Jalan Buntu Pun Selalu Menyisakan Celah
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBApapun (baik atau buruk) bisa terjadi, dan bisa dialami oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Jangan pernah meremehkan keadaan anda! apapun itu.
"Situasinya seolah serba tidak memungkinkan. Seolah semuanya sudah buntu, dan tak ada lagi jalan keluar. Opsi solusi pun sangat sulit dimunculkan. Namun, hal-hal yang tak terduga datang, dan tiba-tiba opsi-opsi jalan keluar pun terhampar luas di depan mata."
Pernahkah anda mengalami situasi demikian? Sedang menghadapi deadline pekerjaan, sementara masih banyak PR yang belum terselesaikan; sudan jatuh tempo membayar cicilan atau tagihan, sementara belum ada sepeserpun uang di tangan; ataupun memiliki rencana yang sudah matang, tiba-tiba semuanya terancam gagal berantakan.
Menghadapi situasi demikian yang paling sering muncul dan kita alami tentu saja "panik" dan "ketidaknyamanan" perasaan. Apalagi, jika kita termasuk orang yang bertanggungjawab, maka rasa bersalah jika tidak bisa menunaikan kewajiban dan tanggungjawab akan terasa begitu menghantui.
Memang, se-panik dan se-stress apapun, kita dituntut untuk terus kreatif melakukan berbagai simulasi dalam mencari jalan keluar yang baik dan bertanggungjawab. Tentunya, sambil mengiringinya dengan keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan badai-pun pasti akan berlalu pada akhirnya.
Dalam situasi tersebut, kita juga tidak dianjurkan untuk "meremehkan" sedikitpun keadaan yang kita alami. Se-putus asa apapun kita, hendaknya kita tidak memandang sebelah mata setiap opsi yang muncul sebagai jalan keluar. Kita juga tidak dianjurkan untuk "meremehkan" keadaan dengan meyakini dan menghakimi seolah "tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan keadaan."
Sikap meremehkan, ditambah pola pikir "tidak meyakini" adanya jalan keluar dari situasi yang ada, hanyalah akan menambah situasi dan keadaan semakin memburuk dan menjauhkan kita dari menemukan solusi yang terbaik. Idealnya, keyakinan kita akan terselesaikannya masalah, didukung dengan keyakinan bahwa: "Apapun (baik atau buruk) bisa terjadi, dan bisa dialami oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun".
Karena kita memilih hal "baik" agar terjadi pada diri kita, maka opsi yang kita milki, tak lain dan tak bukan, hanyalah "meyakininya" akan hadir menghampiri kita. Amiiin ! #gusrowi
Coach & Capacity Building Specialist
0 Pengikut
Mengenali Bahasa Penaklukkan
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBFleksibel Kan Membawamu Ke Tujuanmu
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler