Ken Arok Satria Dewangga, mahasiswa Hubungan Internasional berusia 20 tahun, memiliki minat mendalam pada perdagangan, ekonomi, dan investasi, khususnya di bidang saham. Dengan semangat eksplorasi dan jiwa kewirausahaan, saya terus mencari ide-ide usaha yang inovatif dan berpotensi berkembang. Didorong oleh rasa ingin tahu dan analisis yang kuat, saya aktif dalam mengembangkan wawasan di bidang ekonomi global dan strategi bisnis, dengan harapan dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi dan peluang di dunia usaha.

Lebih dari Sekadar Mobil Keluarga: Filosofi di Balik Desain Nissan

Jumat, 23 Mei 2025 21:09 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Bendera Jepang
Iklan

Mengungkap filosofi desain Nissan yang menggabungkan estetika, teknologi, dan nilai keluarga dalam setiap lekuk mobilnya.

***

Dalam lanskap industri otomotif global yang penuh persaingan, Nissan tetap menjadi nama yang konsisten mencuri perhatian. Bagi banyak orang di Indonesia, merek ini sering diasosiasikan dengan mobil keluarga seperti Grand Livina atau X-Trail. Namun, di balik kap mesin dan bodi elegan mobil-mobilnya, Nissan menyimpan filosofi desain yang jauh lebih dalam daripada sekadar fungsi dan kenyamanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

De ain bukan hanya persoalan estetika; ia adalah ekspresi nilai dan arah visi sebuah merek. Dalam artikel ini, kita akan menyelami filosofi desain Nissan dan mengapa pendekatannya layak mendapat sorotan lebih dari sekadar label "mobil keluarga".

Desain Emosional sebagai Identitas

Nissan merumuskan filosofi desainnya dengan pendekatan yang disebut "Emotional Geometry Design". Konsep ini menggabungkan unsur emosi dengan bentuk-bentuk geometris yang tegas namun mengalir. Bagi Nissan, desain bukan hanya bagaimana mobil terlihat, tetapi bagaimana mobil tersebut membuat penggunanya merasa. Itulah sebabnya banyak model Nissan dirancang dengan lekukan-lekukan yang tidak hanya aerodinamis tetapi juga memunculkan rasa percaya diri dan semangat.

Contohnya bisa dilihat pada Nissan Ariya, SUV listrik terbaru yang menjadi lambang era baru bagi perusahaan. Dengan garis-garis ramping dan tampilan futuristik, Ariya memadukan kecanggihan teknologi dengan nuansa hangat yang merangkul pengemudi dan penumpang. Ini bukan sekadar desain yang modern, tapi juga manusiawi. Filosofi inilah yang menjadi alasan mengapa mobil-mobil Nissan tetap terasa "dekat" bagi konsumennya, bahkan saat teknologi di dalamnya terus berkembang.

Perpaduan Fungsi dan Estetika

Salah satu kekuatan utama Nissan adalah kemampuannya menyatukan fungsi dengan estetika tanpa harus mengorbankan salah satunya. Mobil keluarga biasanya identik dengan bentuk yang besar, kaku, dan kurang menarik dari segi visual. Namun, Nissan berhasil menepis stigma tersebut. Grand Livina, misalnya, hadir sebagai MPV yang tetap terlihat ramping, elegan, dan tetap memaksimalkan ruang dalam kabin.

Keputusan desain ini bukan tanpa alasan. Dalam wawancara dengan beberapa desainer Nissan, mereka menyebutkan bahwa inspirasi desain banyak datang dari observasi perilaku keluarga di berbagai negara, termasuk Indonesia. Mereka mencatat bagaimana konsumen menggunakan mobil dalam aktivitas sehari-hari: mengantar anak ke sekolah, belanja bulanan, hingga perjalanan ke luar kota. Semua itu kemudian diterjemahkan ke dalam desain yang fleksibel, nyaman, dan tetap memiliki nilai estetika yang kuat.

Budaya Jepang yang Membentuk Karakter

Nissan sebagai perusahaan Jepang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya timurnya. Prinsip "Omotenashi" atau keramahan yang tulus menjadi salah satu pendekatan dalam merancang interior kendaraan. Setiap tombol, tekstur, dan lekuk dashboard diperhitungkan untuk menghadirkan pengalaman yang menyenangkan, intuitif, dan minim gangguan.

Hal ini terlihat jelas dalam interior Nissan Serena dan Elgrand, di mana perhatian terhadap detail sangat menonjol. Pemilihan material yang lembut, sistem hiburan yang ramah anak, serta pengaturan kursi yang fleksibel menunjukkan betapa Nissan memahami kebutuhan keluarga modern. Tidak hanya fungsional, desain ini juga membawa nuansa harmoni dan ketenangan ala Jepang ke dalam ruang mobil.

Lebih dari itu, filosofi "shun", konsep tentang memilih waktu yang tepat dan konteks yang sesuai, mendorong Nissan untuk tidak terburu-buru meluncurkan produk baru. Mereka lebih memilih menunggu hingga teknologi dan desain benar-benar menyatu dengan kebutuhan konsumen. Filosofi ini menjadikan mobil Nissan terasa relevan lebih lama dibandingkan tren musiman dari merek lain.

Menjawab Tantangan Zaman dengan Desain

Di tengah transisi industri menuju elektrifikasi dan otomasi, Nissan tetap menjaga identitas desainnya sambil menjawab tantangan zaman. Nissan LEAF, salah satu pelopor mobil listrik massal, tidak hanya tampil sebagai solusi ramah lingkungan, tetapi juga mempertahankan bahasa desain yang familiar dan fungsional. Tidak terlihat terlalu futuristik, tetapi tetap mencerminkan inovasi.

Ini menjadi bukti bahwa Nissan memahami pentingnya transisi yang inklusif. Desain yang terlalu radikal bisa membuat sebagian besar konsumen enggan beradaptasi. Maka dari itu, pendekatan desain Nissan dalam kendaraan listriknya tetap mempertahankan kehangatan dan kesederhanaan, dua hal yang menjadi kekuatan utama dalam setiap mobil keluarga.

Model-model seperti Kicks e-POWER juga menunjukkan bagaimana Nissan bisa menciptakan kendaraan hybrid dengan tampilan yang atraktif namun tetap membumi. Desain gril "V-Motion" yang menjadi ciri khas, lampu depan yang tajam, serta siluet sporty adalah bagian dari bahasa visual yang mengkomunikasikan efisiensi dan dinamisme tanpa kehilangan keakraban.

Sebuah Pengalaman Pribadi di Jalan Raya

Pertama kali saya menyadari filosofi desain Nissan adalah ketika saya menumpang Nissan X-Trail milik seorang teman dalam perjalanan jauh ke Yogyakarta. Sebagai penumpang di kursi tengah, saya bisa merasakan ruang kaki yang lega, bahan jok yang empuk, dan sistem pendingin udara yang merata hingga baris ketiga. Semua terasa tidak dibuat-buat, nyaman, dan penuh perhatian.

Yang paling mengesankan adalah saat malam tiba dan lampu ambient interior menyala. Tidak mencolok, tidak glamor, tapi hangat. Rasanya seperti berada di ruang tamu kecil yang bergerak. Saya pun bertanya-tanya, siapa yang memikirkan ini semua? Desain semacam ini pasti berasal dari perenungan yang dalam tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan ruang dan gerak.

Sejak saat itu, saya melihat mobil Nissan bukan lagi sebagai alat transportasi belaka. Ia adalah ruang hidup kedua, yang menemani pemiliknya dalam berbagai cerita, dari rutinitas pagi hari hingga perjalanan spontan akhir pekan. Dan mungkin karena itulah, saya merasa Nissan lebih dari sekadar mobil keluarga, ia adalah rumah kecil yang bisa diajak pergi ke mana saja.

 

Melihat lebih dekat filosofi desain Nissan membuka mata kita bahwa di balik wujud mobil yang kita kenal sehari-hari, tersimpan nilai, budaya, dan pemikiran mendalam. Nissan tidak sekadar merancang kendaraan untuk membawa orang dari titik A ke B, tetapi menciptakan pengalaman yang menyentuh aspek emosional dan kultural penggunanya. Dengan tetap berakar pada nilai-nilai Jepang, namun responsif terhadap kebutuhan global, Nissan membuktikan bahwa mobil keluarga pun bisa membawa narasi yang kaya dan berdaya cipta.

 

 

Referensi

Nissan Motor Corporation. (2023). Design | Innovation. Diakses dari https://www.nissan-global.com/EN/INNOVATION/DESIGN/

Nissan Motor Corporation. (2023). e-POWER system | Innovation. Diakses dari https://www.nissan-global.com/EN/INNOVATION/TECHNOLOGY/ARCHIVE/E_POWER/

Nissan Motor Corporation. (2023). Japanese philosophies give all-new Nissan Ariya its 'soul' | Stories. Diakses dari https://www.nissan-global.com/EN/STORIES/RELEASES/japanese-philosophies-give-ariya-soul/

Mobilmo.com. (2015). Review Nissan X-Trail Hybrid 2015: Mobil SUV Hybrid Dengan Fitur dan Teknologi Canggih. Diakses dari https://mobilmo.com/review-mobil/review-nissan-x-trail-hybrid-2015-mobil-suv-hybrid-dengan-fitur-dan-teknologi-canggih-aid4852

Mobilmo.com. (2019). All New Nissan Serena 2019 Telah Dihadirkan, Bagaimana Speknya?. Diakses dari https://mobilmo.com/mobil-baru/all-new-nissan-serena-2019-telah-dihadirkan-bagaimana-speknya-aid3824

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ken Arok Satria Dewangga

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler