Dosen Peternakan DPK dari LLDIKTI VIII, yang ditugaskan sebagai Gugus Kendali Mutu di Prodi Magister Sains Pertanian Pascasarjana Universitas Warmadewa Denpasar.

Sapi dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Rabu, 20 September 2023 15:26 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: DR. IR. N Made Ayu Gemuh RA Astiti,MP
Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa Denpasar
 
Sapi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Disamping sebagai sumber protein hewani lewat daging maupun susunya, sapi juga membantu manusia untuk membajak sawah. Hal ini terjadi terutama di daerah yang beterasering dan sulit dijangkau transportasi. 
 
Membajak sawah dengan sapi ini memberikan keindahan dan wisata alam yang digemari oleh wisatawan baik domestik maupun luar. Membajak sawah dengan tenaga sapi bisa mengurangi polusi udara yang diakibatkan oleh mesin traktor pembajak sawah.
Disamping itu, sawah di Bali kebanyakan berterasering jadi sulit untuk diakses oleh kendaraan, nah yang paling mudah adalah dengan menggunakan sapi sebagai tractor sehingga  tidak menimbulkan polusi udara.
  
 
Membajak Sawah dan Tanaman Padi
 
Semua yang ada pada tubuh sapi sangat berguna bagi kehidupan manusia. Tulang sapi bisa dijadikan patung diukir yang banyak dijual di pinggiran desa Tampaksiring Gianyar Bali dengan harga yang cukup tinggi. 
 
 
 
Tulang Sapi yang diukir
 
Sapi juga Sebagai hiburan di Bali terutama didaerah  Buleleng yang disebut dengan Sapi gerubungan. Atraksi warisan leluhur ini berawal dari ungkapan kegembiraan para petani karena hasil garapannya yang melimpah. Kata “gerumbungan” berarti sebuah genta besar, dan genta tersebut digantungkan pada leher-leher sapi. Dalam peserta lomba Sapi Gerumbungan ini, tidak semua jenis sapi bisa ikut, hanya sapi jantan saja, itupun dipilih dari sapi yang berbadan kekar, pemilihan sapi jantan oleh kelompok ternak dengan berbagai kriteria, mereka mempersiapkan pejantan-pejantan muda untuk disiapkan dalam pementasan Sapi Gerumbungan, sapi tersebut agar bisa pentas dengan gerak langkah yang seragam, ekor sapi melengkung dan kepala mendongak ke atas. 
 
 
Pacuan Sapi Gerubungan
Karena banyaknya fungsi dari sapi bagi kehidupan manusia Hindhu Bali maka ada beberapa  masyarakat asli Bali tidak mengkonsumsi daging sapi karena sapi dianggap ibu yang memberi kehidupan melalui produksi susunya sebagai pengganti susu ibu, sehingga sebagian besar masyarakat Bali tidak tega mengkonsumsi daging sapi sbagai bentuk penghormatan kepada sapi.
 
Di Bali ada upacara memukur didalam upacara tersebut menggunakan sapi pada saat mapurwadaksina (memutar tiga kali menuju jalan dharma). Sapi Sebagai penuntun Roh manusai yang sudah diaben menuju sorga diacara atma wedana (Memukur) menggunakan sapi gading yang sudah di upacarai dan dihiasi dengan kain putih.
 
 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ayu Gemuh Rasa Astiti

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler