Jurus Budi Arie Pertahankan Status Quo Jokowi

Selasa, 14 Mei 2024 18:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Paska lengser nanti, diperkirakan Jokowi akan tetap hadir dalam perbuatan hegemoni kekuasaan. Dalam ekosistem politik terbarukan itu Jokowi masih membawa gerbong politik. Maka wajar sekali orang dekat Jokowi sekelas Budi Arie terus cawe-cawe membela eksistensi junjungannya.

Jika merujuk peta politik nasional dan mencari orang paling dekat baik secara politik dan psikologis, bisa dibilang Ketua Umum Projo (Pro Jokowi) Budi Arie Setiadi menjadi salah satunya individu yang sukses berada di lingkar Jokowi. Perjalanan Budi Arie Setiadi mungkin tidaklah mudah untuk mencapai dan menembus ring satu istana.

Butuh strategi dan juga lompatan politik tersendiri. Dan menurut catatan, Budi Arie termasuk seorang diplomat profesional non karir. Sangat tekun dan ulung berdiplomasi hingga jabatan puncak yang diraihnya cukup fantastis, yakni ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi. Budi Arie menunjukkan loyalitas dan kesuburan terus mengikuti dan mendukung penuh semua langkah politik dan kebijakan Jokowi baik secara personal dan jabatannya sebagai presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi Arie sangat produktif berihtiar penuh di berbagai organisasi politik dan menjadi bagian penyangga ekosistem politik Jokowi. Terkuat betul bagaimana kiprah Budi Arie ketika harus sabar dan juga selalu patuh dalam proses pencapresan 2024. Budi Arie bahkan Relawan Jokowi yang pada akhirnya ikut gerbong menyatakan dukungan penuh ke Palon 02 (Prabowo -Gibran).

Budi Arie berhasil melalui fase sulit dan kritis bersama Jokowi. Tampaklah ujian politik sudah berakhir. Jokowi dan Budi Arie menang dalam dukung mendukung Pilpres 2024.

Ketika eksistensi politik Jokowi akan kendor atau meredup, lagi-lagi Budi Arie kembali sebagai bagian corong propaganda politik Jokowi. Tentunya status quo kekuasan selama dua periode pemerintahan tidak mau hilang atau tergusur kemudian. Budi Arie tampil aktif naik sebagi bagian juru bicara eksternal Jokowi dan juga sebagai bagian mesin organik politik dalam bentuk kegiatan Relawan Projo.

Pada saat Jokowi menjadi rival politik di internal kabinet baru yang akan terbentuk Prabowo -Gibran, Budi Arie menjadi gong politik bagi eksistensi Jokowi. Budi Arie sadar kemunduran politik Jokowi di panggung politik nasional juga akan berdampak sama bagi karirnya. Istilahnya Jokowi dan Budi Arie mempunyai hubungan dan ekosistem politik yang sama dengan Jokowi.

Wajar jika Budi Arie terus menyerukan agar Jokowi tidak serta merta mengurangi atau menurunkan intensitas kegiatan politik paska lengser dari kursi presiden Oktober 2024 nanti. Budi Arie bagaikan buldozer politik Jokowi. Bekerja keras dan ekstra bagaimana menjalankan aksi propaganda agar Jokowi tetap menjadi bagian dalang atau king maker politik di Indonesia.

Dalam perbuatan hegemoni kekuasaan paska lengsernya Jokowi dari kursi kekuasaan, tentunya Jokowi harus hadir kembali dalam ekosistem politik terbarukan. Bukan hanya untuk kepentingan politik sendiri tetapi Jokowi membawa gerbong politik dari berbagi faksi kepentingan.

Oleh karenanya wajar sekali orang dekat Jokowi sekelas Budi Arie ikut cawe-cawe mempersiapkan dan juga mendukung peluang dan juga kesempatan politik yang akan direbut atau diberikan oleh pihak lain.

Budi Arie memberikan tanggapan serius berkaitan penawaran politik oleh elite politik nasional untuk menjadi bagian elite politik. Dua partai Golkar dan PAN menurut Budi Arie sebagai tempat politik barunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) seandainya sudah tidak diterima PDIP.

Seperti diketahui jika PDI-P telah menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi kader partai tersebut. Alasan utamanya ialah karena Jokowi diduga kuat mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Saat Pemilu Presiden 2024.

Hubungan politik Jokowi saat ini dengan PDIP sebagai partai pengusung dua kali Pilpres sedang berada di fase kemunduran. Secara kelembagaan dan afiliasinya Jokowi sudah terkenal dari dukungan politik PDIP.

Jokowi sudah terancam di legislatif dan terancam secara jabatan politik. Padahal Jokowi harus menghabiskan sisa pemerintahannya di akhir Oktober 2024.

Dalam kabinet Jokowi terdapat banyak menteri yang berasal dari perwakilan PDIP. Ini juga menjadi ancaman di eksekutif ketika sewaktu-waktu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP menarik semua menterinya dari Kabinet Jokowi.

Tentunya akan memberikan dampak dahsyat bagi stabilitas keamanan politik Jokowi dan juga kestabilan Kabinet Jokowi. Padahal Jokowi menginginkan jika dalam akhir pemerintahan berjalan soft landing alias berjalan mulus.

Dengan menyimak berbagai potensi terburuk bagi kelangsungan hidup ekosistem politik Jokowi dan dinastinya,  Budi meyakinkan kembali dengan menyebut Jokowi terlalu muda untuk pensiun setelah menjadi Presiden.

Argumentasi positif bagi keberlangsungan tetap berada di posisi status quo adalah Jokowi mendapatkan banyak tawaran dari berbagai partai politik untuk bergabung. Persepsi positif ini dianggap bentuk apresiasi terhadap kiprah Jokowi dalam panggung politik Indonesia, kata Budi Arie saat dihubungi detikcom, Minggu (12/5/2024).  

Budi Arie menyebut kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun juga dicintai rakyat. Menurutnya, wajar ketika partai-partai pun ingin meminang Jokowi dan keberlanjutan politik Jokowi akan terjaga dan fit. 

Faktanya memang Jokowi masih digandrungi dan dicintai oleh masyarakat.Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo menurun. Ini merujuk pada temuan survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 18-21 Februari 2024. 

Menurut survei terbaru Indikator, ada 76,6 persen responden yang cukup/sangat puas dengan kinerja Jokowi. Angka tersebut turun 2 persen dibandingkan dengan survei periode sebelumnya atau pada 12-13 Februari 2024.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler