Dalam masyarakat di sekitar, terdapat banyak perbedaan, meliputi agama, ras, suku, klan (clan), pekerjaan, budaya, dan jenis kelamin. Perbedaan ini tidak dapat diklasifikasikan secara vertikal seperti tingkat ekonomi, yaitu lapisan tingkat tinggi, lapisan menengah, dan lapisan rendah. Perbedaannya ini hanya secara horizontal.

Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Pengertian sama di sini mengacu pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horizontal, horizontal,sejajar atau mendatar. Asumsinya adalah adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto

Bentuk variasi profesi kerja dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise, tanpa memberikan perbedaan-perbedaan yang nyata. Sehingga anggapan ini memberikan pemahaman bahwa ada perbedaan akan tetapi secara nilai sosial pekerjaan yang dilakukan atau apapun itu dalam diferensiasi sosial tidak ada anggapan yang berbeda

Secara normatif, di dalam diferensiasi sosial, hak dan kewajiban antara kelompok yang satu dengan yang lain relatif sama di mata hukum

Misalnya, hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha adalah sama dalam hukum. Namun, karena perbedaan besar antara keduanya dalam hal kekuasaan dan ekonomi, pola hubungan mereka menjadi tidak seimbang. Seorang majikan, jelas posisinya akan lebih dominan dan berhak mengatur pekerjanya. Di sisilain, pekerja akan selalu menghormati majikan yang membayar mereka. Memperoleh upah yang layak, secara hukum adalah hak kaum buruh.

Diferensiasi Sosial di Perkotaan
Terbentuknya suatu komunitas etnis di kota seperti komunitas Tionghoa dan Arab,merupakan diferensiasi sosial di perkotaan. Hal tersebut mengacu kepada diferensiasi sosial etnis dan kemudian komunitas tersebut menjadi sebuah simbol kemajemukan kota. Namun demikian, status antara masyarakat komunitas etnis dengan masyarakat lokal adalah sederajat,horizontal.

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.