Fenomena La Nina dan Dampaknya di Indonesia
15 jam lalu
La Nina merupakan anomali iklim global akibat pendinginan suhu muka laut di Samudra Pasific bagian tengah dan timur.
Oleh : Intan Bahriyah Maulidiyah, S.Si *)
Penulis adalah *)
- Guru SMA Negeri Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
- Anggota HAGI ( Himpunan Ahli Geofisika Indonesia / hagi.or.id )
***
Understanding these phenomena about El Nino and La Nina helps students learn how climate change affects the environment, agriculture, and daily life.
Fenomena alam hujan sulit untuk diprediksi karena terjadi secara alami. Pemicu kejadian hujan terlalu rumit, bisa diakibatkan oleh arah angin, temperatur udara, klimatologi dan lain-lain. Keragaman hujan yang terjadi di Indonesia meningkat tinggi baik dalam hal temporal atau time series maupun dalam hal spasial atau keruangan.
Indonesia sebagai negara maritim memiliki komponen pengaruh iklim yang beragam. Kondisi anomali iklim terkadang disebabkan oleh penurunan tingkat curah hujan yang mengakibatkan kondisi ekstrim berupa kekeringan dan juga meningkatnya curah hujan yang mengakibatkan kondisi ektrim berupa bencana banjir, penyebab perubahan curah hujan ini salah satunya ialah fenomena anomali atau penyimpangan iklim El Nino dan La Nina.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang diapit oleh dua benua dan dua samudera memiliki iklim yang sangat beragam namun umumnya beriklim tropis. Ada dua musim utama di negara ini yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sebagai negara yang mempunyai dua musim yaitu kemarau dan hujan, tak jarang Indonesia dilanda bencana banjir pada musim penghujan.
Indonesia sebagai negara tropis dengan dua musim utama (hujan dan kemarau) sangat dipengaruhi fenomena iklim global, terutama El Niño dan La Niña. Kedua fenomena ini berperan besar dalam menentukan pola curah hujan dan kejadian bencana hidrometeorologi. La Niña khususnya, berasosiasi dengan peningkatan curah hujan yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap sektor pertanian, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi.
Variabilitas curah hujan di Indonesia erat kaitannya dengan fenomena ENSO (El Niño–Southern Oscillation), yang salah satunya adalah La Nina. Oleh karena itu, pemahaman mengenai La Nina menjadi penting untuk mitigasi bencana dan perencanaan pembangunan nasional.
La nina merupakan kondisi penyimpangan suhu permukaan laut samudera pasifik ekuator bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya dan diikuti oleh penguatan aliran angina pasat timur. Oleh karena itu La nina dapat menyebabkan peningkatan intensitas curah hujan hingga menyebabkan selama periode hidupnya. Fenomena La Nina berlawanan dengan El Nino, di mana suhu permukaan laut memanas dan menurunkan curah hujan di Indonesia. Dengan demikian, La Niña cenderung memperbesar potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di Indonesia.
Secara global, La Niña memengaruhi pola iklim lintas benua. Untuk Negara Indonesia yaitu akan terjadi ketidakstabilan iklim. Adapun dampak La Nina di Indonesia adalah :
- Hidrometeorologi
La Nina meningkatkan curah hujan 20–40% di atas normal pada wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal ini meningkatkan frekuensi banjir, longsor, dan genangan di perkotaan.
- Pertanian
Peningkatan curah hujan mendukung produksi padi karena suplai air melimpah. Namun, kelembaban tinggi juga memperbesar risiko penyakit tanaman seperti blas padi dan hama wereng.
- Infastruktur
Banjir dan longsor akibat La Niña menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, termasuk kerusakan infrastruktur transportasi, rumah, dan fasilitas publik.
- Kesehatan
Kelebihan curah hujan akibat La Niña berasosiasi dengan peningkatan penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), leptospirosis, dan diare.
Untuk Indonesia, ketika El nino berlangsung musim kemarau menjadi sangat kering serta permulaan musim hujan yang terlambat. Sedangkan ketika La nina musim penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya.
Oleh karena itu, prediksi iklim dan strategi mitigasi bencana berbasis data iklim sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif La Nina di masa depan.
Terimakasih semoga bermanfaat.
Penulis adalah *)
- Guru SMA Negeri Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
- Anggota HAGI ( Himpunan Ahli Geofisika Indonesia / hagi.or.id )

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Fenomena La Nina dan Dampaknya di Indonesia
15 jam lalu
Mengenal singkat pembelajaran STEM
3 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler