x

Sumber ilustrasi: wallpapercave.com

Iklan

dudi safari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Februari 2023

Sabtu, 24 Juni 2023 06:50 WIB

Memperkirakan Masa Hidup Nabi Adam

Dengan demikian nabi Adam As. hidup di kisaran periode lahirnya spesies homo sapiens, dengan bentangan waktunya sangat jauh sekali. Jadi nabi Adam As. tidak termasuk dalam kategori manusia purba, karena Homo Sapiens (manusia modern) itu jauh telah berlalu sebelumnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bentangan waktu yang tidak terlalu jauh dari masa kini ke masa nabi Adam As., menuntut bagi sebagian ilmuwan mencari jawaban tentang siapakah sebenarnya manusia pertama di muka bumi ini. Bentangan waktu itu kisaran 8000 tahun yang lalu.

Jika kita runut ke belakang dari masa sekarang ke masa nabi Muhammad Saw. sekitar 15 abad. Nabi Muhammad Saw. ke nabi Isa As. 6 abad, nabi Isa As. lahir di awal tahun pertama perhitungan Masehi.

Sementara nabi Musa As. lahir sekitar 1500 SM, nabi Ibrahim As. lahir sekitar 2000 SM, nabi Nuh As. diperkirakan lahir pada tahun 4000 sebelum Masehi dan nabi Adam As. diperkirakan hidup pada tahun 6000 sebelum Masehi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan demikian nabi Adam As. hidup di kisaran periode lahirnya spesies homo sapiens, dengan bentangan waktunya sangat jauh sekali. Jadi nabi Adam As. tidak termasuk dalam kategori manusia purba, karena Homo Sapiens (manusia modern) itu jauh telah berlalu sebelumnya.

Untuk lebih jelas menggambarkan rentang waktu betapa belum jauhnya peradaban manusia sampai ke masa nabi Adam As., berikut dapat dilihat dari silsilah nabi – nabi mulai dari nabi Muhammad Saw.:

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Add bin Hamaisa’ bin Salaman bin ‘Awash bin Bawash bin Qamwal bin Ubay bin ‘Awam bin Nasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadlav bin Thabakh bin Jahim bin Nahisy bin Makha bin ‘Aidl bin ‘Abqar bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdan bin Sanbar bin Yatsraba bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awa bin ‘Aidl bin Disyan bin ‘Aishar bin Afnad bin Ayham bin Maqshar bin Nahits bin Zarah bin Sama bin Maza bin ‘Audlah bin ‘Aram bin Qaidar bin Ismail ‘alaihissalam bin Ibrahim ‘alaihissalam bin Tarakh bin Nahur bun Saru’ bin Ra’u bin Falakh bin ‘Abar bin Syalakh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh ‘alaihissalam bin Lamuk bin Matusyalkha bin Akhnukh bin Yard bin Mahlaail bin Qinan bin Ainusy bin Syits bin Adam As. (berita.99.co).

Paling tidak itulah gambaran silsilah nabi-nabi yang dapat kita ukur rentang waktu di antara mereka. Paling tidak nabi Adam As. hidup di masa 8000 tahun sebelum Masehi sampai 6000 tahun sebelum Masehi, di masa itu sudah mulai terjadi revolusi pertanian (Wikipedia). Dengan demikian yang sebelumnya manusia berkehidupan no maden (tidak menetap) kini mulai menetap, bercocok tanam dan menjinakkan hewan.

Revolusi pertanian yang dimulai sekitar 8000 sampai 5.000 sebelum Masehi adalah bukti bahwa manusia saat itu telah memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan cara menetap atau berkoloni. Revolusi pertanian pertama kali terdapat di wilayah Hilal Subur.

Hilal subur atau bulan sabit subur adalah kawasan Timur Tengah sekarang sekitar Irak, Yordania, Palestina dan Lebanon serta Mesir bagian utara.

Tanaman yang dibudidayakan ialah kacang arab, kacang tanah, gandum dan sebagainya. Sementara binatang yang diternak seperti sapi, kambing, babi dan kuda.

Interaksi Sosial Masa 6000 SM

Menurut berbagai sumber, kehidupan masyarakat 6000 tahun sebelum Masehi adalah masa revolusi pertanian di mana masyarakat pada waktu itu hidup menetap di Hilal subur.

Hilal subur menjadi permulaan peradaban manusia dalam bercocok tanam, artinya manusia pada waktu itu sudah mulai menetap dan memiliki komunitas sosial walaupun masih terbatas di lingkungan satu keluarga dengan keluarga lainnya. Diperkirakan nabi Adam As. hidup di masa itu.

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan karena jika dilihat dari kisah tentang dua anak nabi Adam yang disebut sebagai Qabil dan Habil, mereka berdua adalah seorang peternak dan seorang petani.

Allah Swt. menceritakan kisah mereka di surat al-Maidah ayat 27-31, kemudian ditafsirkan oleh Ibnu Katsir bahwa kedua anak nabi Adam itu adalah Qabil dan Habil.

Qabil adalah seorang petani, sedangkan Habil seorang peternak. Habil berperawakan tinggi besar dan kekar, Qabil berperawakan sedang.

Nabi Adam menerima syariat dari Allah untuk menikahkan putra-putrinya secara silang, yakni kembaran Qabil harus menikah dengan Habil dan kembaran Habil harus menikah dengan Qabil tapi Qabil menolak itu.

Kembaran Qabil cantik rupawan, sementara kembaran Habil memiliki rupa yang kurang menarik. Akhirnya nabi Adam memberikan sayembara kepada keduanya untuk mengorbankan harta yang paling berharga milik keduanya.

Habil pun mengorbankan domba yang terbaik sesuai dengan perintah ayahnya, akan tetapi Qabil mengorbankan barangnya secara asal-asalan maka diterimalah korban Habil dan tertolaklah korban Qabil.

Kita tinggalkan kisah Qabil dan Habil dua anak nabi Adam yang akhirnya Habil terbunuh di tangan saudaranya sendiri Qabil.

Kita mendapatkan kata kunci dari apa yang dikorbankan oleh Qabil dan Habil yaitu binatang ternak dan hasil pertanian.

Hal tersebut menandakan nabi Adam beserta keluarganya hidup di masa revolusi pertanian dan menetap, sebagai ciri khas komunitas bertani.

Oleh karenanya sinkronlah antara petunjuk berasal dari ayat suci dan petunjuk berdasarkan ilmu pengetahuan, di mana ilmu pengetahuan menemukan pada 6000 tahun sebelum Masehi terjadi revolusi pertanian di daerah Hilal subur.

Nabi Adam As. adalah manusia pilihan Allah Ta’ala untuk memimpin bumi ini, dan sudah barang tentu diberi kelebihan ilmu berdasarkan pengajaran dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mengelola bumi ini, tidak diceritakan lebih lanjut dalam Al-Qur’an apakah Adam berinteraksi dengan spesies Homo Sapiens yang sezaman dengannya, tetapi fakta ilmiah menyebutkan di masa itu Homo Sapiens telah ada sejak 100.000 bahkan 200.000 tahun yang lalu.

Namun saat nabi Adam As. lahir atau diturunkan ke bumi apakah ada interaksi atau tidak belum ada yang menjelaskan.

Benarkah Nabi Adam Dilahirkan

Sebagian ahli tafsir kontemporer berpendapat bahwa nabi Adam As. itu dilahirkan saat menafsirkan ayat 59 surat Ali Imran, yakni tentang penciptaan Isa As. tak ubahnya seperti penciptaan Adam As. Allah menciptakan keduanya dari turab (debu).

Jika nabi Isa As. sama dengan nabi Adam As. secara logika nabi Adam pun sama dengan nabi Isa As. dalam hal penciptaannya, walau tidak selalu demikian karena jika gelas itu adalah kaca maka tak setiap kaca adalah gelas.

Turab adalah debu halus yang ada di permukaan bumi. Secara historis kita bisa mempelajari dan mengetahui bahwa nabi Isa As. dilahirkan melalui proses.

Kalam Allah yang menjelaskan Kun Fayakun bukan berarti tanpa proses, kalimat tersebut masih mengandung makna yang harus dipelajari lagi bukan hanya secara tekstual saja.

Dalam sejarah kita tahu bahwa nabi Isa As. dilahirkan secara normal, dia berada dalam kandungan Ibu Maryam sebagaimana layaknya manusia yang lain. Oleh karena itu sebagian ahli tafsir kontemporer menduga bahwa nabi Adam As. pun dilahirkan melalui proses dalam kandungan ibunya.

Walaupun Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat berkuasa dengan apa yang dia inginkan. Apa yang dia inginkan seketika jadi, tanpa jeda pun Allah bisa tetapi dalam setiap hal yang Allah perlihatkan kepada manusia di situ ada ilmu pengetahuan yang bisa dilihat dan dikaji lebih dalam oleh manusia.

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik dudi safari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

13 jam lalu

Terpopuler