. Mengapa demikian? Sebab angka bagaian dari matematika yang memegang peranan penting dalam logika dan bernalar pada manusia. Bisa dibayangkan jika dunia tanpa angka dan penghitunganya, yang pasti akan terasa aneh dan yang paling fatal adalah tidak adanya alat jual beli seperti uang.
Tetapi matematika sekilas bagi kebanyakan orang dianggap suatu pelajaran yang sangat menyeramkan dan menjadi momok bagi peserta didik. Kenapa? Karena matematika mempelajari rumus-rumus dan berhitung yang terkadang membuat rumit, ruwet dan bingung bagi peserta didik.
Sebagian besar pelajaran matematika dibagi menjadi dua, yang pertama, banyaknya deretan angka yang membuat rumit dan ruwet bagi yang mempelajarinya. Kedua, tidak adanya variasi yang menyenangkan dalam pembelajaran, yang selalu dihadapkan dengan hitung-hitungan yang membuat pusing kepala apalagi jika jadwal jam pelajaran di jam terakhir jadi tambah tidak semangat untuk belajar.
Tetapi yang membuat kebanyakan peserta didik bingung sekaligus setuju adalah pilihan yang kedua, tidak adanya variasi yang menyenangkan, itulah yang membuat peserta didik tidak begitu senang akan adanya matematika. Solusinya mungkin sebaiknya para guru lebih membuat kelas menjadi menyenangkan, dengan cara lebih banyak membuat perumpamaan matematika dalam kehidupan nyata, sedikit hiburan atau yang lainnya sehingga mendorong siswa untuk belajar lebih giat dan menyenangkan serta tanpa ada rasa bosan.
Arti penting pendidikan matematika untuk diajarkan kepada peserta didik tidak lain untuk membangun sebuah masyarakat yang rasional dan modern. Artinya dengan belajar matematika secara tidak langsung melatih seseorang untuk dapat berfikir rasional, lebih menggunakan logika dan berfikir modern. Sebagai contoh nyata dalam kehidupan sehari hari yakni dalam hal membeli ataupun transaksi uang yang tentunya menggunakan matematika untuk hal hitung -menghitungnya. Bagi peserta didik maupun mahasiswa memepelajari matematika bukan ketertarikan melainkan hanya tuntutan materi.
Sisi lain penyebab orang membenci matematika adalah jika seseorang salah dalam satu perhitungan maka selanjutnya akan salah terus sehingga kebanyakan orang yang mendapat nilai jelek langsung frustasi dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang tersulit dan tidak mau mempelajari kesalahannya lebih lanjut. Namun bukan hanya pada peserta didik atau mahasiswanya saja yang menganggap matematika sulit melainkan terkadang kesalahan juga dapat terjadi dari pengajarnya yang kurang menyampaikan materinya dengan baik dan dimengerti serta dipahami oleh peserta didik.
Mungkin kebanyakan guru tidak benar-benar memahami darimana datangnya rumus-rumus dalam matematika sehingga dalam proses penyampaian materi pelajar menjadi bingung. Miskipun tidak semua pengajar tidak produktif dalam penyampaian materi. Lantas diperlukan dengan perhitungan yang teliti dan matang ketika dalam menyampaikan materi terutama yang menyangkut angka dan penghitunganya.
Ikuti tulisan menarik Hajar Budi lainnya di sini.