Motor yang Mendaki

Senin, 15 Juli 2024 08:16 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

tentang mimpi dan tafsirnya

Sejak memutuskan untuk pergi mengadu nasib di kota besar, Nizam, anak penjual kue keliling di sebuah kecamatan, melepas rindu pada ibunya dengan video call tiap malam selepas isya. Hal yang menjadi rutinitas Nizam. Rasanya ada yang kurang jika Nizam tidak menelepon ibunya selepas isya. Ketika Nizam ketiduran karena kelelahan, maka hal yang akan dia sesali sepanjang malam adalah tidak menelepon ibunya.

Malam ini bulan tidak lagi utuh. Purnama muncul dua hari lalu yang membuat Nizam menghabiskan malam. Nizam menikmati bulan di sebuah pantai yang selalu menjadi tempatnya bercerita pada malam atau melepas penat dan emosi dengan teriakan. Sehabis isya, Nizam segera mengambil telepon calulernya lalu menghubungi Ibunya. Dia tahu betul jika selepas isya waktu yang tepat untuk bicara dan melihat ibunya dari jauh. Dia tahu kalau ibunya telah pulang dari masjid yang tak jauh dari rumah ibunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Malam bu!” serunya setelah ibu mengangkat telepon dengan wajah yang terpampang penuh di layar telepon

“Apa kabar hari ini ibu?”

“Baik nak. Saya baru saja pulang dari masjid.”

“Alhamdulillah, Ibu! Cucu ibu mana?” tanya Nizam tentang keponakannya yang sudah mulai masuk PAUD tapi malas ke sekolah

“Sudah tidur. Kamu lagi dimana, nak?”

“Di rumah. Tadi sebelum magrib aku baru balik ke rumah. Soalnya tadi banyak barang yang harus saya antarkan ke penerima.” sambung Nizam.

Nizam bekerja di sebuah perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman barang. Tugasnya mengantarkan paket pesanan pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman perusahaan tempat Nizam bekerja.

“Jangan terlalu capek bekerja, nak. Jaga kesehatanmu juga.” kata ibu Nizam.

Kata – kata yang sudah menjadi hal yang harus Nizam dengar dari ibunya setiap kali dia menelepon.

Setelah hampir dua jam Nizam menelepon bersama ibunya, bercerita dan bercanda tentang keluarga dan juga apa dikerjakan ibu seharian di rumah. Nizam lalu membuka sosial media untuk sekedar membaca atau melihat status sosial media teman – teman Nizam. Tak sampai tiga puluh menit, Nizam tertidur hingga telepon genggamnya pun terjatuh dari tangannya.

Pukul 03.31 Nizam terbangun dari tidurnya dengan perasaan kaget. Dia lalu bergegas mengambil air dari botol minum yang sudah dia siapkan di dekat tempat tidurnya. Sebelum Nizam kembali baring dan melanjutkan tidurnya.

Setelah shalat subuh, Nizam terduduk diam di kursi kamarnya yang berukuran 3x3 meter persegi sembari mencoba mengingat – ingat mimpinya semalam yang membuatnya sempat terjaga.

Nizam bermimpi mengendarai sepeda motor milik rekan kerjanya. Sepeda motor hitam dengan velk berwarna merah dan pelat kendaraan yang telah lama mati, terlihat jelas dari bulan dan tahun pelat kendaraan yang telah berlalu dua tahun.

Seperti sedang berlibur menikmati akhir pekan. Nizam mengendarai motor itu menuju sebuah pegunungan dengan jalan yang berkelok. Jurang di sebelah kanan dan pegunungan pinus di sebelah kiri. Nizam sempat berhenti di tepi jalan untuk menjemput temannya sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya.

Masih dalam mimpi itu, Nizam pun akhirnya sampai ke tempat orang – orang biasa berkemah atau camping untuk menghabiskan akhir pekannya atau sekedar membawa keluarga menikmati pemandangan gunung yang jika pagi hari tertutup oleh embun dengan suhu udara yang sangat dingin.

Di tempat camping itu, Nizam pun mendirikan tenda bersama temannya dan menikmati indahnya sajian alam ditemani segelas kopi dan rokok untuk menghangatkan badan.

Suara musik dari kamar sebelah, tiba – tiba Nizam terjaga dari ingatannya tentang mimpi berkendara motor. Nizam lalu mengambil telepon genggamnya membuka aplikasi yang menampilkan mesin pencaharian untuk sekedar mencari arti makna mimpi naik motor yang dia alami tadi malam. Tangannya yang sedikit hitam oleh sengatan matahari mulai mengetik ‘arti mimpi naik motor’. Tak berselang lama semua kalimat yang sama muncul dari beberapa jendela pencarian.

/Primbon Jawa/

MIMPI NAIK MOTOR DALAM KONDISI BERKENDARA

Berdasarkan primbon Jawa, bisa diartikan sebagai pertanda bahwa orang di sekitar kamu menganggap kamu sebagai sosok orang yang berhati mulia. Mimpi ini juga diartikan bahwa orang sekitarmu menganggap dirimu memiliki kedermawanan.

Tangannya mulai bergerak cepat menggeser halaman demi halaman mesin pencaharian Google untuk mencari arti kata mimpi berdasarkan mimpi yang dia alami. Selang beberapa saat tangannya terhenti kembali untuk kemudian membaca lagi tafsir mimpi berikutnya.

Lalu tiba dengan kalimat TAFSIR MIMPI NAIK MOTOR PUNYA TEMAN yang jika ditafsirkan, ternyata mimpi naik motor teman ini sebagai sebuah pengingat mengenai sikap kamu supaya memiliki sikap proporsional. Supaya nantinya tidak semakin membuat teman atau orang di sekitar jadi membenci kamu.

Perasaan Nizam mulai bercampur aduk. Bisa dilihat dari ekspresi wajahnya saat membaca tafsir mimpi yang tampil di layar teleponnya. Tapi bacaannya tidak sampai di situ. Dia kembali menggerakan jarinya untuk terus menelusuri halaman tafsir mimpi tersebut.

MIMPI SEPEDA MOTOR MELEWATI JALAN MENANJAK

Menurut berbagai sumber, jika kamu mengalami mimpi naik motor dengan jalan menanjak, itu pertanda akan ada masalah di depan. Oleh karena itu kamu harus bersiap menghadapi persoalan tersebut.

Hanya saja ini jangan terlalu dianggap sebagai hal negatif. Pasalnya bukan tidak mungkin setelah masalah tersebut teratasi, kamu akan mendapat kemenangan di depan.

Rasa penasaran Nizam makin menjadi – jadi. Bukan hanya dengan satu halaman pencarian tafsir mimpi saja yang dia baca dengan seksama, tangannya masih saja menari dengan cepat. Bola matanya bergerak cepat ke kiri dan ke kanan yang menandakan Nizam lagi membaca artikel yang menurutnya hampir sama dengan mimpi yang dia alami semalam.

Tidak terasa dia sudah menghabiskan waktu lebih dari setengah jam untuk membaca artikel demi artikel tentang tafsir mimpi yang dia alami semalam. Rasa penasarannya terus meningkat setiap kali melihat tafsir mimpi yang berbeda – beda dari setiap halaman di mesin pencaharian Google. Ketika bola matanya bergerak naik tiba – tiba saja tangannya yang sedari tadi terus melihat halaman demi halaman tentang tafsir mimpi tiba – tiba terhenti. Waktu sudah menunjukkan sudah hampir jam tujuh pagi. Nizam segera meletakan telepon genggamnya kemudian beranjak untuk mempersiapkan diri menuju ke tempat kerjanya.

Tak berselang lama Nizam pun sudah siap untuk kembali berangkat ke kantor dengan seragam biru kantornya. Sepatu warna putih yang dia beli dari toko sepatu bekas yang ada di tengah pasar, lumayan harga sepatu bekas bermerek di pasar jauh lebih murah bahkan sangat murah. Nizam biasa menghabiskan waktunya untuk sekedar pergi ke toko sepatu bekas melihat – lihat koleksi sepatu.

Dengan cepat dia segera menaiki motornya yang sekaligus menjadi kendaraan dinasnya untuk mengantarkan kiriman para kostumer. Di persimpangan jalan menuju kantornya, Nizam terhenti oleh lampu lalu lintas yang sudah memperlihatkan warna merah yang tandanya harus berhenti. Dalam pikirannya masih saja berantakan perihal beberapa tafsir mimpi yang tadi dia telah baca.

Karena mimpi dan tafsir mimpi yang telah dia baca tadi konsentrasi Nizam saat bekerja terganggu oleh kata – kata negatif tentang tafsir mimpi. Hal itu terus dia pikirkan sepanjang jalan saat mengantarkan pesanan para pelanggannya. Hal itulah yang membuat pekerjaan Nizam hari ini harus molor beberapa jam bahkan semua selesai setelah shalat magrib.

Saat sampai di rumah, Nizam masih terpikir akan mimpi dan tafsir mimpinya tapi kali ini dia seakan sudah mulai membantah tentang tafsir – tafsir mimpi yang telah dia baca. Masih dengan pakaian kantornya Nizam lalu beranjak dari tempatnya dan membuka lemari pakaian yang merupakan lemari pemberian ibunya saat berkunjung ke kota tempat Nizam bekerja. Lemari dua pintu yang terbuat dari serbuk kayu.

Setelah mengerjakan salat isya dan menelepon ibunya. Nizam mencoba keluar rumah untuk sekedar kumpul – kumpul dengan tetangga kosnya dan menghabiskan waktu bercerita seputar rumah kosnya. Hal itu dilakukan Nizam untuk dapat sedikit membuang semua pikiran – pikiran negatif yang sedari tadi terus berputar – putar di kepalanya.

“Tadi nomor berapa yang naik?” tiba – tiba pertanyaan itu memecahkan kerumunan anak kos yang sedang bersenda-gurau. Rupanya Duta, tetangga kamar Nizam yang langsung datang dan bertanya tentang nomor. Angka kupon putih yang biasanya muncul menjelang magrib.

“23” sambung teman kos lainnya

Tiba – tiba Nizam teringat kembali dengan mimpinya semalam yang ternyata nomor polisi motor yang ada dalam mimpinya itu adalah 2331, dengan cepat Nizam memotong pembicaraan “wah itu angka yang ada di pelat kendaraan yang ada di mimpiku tadi malam”

“Aduh, kenapa kau tidak bilang tadi pagi” sambung Duta

“Kenapa?”

“Ya, pelat motor itu bisa di pasang di kupon putih. Lain kali kalo mimpi lagi bilang – bilang. Siapa tau bisa jadi referensi untuk pasang kupon putih” kata Duta

Ternyata semudah itu tafsir mimpi saya, kata Nizam dalam hati sambil tersenyum tipis. Dia menertawakan dirinya sendiri yang sejak tadi pagi kepalanya penuh dengan tanya tentang mimpi yang dia alami dan tafsirannya. Yang di mata Duta hanya butuh pelat nomor kendaraan untuk pasang kupon putih.

Malam itu Nizam lega sekali. Akhirnya, jawaban tafsir mimpinya semudah itu.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Kifli Jelek

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Telinga

Senin, 15 Juli 2024 15:02 WIB
img-content

Motor yang Mendaki

Senin, 15 Juli 2024 08:16 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua