x

Santun Berbahasa

Oleh: Abdul Mukhid

Senin, 24 Oktober 2022 15:32 WIB

Beraneka dalam Satu Bahasa

Dibaca : 591 kali

Ini puisi pesanan untuk anak saya sekolah dasar kelas 6. Puisi dilombakan di kelas dan dia masuk seleksi finalis antarkelas. Sayang dia tidak bisa ikut final karena kena demam.

Oleh: Ayatiah ayatiah

Sabtu, 16 Juli 2022 15:39 WIB

Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja

Dibaca : 964 kali

Fenomena bahasa gaul di kalangan masyarakat

Oleh: Fahmi Friansyah

Rabu, 6 Juli 2022 10:30 WIB

Perubahan dengan Pemikiran yang Tenang

Dibaca : 453 kali

Psikolinguistik adalah ilmu gabungan dari ilmu psikologi dan ilmu linguistik, bibit ilmu ini sudah lahir pada permulaan abad ke 20. Pengertian ilmu psikolinguistik bagi Dardjowidjojo ialah ilmu yang memahami proses - proses mental yang di lewati manusia dalam berbahasa.

Oleh: Erica Nabilla Chikita

Sabtu, 2 Juli 2022 06:30 WIB

Tawar Berbahasa Tanpa Makna

Dibaca : 414 kali

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.

Oleh: afifah afifah

Selasa, 25 Januari 2022 10:01 WIB

Mengapa Pergeseran Bahasa Penting untuk Bahasa Asli?

Dibaca : 522 kali

Dalam rangka menjaga keberlangsungan pelestarian bahasa pusaka, fenomena pergeseran bahasa menjadi perhatian penting dewasa ini. Tentu menjadi inisiatif yang sangat menantang bagi masyarakat dalam mempertahankan bahasa warisannya di era globalisasi. Lukman (2014) mengemukakan pergeseran bahasa adalah suatu proses pemilihan bahasa dalam suatu masyarakat, senada dengan Ostler (2014) yang menyatakan pergeseran bahasa sebagai peristiwa dan sistem dalam suatu masyarakat tertentu berubah dari penggunaan satu bahasa ke bahasa lain. Fishman (1991) menggunakan pergeseran bahasa dalam kaitannya dengan kondisi di mana suatu komunitas menyerah pada bahasa asli mereka untuk yang lain yang dari sana sengaja sebagai bahasa urat nadi mereka. Lebih jauh, Pergeseran bahasa secara sederhana berarti bahwa suatu komunitas menyerahkan suatu bahasa demi bahasa yang lain. Fasold (1985:213) Para anggota masyarakat, ketika pergeseran telah terjadi, secara kolektif telah memilih bahasa baru di mana bahasa lama digunakan. Meskipun demikian, idenya sama, mereka mengadopsi bahasa baru sebagai bahasa lisan mereka sehari-hari.

Oleh: Syarifudin

Selasa, 1 September 2020 08:18 WIB

Polemik kok Soal Kata Anjay, Ribut Itu yang Produktif dan Solutif

Dibaca : 2.104 kali

Kata "anjay" saja jadi polemik. Anjay itu tidak baku dan tuturan lisan, jadi buat apa dimasalahkan. Tidak produktif dan tidak mencerahkan. Ributlah soal yang produktif dan solutif; tentang anak putus sekolah, tentang belajar jarak jauh, tentang gawai yang merasuk ke anak-anak. Kok bisa?

Oleh: Syarifudin

Rabu, 20 Mei 2020 06:07 WIB

Jangan Sepelekan Logika Berbahasa, IKA BINDO UNJ Imbau Pejabat Pemerintah

Dibaca : 1.270 kali

Jangan sepelekan logika berbahasa, bisa salah tafsir. IKA BINDO UNJ ingatkan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat soal kompetensi berbahasa

Oleh: Syarifudin

Senin, 6 April 2020 11:30 WIB

Masalah Bahasa di Media Sosial dan Saksi Ahli Bahasa

Dibaca : 1.270 kali

Ada banyak kasus hukum akibat bahasa bermasalah di media sosial. Saat itu pula saksi ahli bahasa diminta pendapatnya. Apa dan bagaimana?

Oleh: shukri 98

Senin, 9 Maret 2020 17:31 WIB

Meruwat Bahasa Daerah, Menjaga Budaya

Dibaca : 1.210 kali

Bahasa daerah kian punah,kita mempunyai kewajiban untuk berupaya melestarikan bahasa daerah sebagai bentuk keberagaman budaya Indonesia.

Oleh: Alhemo Nawir Chanel

Senin, 13 Januari 2020 15:24 WIB

Kalembo Ade (Sabar dan Ikhlas) dalam Falsafah Masyarakat Bima - Dompu

Dibaca : 7.007 kali

Indonesia mempunyai berbagai macam suku, ras, dan budaya maupun bahasa yang berbeda, dari sabang sampai marauke. masyarakat Bima- Dompu menjunjung nilai, moral dan Adap dalam kehidupan sosial dan masyarakat.

Oleh: Syarifudin

Selasa, 9 Juli 2019 16:20 WIB

Kesantunan Berbahasa yang Kian Terpinggirkan

Dibaca : 398 kali

Maraknya hoaks, ujaran kebencian menjadi bukti kian terpinggirkannya kesantunan berbahasa. Maka penting hari ini, mengembalikan cara berbahasa yang santun; perilaku berbahasa yang mempersatukan bukan memecah-belah.