Saya melampirkan buku perdana karya saya yang berjudul Gelora Ilmu Religi yang bisa didownload secara gratis, berikut link-nya. https://drive.google.com/file/d/1T-_ZTzUCk-spR68FP4qRzovJEqSk7aqe/view Semoga buku ini bermanfaat! Jika dirasa baik untuk dibagikan kepada orang terdekat anda, saya dengan senang hati anda berbagi link download buku ini! Terima kasih.
Dari Mana Rezeki Melimpah Berasal?
Jumat, 1 November 2024 13:42 WIBMari kita renungkan seksama, apa saja yang dapat menjadi sebab kehadiran dan besarnya rezeki kita?
Oleh Indrian Safka Fauzi
Jodoh, rezeki, bahagia, celaka, tidak ada yang tahu, ungkapan ini umum diucapkan orang orang.
Namun ternyata setelah saya mengamati dan mempelajari kehidupan ini, terdapat ilmu bagaimana besaran rezeki itu dapat diketahui.
"Memenangkan kepercayaan orang-orang kepada kita adalah sumber rezeki dan kebaikan bagi kita semua." Ini adalah rumus utamanya. Lantas apa kiat-kiat guna memperoleh kepercayaan orang-orang kepada kita?
3 Cara Memenangkan Kepercayaan Orang Lain
Satu, berjuang yang terbaik atas karya dan kerja kita untuk dinikmati orang-orang, apalagi karya dan kerja kita diterimanya karena cocok dengan selera mereka. Dengan cara inilah orang-orang menilai kesungguhan kita untuk mereka yang kita perjuangkan, hingga lahirlah kepercayaan besar pada kita semua.
Dan itu melahirkan kekuatan dahsyat yang mampu membuat kita maju, berkembang dan beraktualisasi. Tak jarang ada kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh dari mereka yang kita perjuangkan, sebagai bentuk rezeki yang layak kita dapatkan.
Fenomena ini relevan dengan teori hierarkis kebutuhan Abraham Maslow, dimana bila kita mendapatkan pengakuan, penghormatan dan penghargaan dari sesama kita atas pencapaian kita, hal itu dapat memberikan kita dorongan yang kuat untuk dapat beraktualisasi diri.
Contoh kisah, berdasarkan riwayat Baginda rasul Muhammad yang mendapat gelar Al-Amin saat berusia 35 tahun, mampu membuatnya berkembang pesat maju dalam beraktualisasi diri, naik terus level kepribadian dan kapabilitasnya oleh sebab kejujurannya, kecerdasannya, sifatnya yang amanah, dan menyampaikan yang benar dan patut, ini kan sifat rasul yang kita ketahui bukan?
Hingga tiba pengakuan, penghargaan, dan penghormatan penduduk langit (malaikat) dan Allah kepada baginda rasul, sehingga beliau diangkat menjadi nabi, disebabkan kemuliaan sikapnya, kesalehan yang terjaga, dan komitmen besarnya untuk kemashlahatan penduduk dunia.
Dua, bersikap jujur dan menjaga kepercayaan yang diberikan. Jujur artinya mengutamakan kepercayaan seorang yang dituju di atas kepentingan kita. Dan menjaga kepercayaan, bila di mata mereka kita salah, kita keliru, kita bohong, dan lainnya yang dianggap merugikan, maka akuilah kekurangan kita di mata mereka tersebut, minta maaf kepada mereka, bila ada kerugian yang ditimbulkan akibat kesalahan kita maka gantilah kerugian itu, guna kepercayaan mereka tetap kita dapatkan.
Coba sahabat pembaca renungkan ilustrasi contoh berikut, mana dari dua pedagang ini, satu pedagang yang jujur dan satu pedagang yang menipu. Mana yang lebih dipercaya? Apa suatu saat tipu daya pedagang satu itu bakal tercium juga hingga mempengaruhi kepercayaan pembeli?
Kalau ternyata para pembeli kemudian berpaling hati kepada pedagang yang jujur sebab merasa dicurangi. Maka rezeki pedagang mana yang paling melimpah? Dan rezeki pedagang mana yang terhambat? Nah kita dapat mengetahui bahwa besar rezeki berasal dari tindakan kita sendiri bukan?
Tiga, peduli kepada siapapun yang kita anggap berharga. Kepedulian kita terhadap mereka, pasti melahirkan kepedulian mereka terhadap kita pula, bila pun kepedulian diluar kita bukan berasal seorang yang kita perhatikan, pasti ada tangan-tangan lain dari arah yang kita tak sangka, begitu peduli kepada kita. Ini sudah hukum sebab akibat, dan menjadi pintu gerbang rezeki kita.
Kita dapat mempelajari kisah mulia Baginda rasul Muhammad Saw yang diganggu oleh seorang tetangga ketika berjalan melewatinya karena rasul membawakan ajaran Islam, namun rasul tetap bersabar tidak membalas perbuatan seorang tersebut.
Hingga suatu saat tetangga tersebut jatuh sakit. Dan rasul pun menjenguknya. Dari situlah titik balik kepercayaan tetangganya lahir oleh kepedulian rasul terhadapnya, dan tetangga rasul tersebut mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Refleksi Diri
Itulah tiga cara agar kita memperoleh rezeki melimpah dari orang-orang yang memberikan kepercayaannya kepada kita. Menghindari perbuatan yang dapat merusak kepercayaan yang mereka berikan, seperti berbohong, menipu, merampas apa yang menjadi hak mereka, berbuat salah di mata mereka, adalah kunci agar kepercayaan mereka tetap terjaga.
Bagaimana sahabat pembaca budiman? Mau mendapatkan rezeki melimpah atau rezeki yang sedikit? Semua dimulai dari niat kita tentunya, apakah yang kita perbuat hanya untuk kepentingan diri kita sendiri? Atau demi kemashlahatan seluruh makhluk dan alam? Tentu kita mengukur diri seberapa mampu diri kita bukan?
Wasana Kata
Dengan demikian kita dapat mengetahui awal mula mekanisme rezeki itu hadir. Ini adalah tentang apa yang dunia dan langit pikirkan tentang kita, apa yang mereka sangkakan tentang kita, sehingga membentuk bagaimana mereka memperlakukan kita.
Di atas adalah takdir nasib dalam sudut pandang eksternal, salah satunya kita dilahirkan di keluarga seperti apa dan dibesarkan di lingkungan seperti apa.
Namun kita dapat menentukan besaran rezeki diri kita pula, dimulai dari apa yang kita pikirkan tentang dunia dan langit yang memandang kita, hal itu membentuk perlakuan kita terhadap kehidupan.
Karena perlakuan kitalah kemudian dapat mempengaruhi bagaimana dunia dan langit memperlakukan kita. Apakah keyakinan kita dapat membawa rezeki yang melimpah? Atau malah menghambatnya?
Cimahi, 31 Oktober 2024.
Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
2 Pengikut
Hadirnya Sang Pemimpin
1 hari laluIlmu Membaca Pikiran
2 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler