Gaya APA vs MLA vs Chicago: Mana yang Cocok untuk Karya Tulis Anda

***

Dalam dunia akademi penggunaan penulisan yang tepat merupakan aspek penting dalam penyusunan karya tulis ilmiah. gaya penulisan tidak hanya membantu menyajikan informasi secara konsisten tetapi juga memastikan bahwa setiap sumber referensi yang digunakan dihormati dan dapat ditelusuri.

Setiap gaya memiliki aturan yang unik mencakup format penulisan sitasi dalam teks daftar pustaka hingga penyusunan tabel dan gambar. Kesalahan dalam mengikuti aturan gaya penulisan pada saat sitasi dapat mempengaruhi kredibilitas sebuah karya tulis.

 1. sitasi

Sitasi (citation) di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review) untuk mendukung hasil tulisannya. Kegunaan bahan pustaka pendukung antara lain untuk menunjukkan adanya kebijakan di bidang kajiannya, menerangkan suatu teori, pengertian atau definisi, untuk memperlihatkan adanya temuan dari ilmuwan lain, untuk memperkuat temuannya, dan untuk memanfaatkan metode. Selain itu juga sebagai pembanding di mana bahan pustaka yang di-review memperlihatkan adanya perbedaan atau persamaan pendapat dengan ilmuwan lain.

Tujuan lain adalah untuk memperkuat kesahihan penelitian yang dilakukan. Sitasi menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan, atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwakutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain. Untuk memastikan sitasi dilakukan secara benar, berbagai gaya penulisan telah dikembangkan dan digunakan secara luas di dunia akademik.

2. Macam-macam gaya penulisan sitasi

Gaya penulisan sitasi yang sering digunakan oleh kampus-kampus di Indonesia pada karya tulis ilmiah ialah APA (American Pychological Association), MLA (Modern Languange Assocation) dan Chicago Style ( The manual Chicago of style).

1. APA (Asosiasi Fsiologi Amerika)

Penggunaan: gaya APA sering digunakan di bidang psikologi ilmu sosial pendidikan dan sains lainnya

Karakteristik utama

1. penekanan pada penulisan dan tahun publikasi
2. sitasi dalam teks menggunakan format ( penulis, tahun)

Ciri – Cirinya

1. daftar pustaka ditulis urut secra alfabetis berdasarkan nama belakang penulis atau judul apabila tidak ada nama penulis
2. nama depan penulis di tulis sebagai inisial
3. apabila tedapat nama penulis yang sam dalam daftar pustaka di tulis secaraa berurutan dari tahun yang paling lama bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun.

Contoh penulisannya :

jenis sumber : E-book

rd, JD, Brown, AL, & Cocking, RR (2005). Bagaimana orang Belajar:, Otak, Pikiran, pengalaman dan sekolah Diambil dari

https://www.nap.edu/catalog/9853/how-people-learn-brain-maind-experience-and-school-expanden-edition

2. MLA (Asosiasi Bahasa Modern)

Penggunaan: digunakan di bidang ilmu humaniora khususnya sastra, seni, dan filsafat.

Karakteristik utama:

1. menekankan pada penulisan dan nomor halaman
2. sitasi dalam teks menggunakan format (penulis halaman).

Ciri- Ciri nya

1. Penulisan nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau nama akhir penulis dituliskan di depan
2. Tahun terbit karya yang disitasi ditulis pada bagian akhir
3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata pada akhir dan nomor halaman kutipan
4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format misal cetak, online, web, dsb
5. Pada sumber online, cukup tampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa menyebutkan sumber onlinenya.

Contoh penulisannya:

Jenis sumber: Buku elektronik dari layanan perpustakaan

Troost, Linda, dan Sayre N. Greenfield, eds. Jane Austen di Hollywood. Edisi ke-2 Lexington: University Press of Kentuckyy, 2001. Perpustakaan Bersih. Web. 18 Mei 2009.

3. Chicago Style ( Manual Chicago dari gaya)

Penggunaan banyak digunakan dalam sejarah seni, dan bidang lainnya yang memerlukan fleksibilitas format.

Karakter utama

1. No Test and Biblography (catatan kaki atau catatan akhir)
2. penulis-tanggal.

Ciri – Ciri

1. Menggunakan superscript (123) dalam teks untuk mengarahkan pembaca sitasi ke dalam Footnote atau endnote.
2. Footnote (Catatan kaki) ditemukan di bagian bawah halaman
3. Endnote (Catatan akhir) ditambahkan pada akhir bab atau proyek
4. Footnote atau endnote berisi informasi dari sitasi lengkap
5. Nomor yang cocok dalam Footnote atau endnote berukuran normal dan tidak dinaikkan
6. Terserah kepada kebijaksanaan penulis untuk menempatkan informasi sitasi di bagian bawah halaman dimana superscript ditempatkan (Footnote) atau menempatkan semua sitasi bersamaan di akhir bab atau pekerjaan (endnote)
7. Judul untuk karya tulisan pendek seperti artikel, 1agu, puisi, cerita pendek ditempatkan dengan memberikan tanda quotation (") di antara judul ("Judul"). Tapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal, album, film ditulis italic atau miring (Judul)
8. Selalu memberikan informasi tanggal publikasi atau tanggal terakhir di update, apabila tidak ada guna-kan kode: n.d.

Contoh penulisannya :

Jenis sumber: Artikel jurnal online

Muntner, Paul, Jiang He, Jeffrey A. Cutler, Rachel P. Wildman, dan Paul K. Whelton. 2004. Tren tekanan darah di kalangan anak-anak dan remaja Jurnal American Medical Association (JAMA) 291 (5 Mei): 2107-2113. (diakses 22 Mei 2007).

Daftar Pustaka

Sabur, I. F. (2025). KARYA ILMIAH BAB. Teknik Penulisan Karya Ilmiah, 106.

Yanti, N. P. E. D., Triana, I. K. D. L., Wahyudin, Y., Suarningsih, N. K. A., & Marliana, T. (2024). Karya Tulis Ilmiah: Teori & Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. PT. Penerbitan Sonpedia Indonesia.

Maharani, S., Susilowati, I., & Wahyuno, SR (2020). Sitasi ilmiah dan penggunaan References Tool Manager. BuatBuku. Com.

Mursyidan, A. GAYA PENULISAN SITASI DALAM LAPORAN PENELITIAN.

Afrianto, I. (2018). Bab 6-Sitasi Dan Penyitiran.