Sebagai umat muslim sudah semestinya memahami serta mengikuti urutan sedekah menurut islam dengan benar. Apalagi bersedekah itu juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang sudah sepatutnya untuk kita amalkan. Selain dapat membantu sesama muslim, dengan berbagai sedekah juga akan mendatangkan pahala, sebagaimana banyak dijabarkan dalam hadist Rasullah SAW.
Lembaga Penyalur Sedekah
Membantu sesama atau bersedekah termasuk salah satu yang diajarkan dalam Islam. Namun, ada banyak hal yang mesti diperhatikan seperti, urutan sedekah menurut islam dengan benar. Sebab dalam bersedekah tersebut, tidak hanya asal berbagi kepada orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Bersedekah paling utama adalah kepada kaum kerabat yang terdekat."
Terkadang kesulitan menyalurkan sedekah dan zakat yang biasa dialami umat muslim di wilayah perkotaan. Sehingga dibutuhkan kelompok panitia ataupun lembaga, guna membantu menyalurkan sedekah ke tangan yang paling tepat. Nah, saat ini sudah cukup banyak lembaga-lembaga yang menjadi penyalur sedekah. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah cara pengelolaan,, rekam jejak dan kejujuran lembaga penyalut tersebut.
Pilihlah lembaga-lembaga penyalur sedekah yang resmi, sehingga terhindar dari penyalahgunaan atau hal-hal yang tidak baik. Selain itu pelajari proposal atau dokumen yang ditawarkan lembaga penyalur tersebut. Tidak ada salahnya juga untuk meminta konfirmasinya.
Pahami Urutan Bersedekah
Dalam menjalankan urutan sedekah menurut islam, perlunya memahami sesiapa yang dibagikan terlebih dahulu. Sebagaimana disampaikan dalam sabda Rasulullah SAW, “Jika salah seseorang miskin ada di antaramu, mulailah dengan dirinya. Jika orang ada kelebihan, patutlah dibagikan untuk keluarganya.”
- Sedekah Kepada saudara, sebagaimana yang jabarkan para alim ulama, “Sebelum bersedekah kepada orang lain, saudara dan kaum kerabat yang masuk fakir-miskin atau banyak hutang, adakah menjadi orang yang paling utama untuk mendapatkan sedekah.tersebut”
- Sedekah Untuk tetangga yang kurang mampu, seperti; duda atau janda miskin dan anak yatim-piatu. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat 36 surat An-Nisaa, yang menyebutkan perintah berbuat baik kepada tetangga terdekat atau pun jauh.
Sepatunya bagi umat Islam untuk memilih salah satu dari saudara atau pun kerabat yang serba kekurangan ekonominya. Sebagaimana sabda Rasulullah, Bersedekah kepada saudara ataupun kerabatnya memiliki 2 kebaikan, antara laina; pahala dari sedekah dan terjaga silahturahminya.
Sedekah Paling Utama
Tidak adanya batasan bagi seseorang berkaitan dengan pemberian sedekahnya, baik dalam bentuk maupun besarnya jumlah sedekahnya. Keutamaan yang menjadi urutan sedekah menurut islam lah sebaiknya dipahami dengan benar. Sehingga terhindar dari hal-hal yang kurang baik dan dapat merugikan diri sendiri. Sebab, setiap sedekah kepada seseorang maupun kelompok tertentu, pastinya diniatkan untuk kebaikan semata dan mendapatklan Ridho dari Allah SWT.
Sedekah yang diniati demi kebaikan seperti; membangun masjid maupun kepentingan umum lainnya, yang biasa disebut dengan sedekah Jariyah. Sebab, niat kebaikan orang yang bersedekah tersebut akan terus dapat dirasakan, meski si pemberi sedekah sudah meninggal. Sebagaimana sabda Rasulullah, “ Bila seorang meninggal, maka hanya 3 amalan, seperti; jariyah, ilmu bermanfaat, dan anak yang sholeh”.
Hati-hati dengan riya atau suka pamer, saat akan berbagi atau bersedekah. Sebab hal tersebut dapat menyakiti perasaan dari si penerima sedekahnya. Selain itu dengan tindakan riya , akan menyebabkan berkurang , bahkan hilangnya pahala yang sudah dijanjikan Allah SWT. Maka lakukan lah bersedekah dengan cara sembunyi, sebagaimana sabda Rasulullah, “Janganlah sampai kehilangan pahala dari sedekah yang sudah dijalankan."
Nah, demikianlah urutan sedekah menurut islam dengan benar. Selain dapat membantu orang lain, juga akan mendatangkan pahala bagi umat yang menjalankannya. Tentunya dalam bersedekah sepatutnya dilakukan dengan ikhlas, bukan karena terpaksa melakukan sedekah. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.
Ikuti tulisan menarik Bachtiar R. Pudya lainnya di sini.