Rahasia Air Putih dalam Menjaga Kesehatanmu
4 jam lalu
“Sejak saya membiasakan diri membawa botol air putih ke mana-mana, tubuh saya terasa lebih segar dan tidak mudah lelah,” tutur seorang mahasiswa
***
Wacana ini ditulis oleh Annisa Ardianti Br Tarigan, Luthfiah Mawar M.K.M., Helsa Nasution, M.Pd., dan Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si. Lalu diedit oleh Aisyah Umaira, Andieni Pratiwi, Andine Mei Hanny, Dwi Keisya Kurnia, dan Naila Al Madina dari IKM 6 Stambuk 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara.
“Sejak saya membiasakan diri membawa botol air putih ke mana-mana, tubuh saya terasa lebih segar dan tidak mudah lelah,” tutur seorang mahasiswa yang saya wawancarai di sela aktivitas kuliahnya. Kalimat sederhana ini mencerminkan betapa air putih, yang kerap dianggap sepele, sesungguhnya merupakan elemen vital bagi tubuh manusia. Hampir setiap fungsi tubuh kita tidak bisa dilepaskan dari peran air, mulai dari mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, mendukung metabolisme, hingga membantu proses pembuangan sisa makanan. Maka, konsumsi air putih bukan hanya kebiasaan sederhana, melainkan juga strategi penting dalam menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa tubuh manusia tersusun atas 60 hingga 70 persen air, sehingga menjaga kecukupan cairan setiap hari adalah hal mutlak. Kekurangan cairan, atau dehidrasi, tidak hanya menimbulkan rasa lelah dan sakit kepala, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan ginjal. Data ini menunjukkan dengan jelas bahwa air putih adalah zat alami yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh secara menyeluruh. Meski demikian, saya melihat bahwa banyak orang masih meremehkan peran air putih. Pola hidup modern yang dipenuhi kesibukan mendorong sebagian besar masyarakat lebih memilih minuman instan, manis, atau berpengawet dibandingkan air putih. Padahal, pilihan itu justru berisiko memicu obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Berbeda dengan minuman manis, air putih nyaris tidak memiliki efek samping, bebas kalori, terjangkau, dan tersedia kapan saja. Tidak berlebihan jika saya menyebut kebiasaan minum air putih sebagai investasi kesehatan jangka panjang yang kerap dilupakan.
Ginjal adalah organ yang mendapat manfaat besar dari kecukupan air putih. Fungsinya sebagai penyaring racun akan terganggu bila tubuh kekurangan cairan, sehingga risiko batu ginjal meningkat. Artikel kesehatan dari Halodoc menegaskan bahwa minum cukup air putih setiap hari dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh sekaligus menurunkan risiko gangguan ginjal. Hal ini penting disadari sejak dini, karena penyakit ginjal kini tidak hanya menyerang orang tua, melainkan juga generasi muda yang pola hidupnya tidak sehat.
Air putih juga berperan dalam menjaga sistem pencernaan. Sembelit, misalnya, sering kali terjadi karena kurangnya asupan cairan. Dengan minum cukup air, kerja usus menjadi lebih lancar, pola buang air besar membaik, dan kesehatan pencernaan terjaga. Selain itu, hidrasi yang baik juga memengaruhi kondisi kulit. Tubuh yang cukup cairan menjadikan kulit lebih lembap, sehat, dan terlindungi dari risiko penuaan dini. Tidak jarang orang mengeluarkan biaya besar untuk perawatan kecantikan, padahal cara paling alami dan efektif untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan membiasakan diri minum air putih.
Manfaat lain yang sering diabaikan adalah kaitannya dengan fungsi otak. Kekurangan cairan menyebabkan aliran darah ke otak berkurang, yang berdampak pada konsentrasi, memori, dan produktivitas. Bahkan dehidrasi ringan saja sudah cukup untuk memicu sakit kepala dan kelelahan. Maka, membiasakan membawa botol minum dan mengonsumsi air putih secara teratur dapat menjadi langkah sederhana untuk menjaga fokus belajar maupun kinerja di tempat kerja.
Kebiasaan ini seyogianya ditanamkan sejak dini. Anak-anak cenderung lebih menyukai minuman manis dan bersoda dibanding air putih, sehingga keluarga dan sekolah harus berperan aktif memberikan teladan. Membiasakan membawa botol minum sendiri, misalnya, bisa menjadi langkah kecil namun berdampak besar bagi generasi yang lebih sehat di masa depan.
Air putih juga sangat menentukan ketika tubuh melakukan aktivitas fisik. Saat berolahraga, cairan tubuh hilang melalui keringat dalam jumlah besar. Jika tidak segera digantikan, risiko dehidrasi meningkat, yang bisa berujung pada kram otot, rasa lelah berlebihan, bahkan pingsan. Karena itu, atlet maupun siapa saja yang aktif secara fisik dianjurkan untuk memastikan kecukupan hidrasi agar performa tubuh tetap optimal.
Lebih jauh lagi, kebiasaan memilih air putih daripada minuman bersoda atau berpemanis mencerminkan gaya hidup sehat yang sadar akan pilihan. Dari keluarga hingga sekolah, kebiasaan ini bisa menular dan menjadi norma baru yang mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat.
Singkatnya, minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari adalah tindakan kecil dengan dampak besar. Hidrasi yang baik tidak hanya menjaga kesehatan ginjal, melancarkan pencernaan, dan memperbaiki konsentrasi, tetapi juga meningkatkan kualitas kulit dan produktivitas. Mengingat air putih mudah diakses, murah, dan bebas kalori, sulit menemukan alasan untuk menunda kebiasaan baik ini. Dengan menjadikan minum air putih sebagai bagian dari gaya hidup, kita bukan hanya menjaga kesehatan diri, tetapi juga turut membangun generasi yang lebih sehat dan berdaya. Seperti dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan RI (2021), “kecukupan air adalah fondasi kesehatan tubuh.”
Air putih, dalam kesederhanaannya, menawarkan kekuatan besar untuk memperpanjang kesehatan dan mencegah penyakit. Maka, langkah kecil mengangkat gelas hari ini bisa menjadi titik awal perubahan besar bagi masa depan.
Corresponding author: Rasil Hakim Hasibuan ([email protected] )

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Rahasia Air Putih dalam Menjaga Kesehatanmu
4 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler