x

Perihal Memberi

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Senin, 25 September 2023 12:22 WIB

Perihal Memberi

Tangan kiri tak perlu tahu saat tangan kanan memberi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seseorang memberi semua yang ada pada dirinya. Salah seorang lainnya memberi setengah dari apa yang dia miliki.

Mungkin besoknya dia tidak memiliki apapun lagi setelah memberikan semua yang ada padanya. Sedangkan yang memberi setengah masih bisa menikmati sisa yang ada pada dirinya.

Ya, tidak masalah. Mau sepenuhnya atau hanya setengah bukan urusan yang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perihal memberi, semua berhak. Porsinya diatur sendiri. Silakan...

Ada yang mengumbar, ada yang diam membisu. Ada yang berteriak, ada yang hening di dalam pemberiannya.

Lalu urusan yang lain apa? Masing-masing mengurus urusannya.

Hingga satu kali seorang teman datang dan bercerita. Kemarin dia bertemu seorang kakek tua. Katanya, dia melihat kakek itu berdiri memakai tongkat di pinggir jalan. Sedang apa kakek itu?

Katanya, sedang mengemis.

Terus dia melanjutkan ceritanya.

Kebetulan dia melewati kakek tua itu. Dia mengecek apakah di kantong celananya ada selembar uang? Untuk diberikan pada kakek tua itu.

Ya, tanpa basa-basi teman itu memberi kakek tua tersebut selembar uang cukup untuk membeli makan dan minum untuk siang hari pada saat itu.

Kakek itu tersenyum sambil mengucap terimakasih. Saat hendak pergi, teman ini bilang kakek tua itu mengucapkan sesuatu. Dia mendoakan teman ini. Kakek tua itu mungkin memperhatikan pakaian yang dikenakan teman ini atau terlihat dari penampilan, masih seorang pelajar.

Lalu apa? Kakek tua itu bilang semoga ujiannya lancar. Padahal teman ini tidak mengatakan bahwa dia akan menghadapi jadwal ujian terberat mata pelajaran yang sangat dia benci, yaitu fisika.

Selalu gagal setiap kali berhadapan dengan mata pelajaran itu, tapi dia selalu mencoba belajar. Kali ini hasilnya berbeda. Entah karna doa kakek tua itu atau pemberian dalam heningnya itu?

Ujian fisikanya kali ini nilainya 80, sungguh di luar dugaan katanya.

Ya, begitulah...

Ketika tangan kanan memberi tidak perlu diketahui oleh tangan kiri. Seperti meminta tanpa memaksa. Sesuatu yang di doakan berulang kali tidak perlu dipaksa segera untuk mendapatkan. Yang seharusnya menjadi milik diri, akan menghampiri. Apalagi tak perlu mengejar kupu-kupu, dengan sendirinya hinggap kalau itu inginnya kupu-kupu.

Jangan sering diambil pusing. Biarkan mengalir..

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 jam lalu

Terpopuler