Di dalam jiwa yang hampa dan terluka,
Kita berjuang mencari sinar terang yang tiada henti.
Gelap gulita mengelilingi, memaksa kita bertanya,
Di manakah rasa empati yang kadang terlupakan?
Dalam detak jantung yang tak lagi berirama,
Kita mencari kehangatan, cahaya dalam luka.
Namun dunia terasa keras, tanpa belas kasihan,
Di manakah rasa empati, di balik tirai malam yang kelam?
Tapi janganlah putus asa, teman-teman terkasih,
Rasa empati itu ada, dalam hati yang tulus ikhlas.
Kita saling berbagi, beban menjadi ringan,
Di antara manusia, rasa empati selalu hidup dalam cinta.
Saat merasa sendiri, terpaku dalam duka,
Ingatlah, kita tidak sendirian, rasa empati selalu ada.
Di setiap senyum, di setiap uluran tangan,
Kita temukan arti sejati, rasa empati yang tulus dan hangat.
Jangan biarkan derita menguasai jiwa,
Kita adalah satu, dalam rasa empati yang abadi.
Bersama-sama kita bangkit, mengatasi malam gelap,
Rasa empati adalah cahaya, dalam kegelapan yang kelam.
-Komunitas Sambal -
Ikuti tulisan menarik Komunitas Sambal lainnya di sini.