pembelajar dalam bidang sejarah

Laskar Hizbullah dan Jejak-Jejaknya di Malang dalam Perang Kemerdekaan

Rabu, 16 Juli 2025 17:21 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pertambangan Ombilin di Sawahlunto, Sumatera sekitar tahun 1910
Iklan

Hizbullah-Sabilillah Malang, santri pejuang kemerdekaan, tinggalkan jejak sejarah di pesantren.

Mukadimah

Kalau bicara soal kemerdekaan Indonesia, yang sering muncul di buku sejarah biasanya nama-nama besar, tokoh nasional, atau peristiwa-peristiwa mainstream. Padahal di sudut-sudut kampung, pesantren, dan musholla, ada kisah heroik yang nggak kalah keren: Laskar Hizbullah dan Sabilillah di Malang. Mereka bukan cuma paham agama, tapi juga jago strategi, punya clurit, dan nekad menghadapi serangan Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasal I

Dari Latihan Jepang, Jadi Lawan Jepang

Laskar Hizbullah awalnya dibentuk Jepang tahun 1944, waktu posisi mereka udah mulai kepepet lawan Sekutu. Jepang ngajak para santri dan pemuda Islam untuk ikut pelatihan militer. Tujuannya sih biar bisa jadi tentara cadangan, bantu Jepang. Tapi ternyata, banyak dari mereka yang justru pakai kemampuan itu buat melawan balik demi kemerdekaan Indonesia.

Di Malang, tokoh-tokoh pesantren seperti KH. Masjkur dan KH. Nawawi Thohir ambil peran penting. Mereka ini santri senior yang nggak cuma ngajarin ngaji, tapi juga ngatur strategi perang. Nggak heran, karena mereka memang sudah biasa ngatur barisan santri—tinggal bedanya sekarang bukan ngaji, tapi ngatur pasukan perang.

Pasal II

Sabilillah dan Hizbullah: Satu Kader, Dua Nama

Awalnya mereka satu wadah. Tapi karena alasan organisasi dan politik, akhirnya dibentuk dua barisan: Hizbullah untuk para santri muda, dan Sabilillah untuk para tokoh dan senior pesantren. Tapi jangan salah, meskipun dibedain, anggota dan semangatnya sama: bela tanah air.

Setelah pecah pertempuran besar di Surabaya, barisan dari Malang juga turun tangan. Ada 168 pasukan Hizbullah dari Malang yang ikut perang di Surabaya. Pasukan ini bahkan sempat bersatu dalam satu markas bernama MPHS—Markas Persatuan Hizbullah Sabilillah—buat mempermudah koordinasi dan perlawanan terhadap Belanda.

Pasal III

Malang, Lawang, dan Strategi Gerilya

Saat Belanda mulai ofensif lagi lewat Agresi Militer I tahun 1947, Malang jadi salah satu target penting. Karena letaknya strategis dan tanahnya subur, Belanda nggak mau lepasin kota ini. Tapi buat bisa masuk Kota Malang, mereka harus lewat Singosari dan Lawang dulu—dan di sanalah para santri Hizbullah dan Sabilillah bikin repot tentara Belanda.

Dengan persenjataan seadanya dan strategi gerilya, mereka bertahan. Bahkan sempat bikin Belanda kesulitan selama beberapa hari. Tapi karena serangan udara dan logistik yang timpang, pasukan republik mundur secara taktis. Kota Malang pun akhirnya dibumihanguskan dan ditinggalkan agar tidak bisa dimanfaatkan Belanda.

Pasal IV

Jejak yang Masih Tertinggal Sampai Hari Ini

Meski banyak kisah heroik mereka jarang masuk buku sejarah resmi, tapi jejaknya masih ada dan bisa dikunjungi:

  • Masjid Hizbullah Singosari – Dulu tempat latihan dan koordinasi pasukan Hizbullah. Sekarang jadi tempat ibadah warga, tapi halaman luasnya dulu jadi lapangan latihan.
  • Monumen Obor Perjuangan 45 Singosari – Ada di halaman Pusat Studi Ken Dedes. Menyimpan kisah panjang bagaimana Hizbullah dan Sabilillah akhirnya melebur jadi Batalyon 514 Brawijaya.
  • Masjid Al-Mukarromah Kasin – Tempat koordinasi terakhir sebelum pasukan Hizbullah mundur ke selatan. Letaknya tersembunyi di gang kecil Kota Malang, tapi nilai sejarahnya besar.
  • Monumen Kidul Pasar Sukoharjo – Di sinilah nama-nama pejuang asal pesantren Sukoharjo diabadikan. Salah satunya pernah jadi anggota Hizbullah.
  • Makam KH. Masjkur dan KH. Malik – KH. Masjkur dimakamkan di Pesantren Bungkuk Singosari, sedangkan KH. Malik yang bukan orang asli Malang tapi berjuang di sini, dimakamkan di tepi jalan raya Buring. Mereka bukan sekadar tokoh, tapi pilar penting dalam sejarah pesantren dan kemerdekaan.

Penutup : Santri, Sejarah, dan Perlu Dicatat Ulang

Cerita-cerita kayak gini penting banget buat terus diceritain ulang. Supaya kita tahu, bahwa kemerdekaan nggak cuma diperjuangkan oleh yang berseragam dan tercatat di arsip negara, tapi juga oleh mereka yang berpeci, bersarung, dan tinggal di pesantren. Mereka bukan cuma jago doa, tapi juga siap tempur ketika tanah air dipertaruhkan.

Hizbullah dan Sabilillah adalah bukti nyata bahwa santri pun bisa jadi pejuang sejati. Dan Malang, dengan segala jejak sejarahnya, layak jadi halaman penting dalam buku besar kemerdekaan Indonesia.

 

DAFTAR RUJUKAN

Ayuhanafiq. 2013. Garis depan pertempuran laskar hizbullah1945-1950.

Mojokerto : Azza Grafika

Ayundasari, Lutfiah. 2018. KH. Masjkur Dalam Sejarah Pendidikan Islam Modern di Indonesia 1923-1992. Universitas Negeri Malang : UMpress

Bayqhuni, Ahmad. 2008. Perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia Pada Masa Revolusi Fisik 1945-1949. Skripsi UIN Syarif Hidayattullah Jakarta

Bustami, Abdul Latif dan Tim Sejarahwan Tebuireng. 2015. Resolusi Jihad perjuangan Ulama: dari Menegakkan Agama Hingga Negara, Jawa Timur: Pustaka Tebuireng

Benda, Harry J. 1985. The Crescent and The Rising Sun : Indonesian Islam under the japanese occupation 1942-1945, Penerjemah : Daniel Dhakidae ;  Cet. 2 – Jakarta: PT Dunia PustakaJaya

Choirun, Umi Nisa 2019 Peran KH. Ahyat Halimy Dalam Perjuangan Laskar Hizbullah Mojokerto 1945-1949 Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dien, M. Madjid & Johan Wahyudi, 2014. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar

Depok : Prenadamedia

Hadi, Nur dan Sutopo. 1997. Perjuangan Total Brigade IV Pada Perang Kemerdekaan Di Karesidenan Malang, Publisher : Malang : Penerbit IKIP Malang

Herlina, Nina. 2020 Metode Sejarah, Satya. Historika, Bandung

Hutagulung, Batara R. 2018. Indonesia Tidak Pernah Dijajah. Yogyakarta: Matapadi Presindo

Jauhari, Najib. 2018 Laskar Sabilillah Malang Dalam Perang Kemerdekan  Kajian Historis Dan Edukatif. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang diterbitkan oleh Percetakan Universitas Negeri Malang dalam judul “KH.MASJKUR : Laskar Sabilillah Dan HeroismeSantri

Joehanda, Wawan K. 2017 YOGJAKARTA : mereka (pernah) disini desember 1948 juni 1949 Yogjakarta : Matapadi

 

Jumeroh Mulyaningsih & Dedeh Nur Hamidah. 2018. Laskar Santri PEJUANG NEGERI: Rekam Jejak Laskar Hizbullah dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya Jurnal Tamaddun. 6(2). 1-30 Dari: https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/3519Kholili, Muhammad. 2013. Perjuangan K.H. Malik dalam mempertahankan

kemerdekaan di Kota Malang. Skripsi. Malang : IKIP Budi Utomo Malang Kuntowijaya.   2001.  Pengantar  Ilmu  Sejarah.   Yogyakarta:   YayasanBentang

Budaya.

Kuntowijaya. 2003. Metodelogi Sejarah, Edisi Kedua.Yogyakarta: Tiara Wacana. Kayyis,Isno.2015     Perjuangan Laskar Hizbullah di Jawa Timur. Jombang:

Pustaka Tebuireng

Latief, Hasyim. 1995. Laskar Hizbullah Berjuang Menegakkan Negara RI,  Jakarta :LTNUPBNU.

Leirissa, R.Z. 2004. Charles Tilly dan Study Tentang Revolusi Sosial. Jurnal Sejarah. 6 (1).1-30 Dari: http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/198

Nur, Muhammad Kholid. 2017. Studi Tentang Peran Laskar Hizbullah Jombang Pada Peristiwa 10 November 1945 Di Surabaya. Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nasution. Abdul Haris.1978. Sekitar Perang Kemerdekaan 1945-1950 Jilid IIDiplomasi atau bertempur Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASANasution. Abdul Haris.1978. Sekitar Perang Kemerdekaan 1945-1950 Jilid IIIDiplomasi sambil bertempur Bandung : DISJARAH TNI AD &

ANGKASA

Nasution. Abdul Haris.1978. Sekitar Perang Kemerdekaan 1945-1950 Jilid IV. Periode Linggarjati. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA

Nasution. Abdul Haris.1978. Sekitar Perang Kemerdekaan 1945-1950 Jilid V. Agresi militer Kolonial Belanda I. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA

Nasution. Abdul Haris.1978. Sekitar Perang Kemerdekaan 1945-1950 Jilid VI. Perang Gerilya semesta I. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA

 

Oktorino. Nino. 2019. HEIHO:Barisan pejuang Indonesia yang terlupakan.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Oostindie, Gert 2016 Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950: Kesaksian perang pada sisi sejarah yang salah penerjemah:  Susi Moeimam, Nurhayu Santoso, dan Maya Sutedja-Liem; Cet. 1 – Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia;KITLV-Jakarta

Sapto. Ari 2019. Republik Dalam Pusaran Elit Sipil Dan Militer. Yogjakarta : Matapadi

Sartono, dkk . 2013. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV. Jakarta : Pustaka.

Sari, Indah Nur Eva 2015 Perjuangan Panglima Kh. Zainul Arifin Dalam Organisasi Laskar Hizbullah Tahun 1944-1948. Skripsi, IAIN SMH Banten.

Sjamsuddin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Subhan, Muhammad. 2019. Peran Pesantren Tambakberas Sebagai Pusat Laskar Hizbullah Di Jombang Tahun 1944-1948 Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya

Suratmin. 2017. Perjuangan Laskar Hizbullah dalam pertempuran Surabaya 10 November 1945. Yogjakarta : Matapadi

Sunyoto, Agus. 2017. Fatwa dan Resolusi Jihad: Sejarah Perang Rakyat Semesta Di Surabaya, 10 Nopember 1945. Jakarta : Pustaka Pesantren Nusantara

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Faruq Amrulloh

Juru Tulis

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler