World Bank: Lembaga Keuangan Global yang Membentuk Dunia
Kamis, 24 April 2025 08:16 WIB
World Bank adalah lembaga keuangan internasional yang mendukung pembangunan negara miskin.
World Bank (Bank Dunia) adalah salah satu institusi keuangan terpenting di dunia yang berperan besar dalam pembangunan ekonomi global. Didirikan setelah Perang Dunia II, lembaga ini bertujuan membantu negara-negara miskin dan berkembang melalui pinjaman, bantuan teknis, dan program pembangunan. Namun, di balik kontribusinya, World Bank juga sering dikritik karena kebijakan yang dinilai merugikan negara penerima bantuan.
Sejarah World Bank
World Bank didirikan pada Juli 1944 dalam Konferensi Bretton Woods, Amerika Serikat, bersama dengan IMF (International Monetary Fund). Awalnya, lembaga ini bernama International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan bertujuan membantu rekonstruksi Eropa pasca-Perang Dunia II.
Setelah Eropa pulih, fokus World Bank beralih ke pembangunan di negara-negara miskin dan berkembang. Pada 1960, World Bank mendirikan International Development Association (IDA) untuk memberikan pinjaman tanpa bunga kepada negara termiskin.
Struktur Organisasi World Bank
World Bank terdiri dari lima lembaga utama:
-
IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
-
Memberikan pinjaman dan bantuan teknis kepada negara berpenghasilan menengah.
-
Sumber dana dari pasar keuangan global.
-
-
IDA (International Development Association)
-
Memberikan hibah dan pinjaman tanpa bunga untuk negara paling miskin.
-
Dibiayai oleh donor negara-negara kaya.
-
-
IFC (International Finance Corporation)
-
Fokus pada investasi di sektor swasta negara berkembang.
-
Mendukung pengembangan bisnis dan pasar modal.
-
-
MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency)
-
Memberikan jaminan risiko politik untuk investor asing.
-
-
ICSID (International Centre for Settlement of Investment Disputes)
-
Menyelesaikan sengketa antara investor dan pemerintah.
-
Kantor pusat World Bank berada di Washington D.C., Amerika Serikat, dan saat ini dipimpin oleh Presiden World Bank, yang secara tradisional berasal dari Amerika Serikat.
Tujuan dan Fungsi World Bank
World Bank memiliki dua tujuan utama:
-
Mengentaskan kemiskinan ekstrem (menurunkan jumlah penduduk berpenghasilan di bawah $2,15/hari).
-
Meningkatkan kesejahteraan bersama dengan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Program Utama World Bank:
-
Pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, listrik, air bersih)
-
Pendidikan dan kesehatan (program beasiswa, vaksinasi, perbaikan fasilitas kesehatan)
-
Dukungan pertanian dan ketahanan pangan
-
Perlindungan lingkungan dan perubahan iklim
-
Reformasi kebijakan ekonomi dan tata kelola pemerintahan
Dampak World Bank di Negara Berkembang
World Bank telah mendanai ribuan proyek di berbagai negara, termasuk Indonesia. Beberapa dampaknya:
Dampak Positif:
✅ Membiayai pembangunan infrastruktur seperti bendungan, jalan tol, dan pembangkit listrik.
✅ Mendukung program pendidikan (contoh: Beasiswa LPDP bekerja sama dengan World Bank).
✅ Membantu penanganan krisis, seperti pandemi COVID-19 melalui bantuan dana darurat.
Dampak Negatif:
❌ Utang yang membebani – Banyak negara terjebak dalam lingkaran utang akibat pinjaman World Bank.
❌ Syarat ketat (conditionality) – Negara penerima sering dipaksa menerima kebijakan ekonomi neoliberal, seperti pemotongan subsidi dan privatisasi BUMN.
❌ Dampak lingkungan – Proyek seperti bendungan dan pertambangan sering merusak ekosistem.
World Bank dan Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif bekerja sama dengan World Bank sejak 1968. Beberapa proyek penting yang didanai World Bank di Indonesia:
-
Pembangunan Bendungan Kedung Ombo (1985) – Menuai protes karena penggusuran lahan.
-
Program Keluarga Harapan (PKH) – Bantuan tunai untuk masyarakat miskin.
-
Reformasi sektor energi dan pendidikan.
Namun, Indonesia juga pernah mengalami krisis utang pada masa Orde Baru akibat kebijakan pinjaman luar negeri.
Kritik dan Kontroversi World Bank
Beberapa kritik utama terhadap World Bank:
-
Dominasi negara maju – Keputusan World Bank sering didikte oleh AS dan negara G7.
-
Proyek yang merugikan masyarakat lokal – Seperti penggusuran paksa untuk pembangunan infrastruktur.
-
Mendorong ketergantungan utang – Banyak negara Afrika dan Amerika Latin terjebak utang jangka panjang.
-
Kurang transparansi – Proses pengambilan keputusan dinilai tidak melibatkan negara berkembang.
Penutup
World Bank memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan global, tetapi juga menuai kontroversi. Negara penerima bantuan harus bijak dalam menerima pinjaman agar tidak terjebak utang dan kebijakan yang merugikan.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler