x

Ernst Hemingway. Ilustrasi oleh: Oleh Lloyd Arnold | Wikipedia

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Senin, 13 Maret 2023 12:47 WIB

Resep Menulis Dari Hemingway

Banyak sekali orang yang ingin menulis tapi tidak tahu caranya. Inilah resep menulis dari Hemingway, pemenang Nobel sastra tahun 1954.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

Siapa tidak kenal Hemingway?  Dia adalah penulis besar dari negeri Paman Sam.  Dia memenangi Nobel sastra di tahun 1954.  Jadi pasti mantap sekali tulisannya.  Sudah ada beberapa karya novelnya yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.  Selain menulis novel dia juga menulis artikel panduan menulis. 

Salah satu petunjuknya yang paling masyhur dalam menulis adalah kalimat berikut ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

All you have to do is writing a true sentence.   Write the truest sentence that you know,  and then go on from there. It was easy then because there was always one true sentence that I knew or had seen or had heard someone say.”

 

“Yang harus Anda lakukan hanyalah menulis kalimat yang benar. Tulis kalimat paling benar yang Anda ketahui, lalu lanjutkan dari sana. Itu mudah karena selalu ada satu kalimat yang benar yang saya tahu atau pernah lihat atau dengar seseorang katakan.

 

Pertanyaannya apakah arti dari frasa ‘true sentence’?  Saya menerjemahkan di atas sebagai ‘kalimat benar’.  Itu untuk gampangnya saja.  Tapi sejatinya artinya lebih dalam lagi sehingga  perlu paparan lebih jauh.

 

Seorang penulis bernama Henneke memiliki tafsiran bagus dalam artikelnya yang berjudul “How to write well-balanced, meaningful sentence” (Cara menulis kalimat yang imbang dan penuh makna)  menurut Henneke ‘true sentence’ adalah kalimat yang memenuhi beberapa syarat berikut ini.

 

Meaningful: It has a clear purpose. (Bermakna.  Memiliki tujuan jelas)

Authentic: Thanks to specific details, a true sentence feels real, even if it’s made up.  (Otentik. Memiliki rincian spesifik, terasa nyata)

Easy to read: A true sentence can be short or long but its structure is simple.  (Mudah dibaca. Bisa Panjang atau pendek tapi strukturnya sederhana)

Polished: Each word is carefully chosen, each comma well placed. There’s no excess.  (Indah.  Setiap kata dipilih cermat, setiap koma diletakkan tepat. Tidak berlebihan)

Well balanced: A true sentence has a pleasant rhythm.  (imbang.  Punya irama yang menyenangkan)

 

Saya memiliki tafsir sendiri tentang ‘true sentence’.   Dalam pandangan saya ‘true sentence’  adalah kalimat yang benar benar berasal dari hati nurani kita. Ia harus betul betul sesuai dengan jati diri kita. 

 

Kita tidak akan mampu menulis ‘true sentence’   kalau kita menulis sesuatu yang jauh dari jati diri kita.  Karena dari hati maka kalimat itu akan ‘bertenaga’.  Kalimat itu akan jadi indah dan menarik siapapun yang membacanya. 

 

Artinya kita harus menulis sesuatu yang kita sukai dan kita hayati.  Mungkin saja ia sesuatu yang kita alami sendiri atau kita saksikan sendiri.  Kalau kita hanya menyaksikan ia harus sesuatu yang sangat mengesankan.  Ia menjadi fokus perhatian kita selama jangka waktu yang lama. Dengan kata lain ia menyita perhatian kita. 

 

Itulah tafsir pribadi saya atas ‘true sentence’.  Bagaimana tafsir Anda?

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler