x

Hidup Penuh Kejutan

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Selasa, 3 Oktober 2023 06:07 WIB

Hidup Penuh Kejutan

Apapun yang terjadi menjadi kejutan yang indah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perjalanan hidup yang tidak pernah tahu akan seperti apa. Banyak hal yang terjadi di luar dugaan. Banyak ekspetasi tapi yang terjadi malah di luar ekspetasi. Misteri demi misteri, satu per satu mulai terpecahkan. Kehidupan isinya apa?

Saat aku kecil, aku bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta. Lalu semakin usiaku bertambah, inginku itu mulai pudar. Apalagi hidupku tidak se-kudus itu. Tidak se-suci itu, jadi malu. Kayanya aku harus mengganti cita-citaku yang sangat bertolak belakang dengan jati diriku yang sebenarnya. Itu bukan bagianku.

Pencarian dimulai...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aku ingin jadi apa?

Aku masih ingat dulu pernah menonton salah satu acara televisi, yaitu ajang pencarian bakat. Dan aku melihat salah seorang anak kecil jago banget breakdance. Itu berhasil membiusku, tanpa ku sadari aku berusaha menjadi dirinya. Meniru dan mencoba untuk menekuninya.

Aku bahagia sekali dengan pilihanku saat itu. Ya, aku memilih untuk menari. Apalagi mendengarkan musik adalah kesukaanku.

Gerakannya pun aku ciptakan sendiri. Setiap malam aku mendengarkan musik. Menutup mataku sambil berkhayal. Seperti apa gerakannya? Aku berimajinasi. Dan imajinasi itu aku wujud nyatakan. Bukan hanya sekedar omong kosong, aku ingat jelas panggung pertamaku adalah gereja. Rumah Tuhan menjadi saksi awal perjalananku menjadi dancer dulu.

Semua orang tahu kalau aku adalah seorang dancer. Dan sekarang lebih cocok disebut mantan dancer ya, kan? Karna memang aku sudah vakum lama sekali dari dunia seni tari.

Aku sangat ingat bagaimana dulu perjalanan yang penuh kejutan itu. Kakiku berhasil memijak banyak panggung dan bertemu dengan banyak orang. Tak jarang aku merasa dipuji dan dipuja, ya mereka menyukaiku. Sedikit sombong sudah pasti. Rasanya terbang ke langit ke tujuh dan bertemu bidadari.

Baiklah, terdengar lebai memang. Nyatanya seperti begitu. Lalu aku merasa sangat senang karna bisa naik pesawat ke ibukota mengadu nasib karna prestasiku ini. Aku dibiayain sepenuhnya oleh pihak sponsor. Saat itu aku menulis di selembar kertas kosong, aku ingin menjadi dancer sukses dan terkenal.

Aku mendapatkan kesempatan pergi ke Singapura! Betapa indahnya dulu perjalananku yang penuh kejutan itu. Namun harus ku kuburkan karna orangtuaku tidak suka aku menari. Aku suka dunia seni, dan aku lebih pantas menjadi seniman. Tapi orangtuaku ingin aku kerja kantoran seperti saudara kandungku yang lainnya.

Tuntutan itu berhasil membuatku jadi stres berat. Apalagi aku tidak punya teman curhat. Dan akhirnya menulis menyelamatkanku. Syukur, aku tidak gila. Menulis sangat menjaga kewarasanku. Setidaknya layar laptopku dan selembar kosong ini menemaniku kapanpun aku ingin. Mereka selalu ada buatku.

Hingga akhirnya menulis menjadi profesiku. Nikmat mana lagi yang ingin aku dustakan? Aku beruntung masih waras karna menulis. Karna kalau aku dipaksa bercerita dengan manusia, mungkin aku merasa sangat risih. Aku sedikit trauma dengan manusia, karna ku tahu mereka sangat menyakitkan. Hatinya ingin dijaga tanpa menyadari hati oranglain pun perlu dijaga.

Siapa juga yang ingin sendiri terus? Terasa kesepian, tapi tidak terlalu buruk malah ada baiknya demi menjaga diri dari hati yang berulang kali dipatahkan. Aku tahu persis rasanya itu.

Perjalanan memang penuh kejutan. Aku bahkan tidak menyangka akan menjadi penulis sekarang. Bertemu dengan banyak orang penting berkaitan hal menulis. Mendapat tawaran ini itu. Undangan talkshow di radio juga berhasil membuatku terheran-heran. Siapa juga yang merencanakan ingin jadi penulis begini?

Lalu selanjutnya apalagi? Tanyaku pada Tuhan.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 jam lalu

Terpopuler