Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.
Sejarah Kelam Kartel Guadalajara: dari Kelahiran hingga Kejatuhannya
Kamis, 27 Februari 2025 20:26 WIB
Kartel Guadalajara: Awal Mula Imperium Narkoba Meksiko. Dari korupsi hingga kekaisaran narkoba, inilah kisah naik dan jatuhnya kartel legendari
Kekerasan, baku tembak, narkoba, dan kematian telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi jutaan warga Meksiko. Baik secara langsung maupun tidak, banyak yang dirugikan oleh kehadiran kartel narkoba yang menguasai berbagai wilayah di negara tersebut.
Akar permasalahan ini sesungguhnya sangat sulit untuk ditelusuri secara pasti, tetapi salah satu faktor utama yang membentuk situasi saat ini adalah kemunculan organisasi kriminal besar yang memiliki pengaruh bahkan sampai ke jajaran pemerintahannya.
Salah satu organisasi kriminal paling terkenal yang pernah eksis di Meksiko adalah Kartel Guadalajara. Kartel ini tidak hanya membuka jalan bagi kartel-kartel lainnya untuk timbul di sana, tetapi juga berhasil membentuk sistem bisnis ilegal yang begitu terorganisasikan sehingga sulit diberantas hingga sekarang.
Asal-Usul Kartel Guadalajara
Kartel Guadalajara didirikan pada akhir tahun 1970-an dan berkembang pesat di era 1980-an. Pada saat itu, kota Guadalajara, ibu kota dari negara bagian Jalisco, telah menjadi pusat aktivitas perdagangan narkoba. Dalam perkembangannya, kartel ini dikenal sebagai salah satu organisasi kriminal yang berpengaruh besar di Amerika Latin.
Yang membuat Kartel Guadalajara begitu kuat tidak hanya jaringan perdagangan narkobanya, tetapi juga kedekatannya dengan pihak berwenang di kota dan negara tersebut. Organisasi ini berhasil menyusup ke dalam sistem pemerintahan, memperoleh perlindungan dari aparat penegak hukum, dan memastikan bisnis haram mereka berjalan lancar tanpa gangguan.
Tiga sosok utama yang mendirikan dan memperkuat kartel ini, antara lain:
- Miguel Ángel Félix Gallardo, yang dikenal sebagai El Jefe de Jefes atau “Bos dari Segala Bos”. Dia adalah mantan polisi federal yang menjadi otak di balik hubungan antara kartel dan pemerintah.
- Rafael Caro Quintero, seorang pengusaha narkoba dengan kecerdasan bisnis luar biasa, yang dikenal sebagai Narco de Narcos atau “Raja Narkoba”.
- Ernesto Fonseca Carrillo, seorang pengedar narkoba yang berperan besar dalam ekspansi kartel.
Dari Sekadar Ladang Ganja hingga Jaringan Internasional
Pada masa itu, Meksiko sudah memiliki kelompok-kelompok kecil yang bergerak dalam penyelundupan ganja dan kokain. Akan tetapi, pada tahun 1970, pemerintah meluncurkan Operación Cóndor, operasi militer besar-besaran untuk memberantas perdagangan narkoba.
Alih-alih menghentikan bisnis ilegal perdagangan narkoba, operasi tersebut justru mendorong para bandar untuk mencari tempat yang lebih aman. Kota Guadalajara pun menjadi pusat baru bagi mereka.
Kartel Guadalajara berkembang dengan cepat berkat strategi bisnis yang inovatif. Salah satu terobosan besar yang dilakukan Rafael Caro Quintero adalah pengembangan mariyuana tanpa biji (sinsemilla), yang memiliki kualitas lebih tinggi dan harga lebih mahal di pasar gelap. Di usia yang cukup muda, yaitu 30 tahun, Quintero sudah menguasai lebih dari 600 hektare ladang ganja dan berhasil menembus pasar Amerika Serikat.
Jangan berpikir bahwa hanya sampai di situ, ganja bukan satu-satunya sumber kekayaan kartel ini. Mereka juga menjalin kerja sama dengan kartel-kartel Kolombia, yang saat itu menguasai perdagangan kokain dunia, salah satunya Pablo Escobar dengan Kartel Medellin-nya.
Kolaborasi ini membuat Kartel Guadalajara semakin berkuasa dan berhasil mengendalikan jalur penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. Wilayah operasinya pun meluas ke Baja California, Sonora, Chihuahua, dan Sinaloa.
Jatuhnya Kartel Guadalajara
Keberhasilan Kartel Guadalajara dalam membangun jaringan perdagangan narkoba yang luas pada akhirnya menarik perhatian Amerika Serikat. Salah satu peristiwa yang mempercepat kejatuhan kartel ini adalah pembunuhan Enrique “Kiki” Camarena, seorang Agen Khusus DEA (Drug Enforcement Administration) yang menyelidiki kegiatan mereka.
Pada tahun 1985, Camarena diculik, disiksa, dan dibunuh oleh anggota kartel. Insiden ini memicu kemarahan Gedung Putih di Washington, yang kemudian melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap para pemimpin Kartel Guadalajara.
Pada akhirnya:
- Miguel Ángel Félix Gallardo ditangkap pada tahun 1989 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
- Ernesto Fonseca Carrillo juga ditangkap dan dipenjara.
- Rafael Caro Quintero ditangkap pada tahun 1985 tetapi dibebaskan pada tahun 2013 karena kesalahan prosedural. Namun, ia kembali ditangkap pada tahun 2022 oleh pihak berwenang Meksiko.
Dengan kejatuhan para pemimpinnya, Kartel Guadalajara pun runtuh. Namun, warisan yang mereka tinggalkan tidak hilang begitu saja. Setelah bubarnya kartel ini, muncul kelompok-kelompok baru yang lebih kejam, seperti Kartel Sinaloa dan Los Zetas, yang meneruskan bisnis haram ini dengan cara yang lebih brutal.
Kesimpulan
Kartel Guadalajara mungkin telah runtuh, tetapi dampaknya masih terasa hingga sekarang. Korupsi di pemerintahan, kekerasan yang terus meningkat, serta pertempuran antarkartel yang memperebutkan wilayah merupakan hasil dari sistem yang pertama kali dibangun oleh kartel ini.
Sejarah Kartel Guadalajara mengajarkan bahwa kekuatan uang dan jaringan kriminal bisa menembus batas hukum dan bahkan merusak fondasi sebuah negara. Selama permintaan narkoba masih tinggi dan korupsi masih merajalela, Meksiko akan terus berjuang melawan bayang-bayang kelam yang telah ditinggalkan oleh kartel ini.

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...
2 Pengikut

Teori Hegemoni Gramsci: antara Koersi, Konsensus, dan Kesadaran
Selasa, 19 Agustus 2025 14:15 WIB
Negara Integral dan Perang Posisi dalam Teori Hegemoni Gramsci
Minggu, 17 Agustus 2025 16:16 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler