x

JaiUn Chun (Jay) General Manager Hyundai Kefico Asean Region Control Office

Iklan

Wisnu Wicaksana 1

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Juli 2023

Kamis, 9 November 2023 07:01 WIB

Melalui Kotra Korea Selatan Perluas Pangsa Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia

Kerjasama Korea dan Indonesia berkembang ke dunia kendaraan listrik, Korea menilai Indonesia bisa menjadi pusat mobil listrik di ASEAN

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jakarta - Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia dan Korea Trade Investment Promotion Ageny (Kotra) mengadakan 'Korea-Indonesia EV Partnership Business Plaza di Jakarta, Indonesia, pada Rabu 8 November 2023.

Pihak Korea Selatan dihadiri Duta Besar Korea Selatan Lee Sang-deok  dan Perwakilan KOTRA, Yoo Jeong-yeol.

Kegiatan ini bertujuan mendukung ekspansi perusahaan-perusahaan terkemuka dalam bidang mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) dari Korea di pasar Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain Forum Kerjasama Masa Depan Mobil Listrik (EV), Konsultasi Bisnis Kerjasama Mobil Listrik (EV), dan Pameran Sepeda Motor Listrik (EV).

Lebih dari 120 perwakilan perusahaan Indonesia dan lebih dari 30 perwakilan perusahaan Korea yang hadir di kegiatan tersebut. 

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok dalam sambutannya mengatakan,  CEO Dharma Polimetals Indonesia, Irianto Santoso, yang turut berperan sebagai pembicara dan membagikan kisah sukses bermitra dengan perusahaan Korea, yang menarik perhatian banyak peserta. 

Dharma Polimetals adalah salah satu produsen suku cadang mobil terbesar di Indonesia dengan penjualan hampir 250 juta dolar AS pertahun, dan saat ini sedang mengembangkan bisnis di bidang suku cadang mobil listrik (EV), stasiun pengisian daya, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan Korea dalam bisnis lainnya.

Dalam pertemuan konsultasi ini, sekitar 60 perusahaan yang bergerak di bidang komponen mobil listrik, sepeda motor listrik, serta perusahaan penyedia pengisian daya, dan solusi pengisian daya, telah berpartisipasi dan menghasilkan lebih dari 130 konsultasi. 

Semua berpartisipasi mencari peluang untuk mendirikan kemitraan joint venture, serta merencanakan langkah-langkah untuk masuk ke pasar Indonesia melalui transfer teknologi dan ekspor.

Penting untuk dicatat bahwa dalam pertemuan ini, banyak perusahaan dari dalam rantai pasokan produksi kendaraan dengan mesin bakar dalam negeri Indonesia, seperti Astra Otoparts, yang merupakan salah satu produsen suku cadang kendaraan terbesar di Indonesia, yang turut serta dalam berkolaborasi dengan perusahaan Korea dalam mencari peluang kerja sama di bidang kendaraan listrik.

Dalam pameran, perusahaan-perusahaan manufaktur sepeda motor listrik dalam negeri dan perusahaan solusi pengisian daya ikut serta untuk memamerkan produk-produknya. 

Tidak hanya itu, terdapat juga kolaborasi antara perusahaan-perusahaan besar di Korea dalam bidang baterai seperti LG EnSol, yang diharapkan akan menjadi contoh model kerjasama untuk potensi kolaborasi di pasar Indonesia, baik untuk perusahaan besar maupun kecil.

Indonesia memiliki impian untuk menjadi "Pusat mobil listrik di ASEAN" karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan pasar domestik yang besar.

Meskipun memiliki pangsa pasar mobil terbesar keenam di dunia dan terbesar di ASEAN, mobil listrik (EV) di Indonesia hanya mencapai 1% dari total penjualan kendaraan. 

Untuk mempromosikan adaptasi mobil listrik, pemerintah Indonesia telah memberikan subsidi pada bulan Maret tahun ini. 

Namun, untuk memenuhi syarat subsidi, perusahaan harus mencapai tingkat komponen dalam negeri Indonesia (TKDN) sebesar 40% atau lebih. 

Oleh karena itu, untuk masuk ke pasar mobil listrik Indonesia, perusahaan dari Korea harus mencari cara untuk memasok komponen dari perusahaan lokal.

Sehubungan dengan hal ini, perusahaan startup lokal ea, A telah menandatangani kontrak pembelian komponen dengan PT Dharma Polimetal, perusahaan komponen otomotif terbesar di Indonesia, sebagai bukti upaya untuk memastikan rantai pasokan yang stabil.

Seorang perwakilan dari perusahaan A mengatakan, "Indonesia merupakan pasar sepeda motor roda dua terbesar ketiga di dunia, namun pasar sepeda listrik masih dalam tahap awal perkembangan." 

la juga menyatakan bahwa "mulai tahun depan, kita akan fokus pada produksi lokal sebelum merilis model EV secara resmi di Indonesia pada tahun 2025, mendahului Honda yang berencana meluncurkan produk EV mereka di sini." Ini merupakan langkah penting dalam mengamankan pasokan komponen yang dibutuhkan untuk memasuki pasar mobil listrik yang berkembang pesat di Indonesia.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang-deok, menyatakan, "Korea-Indonesia EV Partnership Business Plaza merupakan tindak lanjut implementasi kesepakatan kerja sama perkembangan Eletric Vehicle, yang disepakati dalam ASEAN+3 KTT Korea-Indonesia pada bulan September tahun ini." 

Beliau menambahkan, "Ini adalah peluang bagi perusahaan-perusahaan Korea untuk memasuki pasar ASEAN dan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat mobil listrik dan baterai di ASEAN."

Direktur Jendral KOTRA Jakarta, Lee Jang Hee, menyatakan, "Korea telah mengalami peningkatan 130 kali lipat dalam volume perdagangan sejak memulai perdagangan dengan Indonesia pada tahun 1973. Keberhasilan ini tercapai karena kedua negara selama ini menjaga kemitraan yang saling menguntungkan."

Beliau juga menegaskan, "Kami akan terus melanjutkan program dukungan untuk industri mobil listrik dan baterai, serta berharap kedua negara bisa berkembang bersama selama 50 tahun ke depan."

Selain Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee, Sang Deok juga hadir Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Gigih Udi Atmo, Lee, Jang Hee selaku General Director of KOTRA Jakarta, Budi Setiyadi, selaku Ketua AISMOLI, Lee, Jongmin Marketing Department Leader of LG Energy Solution Presentasi ‘Developing Battery & EV Ecosystem in Indonesia through Korea-Indonesia Partnership’ oleh Prof. Evvy Kartini Founder of National Battery Research Institute (NBRI).

Sesi 2

"EV Micro Mobility Eco-System in Indonesia” oleh Chun, Jai Un General Manager of Hyundai Kefico Indonesia

Sesi 3

"Why does Dharma Group Develop EV Technology" Steven Adrian Santoso Deputy Head of Corporate Finance and Business Development of PT Dharma Polimetal Tbk.

(Red)

Ikuti tulisan menarik Wisnu Wicaksana 1 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler