Propaganda di Ormas Islam: Memahami Pengaruh Emosi dan Psikologi Pemuda

Minggu, 20 April 2025 10:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi unjuk rasa
Iklan

Propaganda di kelompok ormas Islam sering terjadi karena adanya isu primordialisme yang dapat memicu emosi masyarakat,

***

Propaganda di kelompok ormas Islam sering terjadi karena adanya isu primordialisme yang dapat memicu emosi masyarakat, serta pemanfaatan kondisi psikologis yang labil di kalangan pemuda. Selain itu, media sosial juga berperan dalam menyebarkan informasi yang provokatif dan mempengaruhi opini publik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor Penyebab Propaganda di Kelompok Ormas Islam

Isu primordialisme yang berkaitan dengan identitas seperti agama dan ras sangat sensitif dan dapat memicu reaksi emosional dari masyarakat. Propaganda yang memanfaatkan isu ini sering kali berhasil menarik perhatian dan dukungan dari kelompok tertentu.

Kondisi Psikologis Pemuda

Kelompok pemuda sering kali berada dalam kondisi psikologis yang labil, sehingga lebih mudah terpengaruh oleh propaganda. Mereka cenderung mencari identitas dan dukungan dari kelompok yang sejalan dengan keyakinan mereka.

Peran Media Sosial

Media sosial menjadi platform yang efektif untuk menyebarkan propaganda, dengan algoritma yang dapat memperkuat pesan-pesan tertentu. Penggunaan akun-akun terotomatisasi dan penyebaran hoaks di media sosial dapat menciptakan filter bubble yang memperkuat pandangan ekstrem.

Politik dan Kontestasi Sosial 

Dalam konteks politik, propaganda sering digunakan untuk mendelegitimasi lawan dan memperkuat posisi kelompok tertentu. Isu-isu agama sering kali diangkat dalam kampanye politik untuk menarik dukungan dari pemilih yang berpegang pada nilai-nilai agama.

Dampak dari Propaganda

Peningkatan Ketegangan Sosial: Propaganda dapat menyebabkan polarisasi di masyarakat, menciptakan ketegangan antara kelompok yang berbeda. Hal ini dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik.

Munculnya Pemimpin Populis

Propaganda yang efektif dapat melahirkan pemimpin-pemimpin populis yang hanya mementingkan kepentingan kelompok tertentu. Ini dapat mengarah pada kebijakan yang tidak inklusif dan merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Kebutuhan Literasi Digital

Untuk mengatasi dampak negatif dari propaganda, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang literasi digital. Masyarakat perlu dilatih untuk mengenali dan menanggapi informasi yang menyesatkan dengan bijak.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ahmat Zulfikarnain Lubis

Penulis Indonesiana | Mengemban Amanah Sejarah dan Beradaban

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler