x

Alam semesta

Iklan

Jerpis M.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Jumat, 12 Mei 2023 08:29 WIB

Kebisuan Semesta dan Panas Mataharimu


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kau selalu hadir sebagai matahari setelah malam berlalu. Membunuh diriku dengan jarum jarum jam yang entah dari mana kau punya. Aku tak tahu sebab aku tak punya ingatan tentang itu. Aku pun lagi lagi tak tahu sampai di mana dan kapan kaki tanganku berhenti berpijak di dinding kamar yang kau sebut tubuh sepi sendiri. Di atas rumput yang kau pun tersangkut, kukenakan kembali mantel bulu angsa beserta topeng serigala yang kau beli di pasar malam, untukku. Tapi lagi lagi kau menyuruhku untuk mengikuti tubuhmu punya mau dan terbiasa dengan terik panas mataharimu. Kalaupun sebentar malam aku terbunuh lagi, maka aku ingin menjadikan malam itu sebagai tempat kau menguburkan aku yang telah mati, sesaat setelah titik akhir bait sajakmu kuberi. Sentimental memang selalu melekat pada jalan jalan curam menuju jurang yang sedikit terang karena pesta kunang kunang. Tapi kita akan jatuh kemana mana setelah hujan tambah turun tambah basah dalam sejarah. Memang seharusnya air mata ini kuseka. Tapi bagaimana caranya, aku tak tahu. Semua rintik air mata sudah jadi lautan tinta yang membajukan tubuhku yang terbuka, bebas, telanjang, menghisap energi dari kebisuan semesta dan panas mataharimu. 

Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu